Gugat Cerai Wanita Karir Dalam Pandangan Ibnu Hazm
DOI:
https://doi.org/10.30651/mqsd.v12i2.20006Kata Kunci:
Gugat Cerai, Wanita Karir, Ibnu Hazm.Abstrak
Istri yang bisa mencukupi kebutuhannya tanpa tergantung terhadap nafkah yang diberikan suami tentu lebih mudah untuk mengambil langkah menggugat suaminya jika terjadi perselisihan dalam rumah tangganya dari pada istri yang tidak punya pendapatan sama sekali. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), menganalisis gugatan cerai pada wanita karir dengan menggunakan prespektif Ibnu Hazm. Hasil penelitian ini menunjukkan seorang istri tidak boleh meminta cerai terhadap suami dengan jalan khulu’ kecuali berdasarkan salah satu alasan. alasan yang pertama adalah karena istri khawatir tidak bisa memenuhi hak suaminya atau sebaliknya suami tidak bisa memenuhi haknya. Jika khulu’ dilakukan tidak berdasarkan alasan keduanya maka khulu’ tersebut dianggap batil oleh Ibnu Hazm.
Referensi
Abubakar, Muzakkir., 2020, Meningkatnya Cerai Gugat Pada Mahkamah Syar’iyah, Vol. 22, No. 2, Kanun Jurnal Ilmu Hukum.
Al-Bukhori, 1422 H. Shahih al-Bukhari juz 7, Dar Thuqu an-Najah
Andriani, Astri Dwi., 2020, Peran Istri Sebagai Wanita Karier Dalam Perspektif Islam Dan Pengaruhnya Terhadap Angka Perceraian Indonesia, Vol. 18 No. 2, Taklim: Jurnal Pendidikan Agama Islam.
Anwar, Hijriah Mahrani., Lomba Sultan, Hadi Daeng Mapuna,2022, Fenomena Perceraian Di Kalangan Wanita Karir Tahun 2020-2021 Perspektif Hukum Islam (Studi Di Pengadilan Agama Sungguminasa), Volume 3 Nomor 3,Qadauna Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Keluarga Islam
Aziz, Dahlan Abdul (ed), 1996. Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta : PT. Ichtiar Baru van Hoeve
az-Zuhaili, Muhammad Mushtafa, al-Qawaid al-Fiqhiyyah wa Tathbiqatuha fi al-Madzahib al-Arba’ah juz 1.
Daly, Poenuh., 1983. Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Bulan Bintang
Devy, S. 2019. Cerai Ṭhalaq di Kalangan Isteri Karier: Studi Kasus di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, vol 3 No. 2.
Fajriyanti, Qisthy., Diana Farid, dkk., 2023. Khulu’ Sebuah Upaya Memutuskan Ikatan Perkawinan (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Garut), Volume 15 Nomor 2, Al’ Adl : Jurnal Hukum.
Hazm, Ibn, 2003. Al-Muhalla Juz 9, Beirut: Dar Al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Hendajany, Nenny., Ae Suaesih, 2020, Benarkah Perempuan Bekerja dan Berpendidikan Mempengaruhi Tingkat perceraian? Kasus Jawa Barat, Vol. 13 No. 2, Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan.
Jusmaliani, 2008. Bisnis Berbasis Syariah, Cet I, Jakarta: Bumi Aksara
Manna, Nibras Syafriani., Shinta Doriza, Maya Oktaviani, 2021, Cerai Gugat: Telaah Penyebab Perceraian Pada Keluarga di Indonesia, Vol. 6, No. 1, Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Humaniora.
Nurhadi, 2019. Maqashid Syaria’ah Khulu’ Dalam Hukum Pernikahan, Volume 7 Nomor 2, Jurnal Diskursus Islam.
Rahmadana , Fitria., M. Ridwan Said Ahmad, 2022, Perceraian Wanita Bekerja Dalam Perspektif Gender Di Desa Bungadidi Kabupaten Luwu Utara, Vol. 2 No.3, Pinisi Journal of Sociology Education Review.
Salim, Peter dan Yani Salim, 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: English Press
Syaefullah, 2021. Disharmoni Wanita Karir Terhadap Gugat Cerai Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Positif Di Indonesia (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Cirebon Tahun 2018-2019), Vol. 2 No. 1, Jurnal Fakultas Ilmu Keislaman.
________,2017, Tidak Ada Keharmonisan Sebagai Penyebab Perkaracerai Gugat Wanita Karir Di Kota Kediri, Vol. 1 No. 1, Mahakim Journal of Islamic Family Law.
Yanggo, Huzaimah Tahido, 2010. Fikih Perempuan Kontemporer, Indonesia :Penerbit Ghalia indonesia,
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the Maqasid are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Rights of Authors
The Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya recognize the retention of the following:
- Patent and trademark rights and rights to any process or procedure described in the article.
- The right to photocopy or make single electronic copies of the article for their own personal use, including for their own classroom use, or for the personal use of colleagues, provided the copies are not offered for sale and are not distributed in a systematic way outside of their employing institution (e.g. via an e-mail list or public file server). Posting of an article on a secure network (not accessible to the public) within the authors institution is permitted.
- The right, subsequent to publication, to use the article or any part thereof free of charge in a printed compilation of works of their own, such as collected writings or lecture notes.