Rekonstruksi Pengelolaan Kewirausahaan Berbasis Maqashid Syariah dan Hisbah Rasulullah: Gagasan Menuju Kemandirian Ekonomi dan Keadilan Sosial Di Indonesia

Authors

  • Ullya Nindyaningtyas Universitas Islam Kadiri, Kediri

DOI:

https://doi.org/10.30651/jms.v10i5.29259

Abstract

Kewirausahaan menjadi satu hal yang berperan penting dalam Pembangunan ekonomi suatu bangsa . Kewirausahaan dalam perspektif Islam tidak hanya mengejar keuntungan materi, tetapi juga berperan dalam mewujudkan kemaslahatan sosial dan keadilan ekonomi bagi masyarakat. penelitian ini untuk menganalisis bagaimana peran Maqashid syariah dan sistem hisbah Rasulullah digunakan untuk mejadi dasar pengelolaan kewirausahaan yang berkelanjutan ini mampu membawa inovasi yang lebih terbarukan dan menjadi dasar penguat bagi setiap Langkah para Perusahaan untuk tidak hanya berfokus pada keuntungan dan pertumbuhan bagi usahanya saja, akan tetapi manfaat yang bisa diberikan kepada lingkungan dan membawa kebaikan tidak hanya bagi kewirausahaan, tetapi juga keadilan dan kebaikan bagi Masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka, analisis menelaah, menjelaskan serta mengartikan pengumpulan data sari berbagai sumber studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem di Indonesia saat ini sudah memiliki struktur kelembagaan yang baik, namun masih kekurangan dimensi spiritual dan integrasi moral, sehingga maqashid syariah belum menjadi landasan utama pengelolaan wirausaha. Penguatan sistem pengawasan berbasis maqashid syariah khususnya pada bisnis syariah sangat perlu dilakukan agar pengelolaan dan pengawasan bisnis syariah di masa yang akan datang tidak hanya mampu bersaing dari zaman ke zaman, akan tetapi turut serta dalam memelihara SDM berkualitas serta bermoral yang menguatkan kemandirian bangsa dan meningkatkan kesejahteraan umat.
Kata kunci: kewirausahaan, maqashid syariah, hisbah, bisnis syariah, pengelolaan.


Entrepreneurship plays a crucial role in the economic development of a nation. In the Islamic perspective, entrepreneurship does not merely pursue material profit, but also aims to realize social welfare and economic justice within society. This study analyzes how maqashid syariah and the hisbah system practiced by the Prophet serve as the foundational principles for sustainable entrepreneurship management, an approach capable of fostering renewed innovation and providing strategic reinforcement for companies. Such an approach directs entrepreneurs not only to pursue profit and business growth, but also to generate benefits for the environment and promote broader social good, ensuring justice and welfare for the community. This research employs a descriptive qualitative approach using a literature study method, analyzing, explaining, and interpreting data obtained from various scholarly sources. The findings indicate that Indonesia currently possesses an institutional structure that is relatively well established; however, it still lacks spiritual dimensions and moral integration, resulting in maqashid syariah not yet being adopted as the core foundation of entrepreneurial governance. Strengthening a maqashid sharia-based supervisory system, especially in sharia businesses, is essential to ensure that the management and supervision of sharia businesses in the future can not only remain competitive across generations, but also contribute to nurturing qualified and ethical human resources, thereby reinforcing national self-reliance and enhancing the welfare of the community.
Keywords: entrepreneurship, maqashid syariah, hisbah, Islamic business, management

Downloads

Published

2025-12-08

How to Cite

Nindyaningtyas, U. (2025). Rekonstruksi Pengelolaan Kewirausahaan Berbasis Maqashid Syariah dan Hisbah Rasulullah: Gagasan Menuju Kemandirian Ekonomi dan Keadilan Sosial Di Indonesia. Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 10(5). https://doi.org/10.30651/jms.v10i5.29259

Issue

Section

Artikel