Konsep Wasīlah Dalam Tafsir Ṣūfī Sunnī Dan Tafsir Ṣūfī Shīʿī
Abstrak
Konsep Wasīlah dalam tradisi Islam merujuk pada sarana atau perantara yang
digunakan oleh seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah. Istilah ini secara eksplisit
muncul dalam al-Qur'an, khususnya pada surah al-Ma'idah ayat 35, yang memerintahkan
orang-orang beriman untuk mencari Wasīlah sebagai bagian dari ibadah dan ketakwaan
kepada Allah. Dalam tafsir Ṣūfī, baik dalam tradisi Sunni maupun Shīʿī, konsep Wasīlah
mendapat perhatian khusus sebagai bagian integral dari perjalanan spiritual menuju Tuhan.
Namun, terdapat perbedaan dalam interpretasi dan praktik Wasīlah antara kedua aliran
tersebut, yang dipengaruhi oleh perbedaan teologis dan spiritual. Dalam tafsir Ṣūfī Sunnī ,
Wasīlah sering kali dikaitkan dengan amalan-amalan ibadah, doa, serta intervensi spiritual
melalui wali-wali Allah dan tokoh-tokoh suci yang dianggap memiliki kedekatan dengan Allah.
Melalui kajian terhadap kedua tradisi ini, terlihat bahwa meskipun terdapat persamaan dalam
tujuan pencapaian kedekatan dengan Allah, terdapat perbedaan fundamental dalam praktik
dan makna Wasīlah. Dalam tradisi Sunni, Wasīlah lebih mengacu pada amalan spiritual melalui
wali atau mursyid, sementara dalam tradisi Shīʿī, Wasīlah terpusat pada Ahlul Bait sebagai
figur-figur suci yang memiliki kekuasaan spiritual yang diberikan langsung oleh Allah. Kedua
pendekatan ini menunjukkan kompleksitas konsep Wasīlah dalam tasawuf dan peran
sentralnya dalam memperkuat hubungan spiritual seorang Muslim dengan Tuhan.
Kata Kunci: Wasīlah, Tafsir Ṣūfī, Sunni, Shīʿī
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the Maqasid are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Rights of Authors
The Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya recognize the retention of the following:
- Patent and trademark rights and rights to any process or procedure described in the article.
- The right to photocopy or make single electronic copies of the article for their own personal use, including for their own classroom use, or for the personal use of colleagues, provided the copies are not offered for sale and are not distributed in a systematic way outside of their employing institution (e.g. via an e-mail list or public file server). Posting of an article on a secure network (not accessible to the public) within the authors institution is permitted.
- The right, subsequent to publication, to use the article or any part thereof free of charge in a printed compilation of works of their own, such as collected writings or lecture notes.