Gambaran Cemaran Kapang Kontaminan Pada Buah Pepaya (Carica papaya L) Selama Penyimpanan
DOI:
https://doi.org/10.30651/pb:jppb.v10i2.17633Abstrak
ABSTRAK
Â
Buah pepaya (Carica papaya L) merupakan jenis buah yang menjadi primadona bagi masyarakat karena rasanya yang manis dan kaya akan vitamin serta gizi. Pada kenyataannya kualitas buah pepaya segar maupun saat proses panen sampai pendistribusian tidak langsung bisa dikonsumsi karena adanya cemaran mikroorganisme penghasil mikotoksin yaitu kapang. Hal ini menyebabkan pepaya menjadi cepat busuk dan berbahaya apabila terus dikonsumsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran cemaran kapang kontaminan pada buah pepaya (Carica papaya L).. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel uji sebanyak 30 sampel pepaya yang sudah disimpan pada suhu ruang selama 5 hari dengan luka fisik di buah. Kapang yang tumbuh akan dilakukan pemeriksaan langsung secara mikroskopis menggunakan pewarna Lactophenol Cutton Blue. Berdasarkan hasil penelitian dari 30 sampel buah pepaya (Carica papaya L) ditemukan tiga jenis kapang dengan persentase masing-masing yaitu Aspergillus flavus (60%), Rhizopus oryzae (23,3%) dan Aspergillus niger (16,7%). Hal ini menunjukkan bahwa buah pepaya yang dibiarkan pada suhu ruang dengan adanya luka fisik dapat memicu pertumbuhan kapang.
Â
Kata kunci : Buah Pepaya, Aspergillus flavus, Rhizopus oryzae, Aspergillus niger
 ABSTRACTPapaya fruit (Carica papaya L) is a type of fruit that is a prima donna for the community because of its sweet taste and rich in vitamins and nutrients. In fact, the quality of fresh papaya fruit and during the harvesting process until distribution can not be consumed directly due to the contamination of mycotoxin-producing microorganisms, namely mold. This causes papaya to rot quickly and is dangerous if it continues to be consumed. The purpose of this study was to determine the description of contaminant mold contamination in papaya fruit (Carica papaya L).. The type of research used is descriptive. The test samples were 30 papaya samples that had been stored at room temperature for 5 days with physical injuries in the fruit. The growing mold will be microscopically examined using the Lactophenol Cutton Blue dye. Based on the results of research from 30 papaya fruit samples (Carica papaya L) found three types of mold with a percentage of each, namely Aspergillus flavus (60%), Rhizopus oryzae (23.3%) and Aspergillus niger (16.7%). This suggests that papaya fruits left at room temperature in the presence of physical injuries can trigger mold growth.
Â
Â
Keywords : Papaya Fruit, Aspergillus flavus, Rhizopus oryzae, Aspergillus niger
Â
Referensi
Ade, F. Y. (2016). Isolasi dan Identifikasi Jamur Potensial Pendegradasi Selulosa pada Limbah Pelepah Kelapa Sawit di Daerah Kabupaten Rokan Hulu, Riau.BIO-SITE| Biologi dan Sains Terapan, 2(1) Hlm 39. https://online-journal.unja.ac.id/BST/article/view/3034 . Diakses tanggal 25 Juni 2022.
Ahmad, R. Z. (2017). Cemaran kapang pada pakan dan pengendaliannya. Hlm 15. https://media.neliti.com/media/publications/178923-ID-cemaran-kapang-pada-pakan-dan-pengendali.pdf . Diakses tanggal 22 Juni 2022.
Agung, 2014. https://agungbudisantoso.com/pestisida-nabati-khasiat-pepaya/ . Diakses tanggal 22 Juni 2022.
Akhyari, A. S. (2018). Identifikasi Jamur Jenis Kapang Pada Rumput Laut Kering (Doctoral dissertation, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang). http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/646/. Hlm 22. Diakses tanggal 25 Juni 2022
Khaesali, H 2015. https://www.researchgate.net/publication/280572840_Rhizopus_oryzae. Diakses tanggal 25 Juni 2022
Alpian M., 2020. https://www.sonora.id/read/422072456/awas-tanam-pohon-pepaya-di-pekarangan-rumah-bisa-datangkan-sial?page=all. Diakses tanggal 31 Mei 2020.
Arif, A. B. (2018). Produk diversifikasi olahan untuk meningkatkan nilai tambah dan mendukung pengembangan buah pepaya (Carica papaya L) di Indonesia. Hlm 63. http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/bpasca/article/view/5481. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
Arwati, S., & Syarif, A. (2019). Produk Olahan Pepaya Pada KWT Al-Muhajirin Di kelurahan Tamalarea Jaya Kecamatan Tamalanrea. Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary, 4(1) Hlm 96. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AIJP/article/view/1671. Diakses tanggal 25 Juni 2022.
Awalin, N. F. (2019). Identifikasi Aspergillus sp pada bolu kukus yang dijual di pasar legi jombang (Doctoral dissertation, stikes icme jombang). http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/2724/. Diakses tanggal 27 Juni 2022.
Ayu, J. K. (2019). Potensi Kacang Hijau Sebagai Media Alternatif Pertumbuhan Jamur Aspergillus flavus (Doctoral dissertation, STIKes ICMe Jombang). http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/2621/. Diakses tanggal 25 Juni 2022.
Dian S., 2018. https://c.mi.com/thread-1283235-1-0.html. Diakses tanggal 30 Juni 2022
Diana, N. (2018). Identifikasi jamur Rhizopus sp pada buah pepaya jingga (Carica papaya L.) (Doctoral dissertation, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang). http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/386/2/151310079_Nur%20Diana_KTI%20PDF%20BARU.pdf. Diakses tanggal 24 April 2022.
Dhanti, K.R. dan Tantri A.R.2018. Karakterisasi Morfologi Jamur dan Deteksi Aflatoksin pada Buah, Biji dan Sayuran dari Pasar Swalayan di Purwokerto. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol XI, No II, September 2018 ISSN 1978-3167, E-ISSN 2580-135X
Farid, A. M. (2015). Effectivity Of Papaya Leaves (Carica papaya l) as Inhibitor of Aedes aegypti Larvae. Jurnal Majority, 4(5). Hlm 1. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/600/60. Diakses tanggal 30 Juni 2022.
Fitria, F. (2017). Identifikasi Jamur Aspergillus niger Pada Jamu Gendong (Pasar Legi Jombang) (Doctoral dissertation, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang). http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/281/. Diakses tanggal 19 Mei 2022
Hakiki, I. (2016). Jenis Kapang Pada Substrat Serasah Daun Tumbuhan Di Hutan Kota Jantho Sebagai Referensi Matakuliah Mikologi (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh). Hlm 2. https://repository.ar-raniry.ac.id/65/. Diakses tanggal 21 Mei.
Nguyen KTN, Ryu D. 2014. Concentration of ochratoxin A in breakfast cereals and snacksconsumed in the United States. Food Control 40:140-144.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Â
Penulis tetap memegang hak cipta akan karyanya dan memberikan hak publis pertama kepada Jurnal PEDAGO BIOLOGI: Pendidikan dan Pembelajaran Biologi yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons — Attribution-NonCommercial 4.0 International — CC BY-NC 4.0 yang mana mengizinkan orang lain untuk menyalin dan menyebarluaskan kembali karyanya dalam bentuk atau format apapun termasuk menggubah, mengubah dan membuat turunan dari karyanya tanpa kepentingan komersial.