Pengembangan Modul Pembelajaran Aljabar Linier dengan Tahapan 4Me untuk Pengembangan Karakter 4C's Mahasiswa

Endang Suprapti (1), Himmatul Mursyidah (2)
(1) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia,
(2) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia

Abstract

Modul merupakan salah satu alternatif alat bantu mengajar yang mendukung pembelajaran mahasiswa. Namun, masih banyak modul yang belum sesuai dengan kondisi mahasiswa. Selama ini modul cenderung digunakan untuk pencapaian kognitif, menyampaikan materi, pemberian contoh soal, latihan, dan tes. Sehingga peran modul masih sebatas bagaimana mahasiswa dapat memahami suatu konsep/materi yang terkandung dalam modul tersebut tanpa memperhatikan bagaimana karakter yang muncul dalam diri mahasiswa. Dengan kata lain, modul hanya sebagai pengganti peran dosen sebagai sumber belajar dan pemanfaatan dalam pengembangan karakter mahasiswa masih kurang maksimal. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menyusun modul pembalajaran aljabar linier dengan tahapan 4Me (Memahami, Menyelesaikan, Membandingkan dan mendiskusikan, serta Menyimpulkan) pada suatu topik permasalahan. Sementara secara khusus penelitian ini untuk mengembangkan karakter 4C’s mahasiswa melalui penggunaan modul pembelajaran dengan tahapan 4Me pada mata kuliah Aljabar Linier. 4C’s (Critical thingking and problem solving skills, Communication skills, Collaboration skill, Creativity and innovation skill) merupakan keterampilan yang perlu dikembangkan dalam rangka menghadapi kehidupan di era global dan abad 21. Berdasarkan hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model 4-D, dihasilkan perangkat pembelajaran berupa modul pembelajaran, RPP dan instrumen penilaian adalah baik/valid.

Full text article

Generated from XML file

References

A Resource & Policy Guide. (2008). 21st Century Skills, Education & Competitiveness.

As'ari, A. R. (2016). Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Matematika: Prioritas dalam Rangka Mengembangkan 4C's. Seminar Pendidikan Nasional (SEMDIKNAS) 2016 (pp. 7-21). Surabaya: Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Gravemeijer, K. P. (1994). Developing Realistic Mathematics Education. Ultrecht: Freundenthal Institute.

Lestari, I. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata.

Pacific Policy Research Center (2010). 21st Century Skills for Students and Teachers: Research and Evaluation. Kamehameha Schools Research & Evaluations Division.

Pemerintah Republik Indonesia. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Presiden Republik Indonesia. (2012). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Soedjadi, R. (2001). Pemanfaatan Realitas dan Lingkungan dalam Pembelajaran Matematika. National Conference at UNESA (Surabaya State University), 24. Surabaya.

Streefland, L. (1991). Fractions in Realistic Mathematics Education: A Paradigm of Developmental Research. Dordrecht, Netherlands: Springer Science & Business Media.

Thiagarajan, S. S. (1974). Intructional Development for Training Teachers of Exceptional Children. Minnesota: University of Minnesota.

Treffers, A. (1991). Didactical Background of a Mathematics Program for Primary Education. Realistic Mathematics Education in Primary School, 21-56.

Authors

Endang Suprapti
end_sby@yahoo.com (Primary Contact)
Himmatul Mursyidah
Suprapti, E., & Mursyidah, H. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Aljabar Linier dengan Tahapan 4Me untuk Pengembangan Karakter 4C’s Mahasiswa. MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology, 2(2), 208–220. https://doi.org/10.30651/must.v2i2.841

Article Details

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.