Isi Artikel Utama

Abstrak

Pengajuan dan pemecahan masalah merupakan pemicu keterampilan berpikir kritis maupun berpikir kreatif yang sesuai dengan tujuan kurikulum saat ini.  Kedua konsep tersebut perlu diimplementasikan dalam pembelajaran, sehingga para guru perlu dibekali keterampilan merancang pembelajaran tersebut sekaligus memahami konsep masalah, pemecahan dan pengajuan masalah. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan program pelatihan guru untuk memantapkan pemahaman guru tentang pemahaman konten dan desain pembelajaran berbasis pengajuan dan pemecahan masalah matematika. Guru yang terlibat adalah 22 guru SMP yang ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap persiapan dengan melakukan koordinasi dengan mitra dan tim pelatih untuk merancang instrumen dan materi pelatihan. Tahap pelaksanaan terdiri dari kegiatan tatap muka dan kegiatan mandiri dengan diawali pemberian angket untuk analisis awal (pra-tes), pemberian materi pelatihan, praktik penyusunan soal, presentasi, dan kegiatan mandiri merancang perangkat pembelajaran.  Tahap selanjutnya evaluasi dan tindak lanjut dilakukan dengan pemberian angket akhir pelatihan (pasca-tes) dan angket refleksi kegiatan. Hasil pelatihan menunjukkan 81,8% guru mampu memahami konsep dan mendesain pembelajaran berbasis pengajuan dan pemecahan masalah. Hasil evaluasi kegiatan guru menunjukkan 95,45% guru cenderung mengatakan baik dan menyarankan kegiatan perlu ditindaklanjuti.

Kata Kunci

pengajuan masalah pemecahan masalah guru matematika SMP

Rincian Artikel

Referensi

  1. Astuti, D., Kartono, K., & Wardono, W. (2018). Analisis Kemampuan Literasi Matematika Model Pembelajaran JUCAMA berpendekatan PMRI dengan Google Form sebagai Self Assessment. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (Vol. 1, pp. 69-76).
  2. Dunlop, J. (2001). Mathematical Thinking. https://mste.illinois.edu/courses/ci431sp02/students/jdunlap/WhitePaperII.doc. Diakses November 21, 2003.
  3. English, L. D. (1997). The development of fifth-grade children's problem-posing abilities. Educational studies in Mathematics, 34(3), 183-217.
  4. Fitri, A., & Afifah, N. (2019). Pengaruh Pengajuan dan Pemecahan Masalah (JUCAMA) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Buana Ilmu, 4(1), 151-159.
  5. Karim, K., & Normaya, N. (2015). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Jucama di Sekolah Menengah Pertama. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1), 92-104
  6. Pehkonen, E. (1997). The state-of-art in mathematical creativity. ZDM, 29(3), 63-67.
  7. Prihatiningtyas, N. C., & Rosmaiyadi, R. (2020). Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Dalam Model Pembelajaran Jucama pada Materi Trigonometri. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran, 6(1), 27-37.
  8. Rohmatin, D. N. (2014). Penerapan model pembelajaran pengajuan dan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Gamatika, 5(1), 1-7
  9. Silver, E. A., & Cai, J. (1996). An analysis of arithmetic problem posing by middle school students. Journal for research in mathematics education, 521-539.
  10. Siswono, T. Y. (2018). Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  11. Siswono, T., Wijayanti, P., Rosyidi, A., Kohar, A., & Hartono, S. (2019). Model Profesionalisme Guru: Berpikir Kreatif dan Literasi Matematika. Lamongan: Pagan Press.
  12. Supriyono, A. (2018). Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Profesional, dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, 18(2), 1-12.