Nalar Hukum Fiqih Syafi’iyyah Dalam Penentuan Status Nasab Anak Hasil Perselingkuhan
DOI:
https://doi.org/10.30651/mqsd.v12i2.19893Kata Kunci:
Legal Reason, Syafi'iyyah Fiqh, Nasab, Infidelity.Abstrak
Anak merupakan penyambung keturunan, penerus nasab, perjuangan dan perwarisan, namun tentunya semua itu harus melalui hubungan pernikahan yang sah secara agama dan negara, namun maraknya perselingkuhan dalam rumah tangga, sehingga membuat semua konsep yang tersusun dalam nasab dan hukum yang berkaitan sebab nasab menjadi tidak berlaku sebagaimana mestinya. Penelitian ini berfokus pada dua hal, yakni bagaimana nalar hukum fiqih Syafi’iyyah dalam penentuan nasab anak hasil perselingkuhan dan bagaimana konsekuensi yang nantinya diperolah anak hasil perselingkuhan terkait hak-haknya sebagai seorang anak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan metode analisis deduktif. Sumber primer dalam studi ini adalah beberapa kitab ushul fiqh dan kitab-kitab fiqih; mu’tabaroh madzhab syafi’iyyah yang dijadikan rujukan pengambilan hukum. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Madzhab Syafi’iyyah nasab anak hasil selingkuh tidak dinisbatkan kepada ayah biologisnya, dan implikasi yang didapatkannya adalah gugurnya hukum dan hak yang berkaitan dengan anak tersebut, yakni keduanya tidak saling mewarisi, ayahnya tidak wajib menafkahi, jika anaknya perempuan, maka ayahnya bukanlah mahram bagi anaknya dan ayahnya tidak bisa menjadi walinya.
Referensi
Ali, Sapri. “Penetapan Status Anak Istilhaq Terhadap Anak Laqith Dalam Perspektif Hukum Islam.†Salimiya: Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam 2, no. 3 (2021): 78–104.
Amruzi, Fahmi Al. “Nasab Anak Dari Perkawinan Siri.†Al-Adl: Jurnal Hukum 14, no. 1 (2022): 1–19.
Asman, Asman. “Hamil Di Luar Nikah Dan Status Nasab Anaknya.†Shar-E: Jurnal Kajian Ekonomi Hukum Syariah 6, no. 1 (2020): 1–16.
Azmi, Armaya. “Kawin Hamil Dan Implikasinya Terhadap Hak Keperdataan Anak Zina Menurut Khi, Hukum Positif Dan Hukum Islam.†Jurnal Analisa Pemikiran Insaan Cendikia 4, no. 1 (2021): 37–51.
Bustami, Kasdim. “Penerapan Mashlahah Al-Mursalah Dalam Kitab Ahwâl Al-Syakhsiyyah Karya Muhammad Abû Zahrah.†Jurnal Al-Mizan 8, no. 2 (2021): 170–97.
Cahaya Utami, Sella, Yusefri Yusefri, and Rifanto Bin Ridwan. “Status Nasab Anak Pada Perkawinan Hamil Menurut Fikih Dan Perundang-Undangan (Studi Komperatif).†IAIN Curup, 2021.
Chairunisa, Fitri, Masykur H Mansyur, and Neng Ulya. “Peran Keluarga Dalam Mendidik Buah Hati Menurut Rasulullah.†ISLAMIKA 4, no. 3 (2022): 406–20.
Fahimah, Iim, and Rara Aditya. “Hak Dan Kewajiban Istri Terhadap Suami Versi KitabUqud Al-Lujjain.†Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi, Dan Keagamaan 6, no. 2 (2019): 161–72.
Iswanto, Fikri. “Keabsahan Nasab Berdasarkan Akta Kelahiran Menurut Hukum Islam Dan Hukum Positif.†Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Jamil, Muhammad. “Nasab Dalam Perspektif Tafsir Ahkam.†AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah 16, no. 1 (2016).
Mutaqin, Zaenal, and Imam Ariono. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Wali Nikah Anak Perempuan Yang Lahir Kurang Dari Enam Bulan.†Syariati: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hukum 7, no. 1 (2021): 69–80.
Nurwandri, Andri, and Nur Fadhilah Syam. “Analisis Pernikahan Wanita Hamil Diluar Nikah Menurut Mazhab Syafi’i Dan Kompilasi Hukum Islam.†Jurnal Penelitian Medan Agama 12, no. 1 (2021): 1–12.
Utami, Antarini, Kikye Martiwi Sukiakhy, and Cut Vita Rajiatul Jummi. “Proses Penyusunan Qanun Provinsi Aceh Tentang Khalwat (Mesum).†MAQASIDI: Jurnal Syariah Dan Hukum, 2022, 15–30.
Wulandari, Riri. “Status Nasab Anak Di Luar Nikah Perspektif Mazhab Hanafi Dan Mazhab Syafi’i Dan Implikasinya Terhadap Hak–Hak Anak.†UIN Raden Intan Lampung, 2018.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya as publisher of the journal.
Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc., will be allowed only with a written permission from Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya, the Editors and the Advisory Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in the Maqasid are sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
Rights of Authors
The Maqasid Journal and Department Islamic Family Law (Ahwal al Syakhshiyah) Faculty Of Islamic Religiuos Universitas Muhammadiyah Surabaya recognize the retention of the following:
- Patent and trademark rights and rights to any process or procedure described in the article.
- The right to photocopy or make single electronic copies of the article for their own personal use, including for their own classroom use, or for the personal use of colleagues, provided the copies are not offered for sale and are not distributed in a systematic way outside of their employing institution (e.g. via an e-mail list or public file server). Posting of an article on a secure network (not accessible to the public) within the authors institution is permitted.
- The right, subsequent to publication, to use the article or any part thereof free of charge in a printed compilation of works of their own, such as collected writings or lecture notes.