Isi Artikel Utama

Abstrak

Remaja adalah usia yang sangat riskan sekali dalam mengenal kehidupan sosial diluar rumah karena banyak hal baru yang akan ditemukan dalam kehidupan sosial di luar rumah, dan jika kontrol yang rendah dari orang tua maka dapat memicu tindakan kenakalan remaja, sehingga akan terjadi tindakan yang berbeda. Tindakan kenakalan remaja seperti berbohong kepada orang tua, merokok di luar rumah, suka mengeluarkan kata-kata kotor/cemoohan kepada teman lainnya. Sejak merebaknya virus Covid-19 di Indonesia awal tahun 2020 memaksa pemerintah merubah metode pendidikan menjadi online, dab hal ini memaksa orang tua untuk memenuhi kelengkapan belajar online dipenuhi, namun fasilitas belajar tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk belajar online, karena sebagian besar waktu kosongnya untuk permainan online. Hal ini merupakan tindakan kenakalan remaja dan perlu dicari jalan keluarnya. Seperti yang terjadi di RW 14 Kampung Babakan Cikeruh Cimekar Cileunyi dan bersama komunitas karang taruna dirangkulah anak-anak remaja dalam kegiatan positif, seperti 1). Menarik iuran sampah, 2). Membantu dalam mengkordinir penjadwalan dan pengumpulan sampah, 3). Mensosilisasikan pentingnya protokol kesehatan dan penyemprotan disinfektan. Kegiatan diatas dapat mengurangi tindakan kenakalan remaja, dan mereka dapat belajar secara langsung mengenai apa yang harus dilakukan dalam bermasyarakat dan bagaimana melakukannya agar dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat

Kata Kunci

covid-19 kenakalan remaja karang taruna sekolah online

Rincian Artikel

Referensi

  1. ADI, S. (2013). Peran karang taruna dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. 7(Nomor 2), 1–13.
  2. Adji, R. (2020). Pemanfaatan sampah non logam untuk metode artificial recharge. In monograp. President University.
  3. Dadang. (2010). Background Study dalam Rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014. 1–16.
  4. Isbandi. (2013). Kesejahteraan Sosial (pekerjaan sosial, pembangunan sosial, dan kajian pembangunan). PT. Raja Grafindo Persada.
  5. Jawapos.com. (2020). Dampak Belajar Daring, Orang Tua Harus Awasi Penggunaan Gadget. https://www.jawapos.com/nasional/27/07/2020/dampak-belajar-daring-orang-tua-harus-awasi-penggunaan-gadget/
  6. Kompas.com. (2020a). 3 Hal Ini Jadi Penyebab Rendahnya Minat Baca Anak Indonesia. https://edukasi.kompas.com/read/2019/09/10/15225581/3-hal-ini-jadi-penyebab-rendahnya-minat-baca-anak-indonesia?page=all.
  7. Kompas.com. (2020b). Pandemi Covid-19, Apa Saja Dampak pada Sektor Ketenagakerjaan Indonesia? https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/11/102500165/pandemi-covid-19-apa-saja-dampak-pada-sektor-ketenagakerjaan-indonesia-?page=all.
  8. Prabandari, A. I. (2020). 5 Penyebab Kenakalan Remaja, Kurangnya Perhatian hingga Faktor Lingkungan. In merdeka.com. https://www.merdeka.com/jateng/5-penyebab-kenakalan-remaja-kurangnya-perhatian-hingga-faktor-lingkungan-kln.html
  9. Republika.com. (2020). Produksi Sampah Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi. https://republika.co.id/berita/qa5tq9384/produksi-sampah-rumah-tangga-meningkat-selama-pandemi.
  10. RI, kementerian sosial. (2019). Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2019.
  11. Sumara, D; Humaedi, S; Santoso, M. D. (2017). Kenalakan Remaja dan Penanganannya. Penelitian & PPM, 4(kenkalan remaja), 129–389.
  12. Suprayoga, S., Iswoyo, A., & Syahrial, R. (2016). Model Pemberdayaan Karang Taruna di Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Ajie, 1(2), 134–147. https://doi.org/10.20885/ajie.vol1.iss2.art5