Al-Takharuj Sebagai Modernisasi Pembagian Hukum Waris Di Indonesia
Abstrak
Hukum waris adalah undang-undang yang mengatur apa yang terjadi pada harta benda orang yang meninggal, yaitu peralihan harta peninggalan orang yang meninggal serta dampaknya terhadap ahli warisnya. Indonesia mempunyai tiga
hukum waris: Hukum Warisan Adat, Hukum Warisan Islam, dan Hukum Warisan Perdata. Setiap daerah mempunyai hukum yang berbeda-beda tergantung sistem kekerabatan yang dimilikinya. Al-Takharruj merupakan sebuah kajian atau wacana
yang dapat membuktikan bahwa modernisasi hukum waris Islam adalah suatu kenyataan. Modernisasi hukum waris Islam dengan model al-Takharruj juga bisa melawan tuduhan bahwa warisan Islam bias gender, lebih mengutamakan warisan
laki-laki dibandingkan warisan perempuan. Praktek al-takharruj dalam hukum waris Islam didasarkan pada akad muawwadah yang syaratnya saling memuaskan para ahli waris. Apabila kepemilikan suatu harta tertentu berpindah dari satu ahli waris ke ahli waris yang lain, maka hak milik atas harta warisan itu hilang dan beralih kepada ahli waris lain yang dengannya harta warisan itu diselesaikan. Pemindahan ini dapat dilakukan sesuai dengan kemauan pribadi ahli waris dan tidak mengharuskan ahli waris mengetahui terlebih dahulu berapa jumlah saham yang menjadi haknya. Setelah itu, masing-masing ahli waris memutuskan kepada siapa hak tersebut harus diberikan atau haruskah dialihkan dalam bentuk hibah.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the Maqasid are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Rights of Authors
The Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya recognize the retention of the following:
- Patent and trademark rights and rights to any process or procedure described in the article.
- The right to photocopy or make single electronic copies of the article for their own personal use, including for their own classroom use, or for the personal use of colleagues, provided the copies are not offered for sale and are not distributed in a systematic way outside of their employing institution (e.g. via an e-mail list or public file server). Posting of an article on a secure network (not accessible to the public) within the authors institution is permitted.
- The right, subsequent to publication, to use the article or any part thereof free of charge in a printed compilation of works of their own, such as collected writings or lecture notes.