Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Peran Dalam Proses Pembelajaran Pada Mahasiswa Pengurus Organisasi
Abstrak
Organisasi kemahasiswaan kepada anggotanya memberikan stimulus atau perilaku terhadap proses pembelajaran yang menyebabkan tiga keungkinan yaitu aktif diorganisasi dan mengabaikan pembelajaran pada kuliah yang diprogram, aktif pada pembelajaran pada mata kuliah yang deprogram dan mengabaikan amanah organisasi, dan aktif keduanya secara proporsional. Kemungkinan pertama dan kedua dapat terjadi dikarenakan adanya ketidak stabilan peran atau konflik peran mahasiswa. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya konflik peran dalam proses pembelajaran pada mahasiswa pengurus organisasi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan 13 subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Data dianalisis melalaui proses reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan selanjutnya diuji keabsahannya melalui trianggulasi. Temuan penelitian yaitu terjadinya konflik peran dalam proses pembelajaran pada mahasiswa pengurus organisasi disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor Ketidakmampuan manajemen peran dan faktor Kecemasan akan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan dalam organisasi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor proses identifikasi yang negatif dan faktor pertentangan gaya belajar. Berdasarkan temuan ini menghasilkan identifikasi peran yang harus dihindari oleh pengurus organisasi dalam menstabilkan perannya pada saat proses pembelajaran. Penelitian ini merekomendasikan bahwa proses identifikasi dan gaya belajar perlu adanya penguatan yang terukur sehingga tidak menimbulkan konflik peran pada saat proses pembelajaran.
Artikel teks lengkap
Referensi
Arfin, A., dan Lidya DA. 2017. Strategi Kepala sekolah dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Didaktis. Vol 17, No 1, 1-9. DOI: http://dx.doi.org/10.30651/didaktis.v17i1.1552
Asrori, M. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Depdiknas. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Humas Depdiknas.
Hadijaya, Y. 2015. Organisasi Kemahasiswaan dan Kompetensi Manajerial Mahasiswa. Medan: Perdana Publishing.
Hardiansah, MF. 2019. Hubungan Keaktifan Berorganisasi Dan Budaya Organisasi Dengan Prestasi Akademik Pengurus Himpunan Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Manajemen Keuangan, Vol. 3 No. 1, 47-54. DOI: 10.26740/jpeka.v3n1.p47-54.
Ichsan, C., & Makki. 2018. Hubungan Keaktifan dalam Organisasi Universitas dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi UM Parepare. Jurnal Celebes Biodivesitas. Vol 2, No 1, 42-51. http://garuda.ristekbrin.go.id/journal/view/10632.
Kastolani, B. 2019. Here and Now. Jakarta: Majalah Suara Muhammadiyah Edisi 20.
Misdar, M. 2016. Keteladanan Guru Dalam Pembelajaran (Suatu Tinjauan Teoritis). Jurnal At-Ta'lim : Media Informasi Pendidikan Islam. Vol 15, No 1.
Rusno. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Mahasiswa Dalam Proses Pembelajaran Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2011. Jurnal Inspirasi Pendidikan. Vol 1, No 2, 114-115. DOI : 10.21067.
Sholeh, A. 2018. IMM Autentik Melacak Autentisitas Subtansi Gerakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Surabaya: Pustaka SAGA.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Suyitno, I., Pratiwi, Y., Roekhan.,& Martutik. 2019. How Prior Knowledge, Prospect, and Learning Behaviour Determine Learning Outcomes of BIPA Students?. Cakrawala Pendidikan, 38(3), 499-510. doi:10.21831/cp.v38i3.27045.
Penulis
Hak cipta berada di tangan penulis
Artikel yang terbit dapat digunakan di bawah lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.