Ulama Perempuan dalam Memajukan Pendidikan Islam Kaum Perempuan

Authors

  • Vivid Rohmaniyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

DOI:

https://doi.org/10.30651/sr.v7i1.18185

Abstract

This research was conducted to conduct deeper research related to the role of women scholars in advancing women’s Islamic education. In this case, the researcher examined the concept of education initiated by Nyai Khoiriyah Hashim to advance Islamic education and raise the level of women.  Since at that time, women’s education was far behind that of men.  Being a woman is not only good at cooking, taking care of herself, and giving birth. However, in the field of education is a must that a woman must get. The type of research used qualitative research, because this research did not use statistical analysis procedures or other quantitative methods. This research was intended to explain the concept of education of female scholars, while the female scholar in question is Nyai Khoiriyah Hasyim. The results concluded that Nyai Khoiriyah applied a critical, creative and active mindset to the students in the learning process. There was no division of the female and male curriculum. The skills of sewing, cooking, cooperatives were given to all students who were interested in exploring these skills. The concept of Nyai Khoiriyah education and its relevance to education today was that in ancient times children were asked to read randomly appointed books, but now they have to be appointed one by one so that they had no basis for not being able to read, and there was an effort to learn.

 

Penelitian ini dilakukan kerena untuk melakukan kajian lebih dalam terkait peran ulama perempuan dalam memajukan pendidikan islam kaum perempuan. Dalam hal ini penulis akan mengkaji tentang konsep pendidikan yang digagas oleh Nyai Khoiriyah Hasyim untuk memajukan pendidikan islam dan mengangkat derajat kaum perempuan. Karena pada saat itu, pendidikan kaum perempuan jauh tertinggal di belakang oleh kaum laki-laki. Menjadi seorang perempuan tidak hanya pandai dalam memasak, merawat diri, dan melahirkan saja. Namun, pada bidang pendidikan merupakan sebuah keharusan yang harus didapat oleh seorang perempuan. Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah jenis penelitian kualitatif, dikarenakan penelitian ini tidak menggunakan prosedur analisis statistic atau cara kuantitatif lainnya. Penelitian ini dimaksudkan untuk memaparkan konsep pendidikan ulama perempuan, adapun ulama perempuan yang dimaksud adalah Nyai Khoiriyah Hasyim. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa Nyai Khoiriyah menerapkan pola pikir kritis, kreatif dan aktif kepada para santri dalam proses pembelajaran.. Tidak ada pembagian kurikulum perempuan dan laki-laki. Ketrampilan menjahit, memasak, koperasi diberikan kepada seluruh santri yang berminat mendalami ketrampilan tersebut. Konsep pendidikan Nyai Khoiriyah dan relevansinya terhadap pendidikan saat ini adalah, jika zaman dahulu anak-anak diminta untuk membaca kitab ditunjuk secara acak, namun sekarang harus ditunjuk satu persatu agar mereka tidak ada alas an untuk tidak bisa membaca, dan ada usaha untuk belajar.

References

Anwar, Heru Saiful. “Membangun Karakter Bangsa.†At-Ta’dib 8, no. 1 (2013): 4–10. https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/511.

Atjeh, Aboebakar. Sejarah Hidup KH. A. Wahid Hasjim. Jombang: Pustaka Tebuireng, 2015.

Bahri, Andi. “Perempuan Dalam Islam (Mensinerjikan Antara Peran Sosial Dan Peran Rumah Tangga).†Al-Maiyyah 8, no. 2 (2015): h. 183-184 179-199.

Fadli, Muhammad Rijal, and Ajat Sudrajat. “Keislaman Dan Kebangsaan: Telaah Pemikiran Kh. Hasyim Asy’Ari.†Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora 18, no. 1 (2020): 109.

Fakturmen, Fakturmen. “Pengaruh KH. Hasyim Asy’ari Dalam Membangun Serta Menjaga Nusantara Dan Kemaslahatan Islam Dunia.†Jurnal Indo-Islamika 10, no. 1 (2020): 28–39.

Hanapi, Agustin. “Peran Perempuan Dalam Islam.†Gender Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies 1, no. 1 (2015): 15–26.

Hasan, Nur. “Model Pembelajaran Berbasis Pondok Pesantren Dalam Membentuk Karakter Siswa Di Pondok Pesantren Raoudhotut Tholibin Rembang Jawa Tengah.†Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial 3, no. 2 (2016): 92.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, 2017.

Mu’min, Mu’min. “Kiprah Kyai Hasyim Asyari Dalam Diskursur Hadits Di Indonesia.†Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis 2, no. 1 (2018): 33–38.

Muryanti, Muryanti. “Perubahan Pemaknaan Peran Perempuan Muslim Dalam Pengasuhan Anak Di Pedesaan Kawasan Prambanan [The Meaning Changed of the Role of Muslim Women in Child Care in Rural Areas of Prambanan].†Kontekstualita 29, no. 2 (2014): 205–224.

Musfiroh, Musfiroh. “Peran Hadratus Syaikh Kh. Hasyim Asyari Dalam Pengembangan Hadis Di Indonesia.†Holistic al-Hadis 5, no. 1 (2019): 1.

Nizar, Muchamad Coirun. “Pemikiran KH. Hasyim Asy’ari Tentang Persatuan.†Endogami: Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi 1, no. 1 (2017): 63.

Shafwan, Muhammad Hambal. Intisari Sejarah Pendidikan Islam. Solo: Pustaka Arafah, 2019.

———. “PENDIDIKAN TAUHID DAN URGENSINYA BAGI KEHIDUPAN MUSLIM.†Tadarus 9, no. 1 (n.d.): 22–38. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Tadarus/article/view/5462.

Syarifuddin, Achmad. “Peran Strategis Kaum Perempuan Dalam Mewujudkan Masyarakat Religi.†Kajian Gender dan Anak 12, no. 1 (2017): 21–32. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/annisa/article/view/1520.

Ulum, Amirul. Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Pendiri Madrasah Kuttabul Banat Di Haramain. Yogyakarta: CV. Global Pres, 2019.

Published

2023-06-05

Issue

Section

Artikel