Isi Artikel Utama

Abstrak

Peningkatan inovasi merupakan modal utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan serta mensejahterakan secara adil dan merata. Salah satu cara pencapaian pertumbuhan ekonomi di desa adalah dengan melakukan pembinaan kelompok-kelompok dalam masyarakat desa. Di desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, terdapat perkebunan salak yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Ibu-ibu PKK pernah mengolah salak menjadi dodol salak. Namun usaha tersebut berhenti dikarenakan kurangnya motivasi masyarakat, dodok salak kurang awet, dan kemasan yang tidak menarik. Sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar mengkonsumsi makanan ringan, maka dodol salak memiliki peluang untuk dikembangkan. Untuk permasalahan tersebut, solusi yang ditawarkan adalah memfokuskan pada cara memotivasi masyarakat untuk mau melanjutkan usaha mandiri, memberikan pelatihan mengolah dodol yang baik dan benar serta menambahkan natrium benzoate sehingga dodol awet, dan membuat desain label serta kemasan yang menarik. Tahapan pelaksanaan program pengabdian ini adalah tahap penentuan jadwal kegiatan, tahap pelaksanaan, penyuluhan dan pelatihan, monitoring dan keberlanjutan produksi.

Kata Kunci

Dodol Salak Inovasi Usaha Mandiri

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Nany Suryawati, Universitas Katolik Darma Cendika

Dosen di Fakultas Hukum Universitas Katolik Darma Cendika

Desrina Yusi Irawati, Universitas Katolik Darma Cendika

Dosen di Fakultas Teknik Universitas Katolik Darma Cendika

Referensi

  1. BPS. 2020. Persentase Penduduk Miskin Maret 2020 Naik Menjadi 9,78 Persen. (Online). Diakses dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/07/15/1744/persentase-penduduk-miskin-maret-2020-naik-menjadi-9-78-persen.html (16 Januari 2021).
  2. Heni Purwaningsih, Siti Rahayu, Nur Hidayat, Niniek Kusuma Wardhani. 2005. “Preferensi Konsumen dan Daya Simpan Dodol Salakâ€. Jurnal Agros, Vol. 7, No. 1, Juli 46-51.
  3. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2000. Salak (Salacca edulis).
  4. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. 2021. Sosisalisasi Permendesa PDTT No 13/20 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2021. https://djpk.kemenkeu.go.id//wp-content/uploads/2020/12/sosialisasi-permendesa-13-2020.pdf. Online. Diakses (22 Januari 2021).
  5. Komang Darma Kurniawan. 2022. Pemberdayaan Petani Salak Melalui Agrowisata Terpadu oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Thesis. Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
  6. Tim Liputan 6. 2021. Kenali Kebiasaan Ngemil Selama Pandemi, Lewat The State of Snacking. (Online). Diakses dari https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4444114/kenali-kebiasaan-ngemil-selama-pandemi-lewat-the-state-of-snacking-2020 (24 Januari 2021)
  7. Qur’ania, A. 2018. Analisis Keberlanjutan Kebun Salak Lokal Di Desa Bilaporah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan Madura. Thesis. Universitas Brawijaya.
  8. Rahma Yuliani dan Widyakanti. 2020. Peningkatan Penjualan Melalui Inovasi Kemasan dan Label pada UMKM. Jurnal Keuangan Umum dan Akuntansi Terapan, Vol. 2, No. 2, November 71-76.
  9. Satuhu, Suyanti dan Sunarmani. 2004. Membuat Aneka Dodol Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.
  10. U. Yuyun Triastuti dan Esteria Priyanti. 2017. “Pelatihan Pengolahan Buah Salak untuk Meningkatkan Potensi Salakâ€. Jurnal Teknologi Busana dan Boga, Vol 5, No. 2 Desember 24-33