ANALYSIS OF TWITTER USER SENTIMENTS ON INDEPENDENT CURRICULUM INDONESIA

Fahmi Cholid (1), Suparman (2), Ngatma’in (3), Insani Wahyu Mubarok (4)
(1) Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia,
(2) Department of Magister Mathematics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia, Indonesia,
(3) Department of Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia,
(4) Department of Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia

Abstrak

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai kehidupan, hal ini tidak lepas dari besarnya peran dan dampak positif yang ditimbulkan dari majunya suatu sistem pendidikan. Dunia pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari segi pemikiran dan keahlian. Pendidikan merupakan kunci utama bagi suatu negara untuk unggul dalam persaingan global. Pendidikan selalu berkaitan dengan kurikulum. Kurikulum merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan sehingga dapat dikatakan bahwa kurikulum merupakan acuan dalam proses penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Kurikulum pendidikan Indonesia telah mengalami perubahan atau revisi setidaknya sebanyak 10 kali, yaitu pada tahun 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, 2013. Kurikulum terbaru di Indonesia yaitu kurikulum merdeka merupakan masa dimana guru dan siswa dapat atau memiliki kebebasan dalam berpikir dan juga bebas dalam beban pikiran sehingga dapat mengembangkan potensi pendidikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan sentimen pengguna Twitter terhadap kebijakan pemerintah mengenai kurikulum mandiri ke dalam sentimen positif dan sentimen negatif. Metode yang digunakan Naïve Bayes Classifier (NBC) dan Support Vector Machines (SVM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase sentimen positif sebesar 47% atau 451 tweet sedangkan sentimen negatif sebesar 53% atau 264 tweet.

Referensi

Read More

Penulis

Fahmi Cholid
fahmicholid@gmail.com (Kontak utama)
Suparman
Ngatma’in
Insani Wahyu Mubarok

Rincian Artikel

Artikel Serupa

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.

No Related Submission Found