Analisis Tradisi Mappanini Bosi Dalam Pernikahan Masyarakat Bugis Perspektif Urf’

Penulis

  • Muh Ahsan IAIN Parepare, Indonesia.
  • Suci Cahaya Ningsih IAIN Parepare, Indonesia.
  • Dewi Nirwana IAIN Parepare, Indonesia.
  • Sitti Faisyah Az Zahra Darwis IAIN Parepare, Indonesia.
  • Nur Hazmi Asyikin IAIN Parepare, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.30651/mqsd.v14i3.28664

Abstrak

Penelitian ini membahas praktik Mappanini Bosi atau mengalihkan hujan dalam upacara pernikahan masyarakat Bugis di Desa Waetuoe, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana eksistensi tradisi tersebut dalam masyarakat dan bagaimana pandangan urf’ terhadap praktik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tata cara pelaksanaan Mappanini Bosi, makna yang terkandung di dalamnya, serta kesesuaiannya dengan ajaran Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, di mana data diperoleh melalui wawancara dengan sanro (pawang hujan) dan masyarakat setempat, serta diperkuat dengan sumber sekunder seperti buku, jurnal, dan penelitian terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Mappanini Bosi dilakukan untuk menjaga agar acara penting, terutama pernikahan, tidak terganggu oleh hujan. Ritual ini menggunakan perlengkapan seperti nasi, ikan tanpa kuah, kue tujuh rupa, rokok, dan korek api. Meskipun mengandung unsur kepercayaan tradisional, para pelaku tetap meyakini bahwa keberhasilan ritual bergantung pada kehendak Allah Swt. Dengan demikian, praktik ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam selama tetap berlandaskan pada tauhid dan keyakinan kepada kekuasaan Allah Swt.

Kata Kunci: Mappanini Bosi, Tradisi Pernikahan Bugis, Urf’.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-09