Analisis Pemahaman Matematis Pada Materi Permutasi dan Kombinasi

Dewi Wulandari (1), Heni Pujiastuti (2)
(1) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
(2) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia

Abstrak

Pemahaman matematis adalah kemampuan siswa dalam mengintepretasikan masalah dalam bentuk model matematis dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang dimilikinnya. Kombinatorika merupakan cabang ilmu pengetahuan matematika yang sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pemahaman matematis merupakan hal yang penting untuk menyelesaikan masalah pada materi permutasi dan kombinasi karena memerlukan penafsiran untuk merepresentasikan soal yang berupa cerita pada materi tersebut. Pemahaman yang dimaksud dalam hal ini adalah mampu mengubah masalah kedalam model matematika, mengintrepretasikan masalah ke dalam sesuatu yang berbeda, menghubungkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan menganalisis sejauh mana pemahamanan matematis siswa terhadapa materi kombinasi dan permutasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini siswa dalam kategori sedang, dimana siswa hanya menghafal rumus bukan mengerti konsep dari materi permutasi dan kombinasi. Siswa belum bisa merencanakan penyelesaian masalah sehingga tidak dapat mengaitkan pemahaman yang dimiliki dengan gagasan baru akibatnya permasalahan yang diselesaikan hanya sebatas penyelesaian soal bukan penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari. Pemahaman yang dimiliki juga belum membuat siswa menentukan alternatif dalam menyelesaikan masalah dengan kata lain siswa belum dapat menyelesaikan lebih dari satu masalah dalam sebuah mekanisme tunggal.

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Istiqomah. (2016). Penerapan Teorema Binomial Untuk Menentukan Peluang Kejadian ( Kasus : Percobaan Pelemparan Koin Tak Seimbang ). 2(2), 61–70.

Jbeili, I. (2012). The Effect of Cooperative Learning with Metacognitive Scaffolding on Mathematics Conceptual Understanding and Procedural Fluency. International Journal for Research in Education, 32(32), 45–71.

Maya, R. (2011). Pengaruh Pembelajaran dengan Metode Moore Termodifikasi terhadap Pencapaian Kemampuan Pemahaman dan Pembuktian Matematik Mahasiswa. Disertasi UPI: Tidak diterbitkan.

Rosita, C. D., Laelasari, L., & Noto, M. S. (2014). Analisis Kemampuan Pemahaman Matematis Mahasiswa Pada Mata Kuliah Aljabar Linear 1. Euclid, 1(2), 60–69. https://doi.org/10.33603/e.v1i2.345

Ruseffendi, E.T. 1991. Penilaian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa Khususnya dalam Pengajaran Matematika untuk Guru dan Calon Guru. Bandung: Diktat.

Suherman, E, dkk. (2001). Common Textbook Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA UPI Bandung.

Syahputra, E. (2018). Combinatorial Thinking ( Analisis Kesulitan Siswa dan Contoh Alternatif Model Matematika ).

Tripathi, P. N. (1992). Problem Solving In Mathematics : A Tool for Cognitive Development. Proceedings, 168–173. https://doi.org/10.1016/j.compind.2014.02.013

Toha, M.A. (2011). Metode Penelitian. Jakarta:Universitas Terbuka

Wanti, N., Juariah, J., Farlina, E., Kariadinata, R., & Sugilar, H. (2017). Pembelajaran Induktif Pada Kemampuan Penalaran Matematis dan Self-Regulated Learning Siswa. Jurnal Analisa, 3(1), 56. https://doi.org/10.15575/ja.v3i1.1497

Penulis

Dewi Wulandari
Heni Pujiastuti
henipujiastuti@untirta.ac.id (Kontak utama)

Rincian Artikel

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.

No Related Submission Found