Persamaan Hak: Partisipasi Wanita dalam Pendidikan

Nasir Nasir (1), Lilianti Lilianti (2)
(1) Universitas Muhammadiyah Kendari, Indonesia,
(2) Universitas Muhammadiyah Kendari, Indonesia

Abstrak

Fakta mengenai jumlah Anak Wajib Sekolah (AWS) perempuan bersekolah menduduki posisi terendah bila dibandingkan dengan jumlah anak wajib sekolah pria/laki-laki. Kebijakan pemerintah dengan pendidikan gratis seharusnya mampu mengikis hal tersebut. Tujuan dilakukannya penelitian partisipasi wanita dalam akses pendidikan di desa Ululakara adalah: 1) Untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat lokal mengenai pendidikan; 2) Untuk mendeskripsikan partisipasi wanita dalam pendidikan; dan 3) Untuk mendeskripsikan tantangan penyelenggaraan pendidikan. Penelitian yang merupakan penelitian deskriptif-kualitatif adalah sebuah kesatuan kegiatan meliputi observasi, wawancara, mendapatkan dokumen-dokumen terkait objek penelitian. Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan pendekatan triangulasi. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan, diketahui persepsi masyarakat desa Ululakara terhadap pendidikan meliputi: a) Kebutuhan yang sangat penting; b) Prestige (gengsi); c) Solusi bagi masalah-masalah sosial; d) Keikhlasan, dan e) Pengorbanan. Partisipasi perempuan dalam pendidikan sangat tinggi tidak diikuti dengan pemberdayaan untuk menunjukkan kemampuan wanita dalam  berbagai kondisi. Hambatan atau Tantangan Penyelenggaraan Pendidikan bagi wanita di desa Ululakara yakni: perbedaan tingkat sosial, sebaran sekolah yang tidak merata, mutu dan relevansi pendidikan, efisiensi dan efektifitas pendidikan, dan kebijakan 

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Archer, David. (2006). Personality Theories; Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia (terjemahan oleh Inyiak Ridwan Muzir). Prismasophie; Yogyakarta.

Bertrand, Marianne. (2010). New perspectives on gender. Handbook of Labor Economics 4b, 1545-1592.

Dostie, Benoit. (2011). Wages, productivity and ageing. De Economist 159 (2), 139-158.

Fakih, Wahab. (2007). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Falcioni. (2006). Bias “Gender dalam Pendidikan: Jurnal Perempuan. No. 44 Vol. 9, hal 17 -19. Diakses pada http://www.gender.pendidikan.edu/classes/soc758/mirowsky/spring2000/pdf/prb.gender.power.popchng.pdf tanggal 3 Desember 2013.

Kahwad. (2012). Upaya Sederhana Perkuat Keterlibatan Kaum Hawa. Harian Kompas: 31 September 2014.

Nasution. (2010). Perempuan Manajer Peluang dan Tantangan. Dalam kumpulan artikel â€Perempuan Indonesiaâ€. Pustaka Sinar Harapan.

Rosyidah & Dwisetyani. (2007). Gender and Productive Healthy Study: Folicy Brief No. 10. Australian Demographic and Social Research Institute: The Australian National University.

Thompson. (2003). Caring in Context: Four Feminist Theories on Gender andEducation’ Curriculum Inquiry. Vol. 33 No. 1. hh. 9-65.

USAID. (2001). “Gender, Information Technology and Developing Countries: An Analytic Study. Washington, DC.

Penulis

Nasir Nasir
dhion_zir@yahoo.com (Kontak utama)
Lilianti Lilianti

Rincian Artikel

Artikel Serupa

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.

No Related Submission Found