Isi Artikel Utama

Abstrak

Wilayah Jampang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memiliki kekayaan biodiversitas dan potensi wisata yang besar namun belum tergarap optimal akibat keterbatasan akses dan kurangnya pemanfaatan pendekatan kreatif dalam pengembangan wilayah. Pakidoelan Eco Art and Cultural Laboratory (Pakidoelan Lab) hadir sebagai platform seni dan pendidikan yang mendorong pemanfaatan seni, budaya, dan ekologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat setempat. Kegiatan ini mengacu pada teori Art-Based Environmental Education (ABEE), yang memadukan praktik seni dengan pendidikan lingkungan untuk membangun kesadaran ekologis dan mendorong partisipasi aktif masyarakat. Melalui kolaborasi dengan Politeknik Multimedia Nusantara (MNP) dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN), diselenggarakan “Jampang Creative Camp” pada 17–18 Mei 2025 di Pantai Cibuaya, dengan metode lokakarya, pertunjukan seni tradisional, serta diskusi interaktif bersama pegiat lokal dalam bidang geografi dan sejarah. Tujuannya adalah membangun kesadaran masyarakat terhadap potensi lokal, mendorong keterlibatan generasi muda dalam pelestarian budaya dan ekologi, serta mengembangkan strategi berbasis kreativitas untuk pengembangan pariwisata Jampang. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kreativitas yang berakar pada kearifan lokal sebagai dasar pengembangan wilayah yang berkelanjutan.

Kata Kunci

edukasi eksplorasi kelarifan lokal pariwisata

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Arby, S., Rosita, E., Depita, N., & Lestari, A. (2025). Edukasi Eksplorasi Karya Animasi dan Film dengan Kearifan Lokal di Pantai Cibuaya Ujung Genteng Sukabumi. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(4), 470–482. https://doi.org/10.30651/aks.v9i4.27315

Referensi

  1. Bentcheva, E., Kwan, A. J., & Nelson, R. (2022). Project MUSE - Editorial introduction: Pathways of performativity in contemporary art of southeast asia. Southeast of Now: Directions in Contemporary and Modern Art in Asia, 6(1), 3–9. https://doi.org/10.1353/sen.2022.0000
  2. Dharmawan, A. S., & Kumalasari, L. D. (2024). Pengelolaan dan Potensi Ekowisata Desa Wisata Sidorejo Indah. Jurnal Perspektif, 7(4), 456–465. https://doi.org/10.24036/perspektif.v7i4.942
  3. Fitriawati, F., & Djoko Santoso Abi Suroso. (2023). Penerapan Prinsip Ekowisata dalam Penyelenggaraan Pariwisata Alam di Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Jurnal Green Growth Dan Manajemen Lingkungan, 12(1), 1–21. https://doi.org/10.21009/10.21009/jgg.v12i1.01
  4. Goldberg, R. (2011). Performance Art Third Edition: From Futurism To The Present third edition. National Geographic Books.
  5. Hilmawati, H., Aminuddin, I., Jaman, U. B., & Iskandar, Y. (2023). Ekspresi Seni Ramah Lingkungan: Belajar, Berkreasi, dan Berkarya (B3) Melalui Teknik Ecoprint Bersama Anak - Anak Desa Cimaja Kecamatan Cikakak. Eastasouth Journal of Impactive Community Services, 2(01), 32–39. https://doi.org/10.58812/ejimcs.v2i01.158
  6. Liliana Dewi, & Adli Rizky Muharam. (2022). Development strategy north toraja’s hidden gem in lembang nonongan. International Journal of Social Science, 2(1), 1081–1088. https://doi.org/10.53625/ijss.v2i1.2303
  7. McClain, L. R., Powell, A. E., & Bettwy, K. A. (2024). Community nature journaling: Wellbeing and learning outcomes for adult and youth participants. Journal of Adventure Education and Outdoor Learning, 25(1), 282–300. https://doi.org/10.1080/14729679.2024.2425933
  8. Papavasi̇lei̇ou, V., Ni̇kolaou, E., Andreadaki̇s, N., Xanthacou, Y., & Kai̇la, M. (2020). THE ROLE OF ART IN ENVIRONMENTAL EDUCATION. IJAEDU- International E-Journal of Advances in Education, 6(18), 287–295. https://doi.org/10.18768/ijaedu.819417
  9. Priatmoko, S., Kabil, M., Vasa, L., Pallás, E. I., & Dávid, L. D. (2021). Reviving an Unpopular Tourism Destination through the placemaking approach: Case study of Ngawen Temple, Indonesia. Sustainability, 13(12), 6704. https://doi.org/10.3390/su13126704
  10. Sari, M., Effendie, R., & Sakerani, S. (2025). Implementasi ekoliterasi melalui pembelajaran berbasis proyek pada pendidikan anak usia dini. JEA (Jurnal Edukasi AUD), 11(1), 31–40. https://doi.org/10.18592/jea.v11i1.15218
  11. Sugiarto, E. (2017). Kearifan Ekologis sebagai Sumber Belajar Seni Rupa: Kajian Ekologi-Seni di Wilayah Pesisir Semarang. Imajinasi : Jurnal Seni, 11(2), 135–142. https://doi.org/10.15294/imajinasi.v11i2.12815
  12. Sulistiarini, E. B., Prihandini, R., Alfian, R., Shofiah, W., & Laili, H. (2024). Strategi Pembentukan Eduwisata Pertanian Ramah Lingkungan melalui Focus Group Discussion (FGD). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nusantara, 5(4), 4465–4472. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v5i4.4307
  13. Supratman, R. G., & Ibnu Abbas, M. H. (2022). Village tourism-based local economic development: An approach to the raled model. EcceS (Economics, Social, and Development Studies), 9(1), 1–20. https://doi.org/10.24252/ecc.v9i1.28031
  14. Suwartane, E. P. D., Suwartane, I. G. A., Adriani, H., Rahmawati, K. J., & Ramadhana, T. (2023). Focus Group Discussion (FGD) Pendampingan dalam Perekrutan dan Pelatihan Kompentensi bagi Pemuda Desa Miskin Putus Kerja sebagai Pemandu Wisata Trekking Sentul, Bogor. IKRA-ITH ABDIMAS, 7(3), 8–15. https://doi.org/10.37817/ikra-ithabdimas.v7i3.2975

Artikel Serupa

<< < 3 4 5 6 7 8 9 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.