Pengaruh Pemberian Kerupuk Singkong Ebi terhadap Perubahan pH Saliva pada Anak Balita Stunting

Penulis

  • Nurul Annisa Prodi DIII Keperawatan Gigi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Amanah Makassar
  • Lisa Ernita Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Prodi: D III Kebidanan Fakultas Kesehatan
  • Minarti Minarti Prodi D III Kebidanan, Jurusan Kesehatan, Politeknik Baubau
  • Niken Bayu Argaheni Prodi Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
  • Arfiah Prodi D III kebidanan, Fakultas Kesehatan,Universitas Widya Nusantara, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v9i2.21828

Kata Kunci:

Stunting, Saliva pH, Caries, Ebi Cassava Crackers

Abstrak

Tujuan: Stunting pada balita dapat meningkatkan risiko karies gigi karena gangguan pertumbuhan kelenjar ludah yang disebabkan oleh penyusutan kelenjar ludah akibat kondisi rongga mulut dan aliran ludah yang berkurang. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh konsumsi keripik singkong dengan udang (ebi) terhadap tingkat keasaman saliva pada balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pekkae, Kabupaten Barru.

Metode: Metode penelitian menggunakan Desain Kelompok Kontrol Pretest-Posttest, dengan dua kelompok yang dipilih secara acak diberikan pretest untuk menentukan kondisi awal dan perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Populasi studi meliputi semua balita stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Pekkae, yang berjumlah 190 balita, dan sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi, termasuk balita yang mengalami stunting, berusia 36-59 bulan, memiliki gigi, mampu berpartisipasi dalam intervensi, tanpa alergi, dan mampu mengikuti jadwal pemberian keripik singkong dengan udang (ebi). Sebanyak 32 balita dipilih menggunakan metode purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan temuan yang signifikan dalam tingkat keasaman saliva pada Minggu 1 (Asymp. Sig. [2-Tailed] = 0.002), Minggu 2 (Asymp. Sig. [2-Tailed] = 0.001), Minggu 3 (Asymp. Sig. [2-Tailed] = 0.003), Minggu 4 (Asymp. Sig. [2-Tailed] = 0.002), dan Minggu 5 (Asymp. Sig. [2-Tailed] = 0.001). Nilai Asymp. Sig. (2-Tailed) keseluruhan adalah 0.003, menunjukkan perubahan yang signifikan sebelum dan setelah konsumsi keripik singkong dengan udang (ebi).

Kesimpulan: Kesimpulan dari studi ini adalah pengaruh keripik singkong dengan udang (ebi) terhadap perubahan pH saliva pada balita stunting. Diharapkan masyarakat umum, terutama orang tua, akan memprioritaskan kesehatan mulut balita.

Referensi

Abadi, M. T., & Abral, A. (2020). Pathogenesis of Dental Caries in Stunting. Jurnal Kesehatan Gigi, 7(1), 1–4. https://doi.org/10.31983/jkg.v7i1.5383

Andi Maryam, Rahmawati, Andi Elis, Lismayana, Y. (2021). Peningkatan Gizi Anak Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Melalui Pembuatan Mp-Asi Berbahan Ikan. Jurnal Masyarakat Mandiri, 5(3), 901–907.

Asridiana, E. T. (2019). Pengaruh Mengkonsumsi Makanan Manis Dan Lengket Terhadap pH Saliva Pada Murid SDN Mamajang Makassar. Media Kesehatan Gigi, 18(1), 34–40.

Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur. 2021. Indonesia Negara Penghasil Singkong Terbanyak Keempat Dunia. Diakses pada : 14-12-2023. https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/indonesia-negara-penghasil-singkong-terbanyak-keempat-dunia

Fadillah, N. A. (2021). Analisisi Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6 Bulan-23 Bulan Di Puskesmas Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru Tahun 2020. 6.

Harsita, P. A., & Amam, A. (2019). Analisis Sikap konsumen terhadap atribut Produk Olahan singkong. Agrisocionomics: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 3(1), 19-27.

Haryani, W., Siregar, I., & Ratnaningtyas, L. A. (2016). Buah Mentimun Dan Tomt Meningkatkan Derajat Keasaman (pH) Saliva Dalam Rogga Mulut. Riset Kesehatan, 1, 21–24.

Indriana, T. (2011). Perbedaan Laju Aliran Saliva dan pH karena Pengaruh Stimulus Kimiawi dan Mekanis. J. Kedokt Meditek, 17(44), 1–5. http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/

Jannah, M., Afriwardi, & Hidayati. (2013). Perbedaan Ph Saliva Antara Berkumur Dan Tanpa Berkumur Air Putih Setelah Mengunyah Makanan. Andalas Dental Journal, 67–77. https://doi.org/10.25077/adj.v4i1.50

Lazarus, C., Mandalas, H., & Suwindere, W. (2019). Efektivitas mengonsumsi keju Brie terhadap kenaikan pH saliva. Padjadjaran J Dent Res Student, 3(1), 13–19.

Kencana, C. M. (2018). Percepatan Waktu Kenaikan pH Saliva Setelah Konsumsi Biskuit Berbahan Dasar Ubi Ungu.

Kusumawardani, C., Leman, M. A., & Mintjelungan, C. N. (2017). Pengaruh air kelapa terhadap peningkatan pH saliva. E-GIGI, 5(1). https://doi.org/10.35790/eg.5.1.2017.14781

Lutfi, A., Flora, R., Idris, H., & Zulkarnain, M. (2021). Hubungan Stunting dengan Tingkat Keparahan Karies Gigi pada Anak Usia 10-12 Tahun di Kecamatan Tuah Negeri Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 10(2), 426. https://doi.org/10.36565/jab.v10i2.395

Ngura, E. T. (2022). Upaya Pencegahan Stunting melalui Pemanfaatan Pangan Lokal Ubi untuk Meningkatkan Asupan Gizi Ibu Hamil. Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini, 4(1), 292-303.

Ningsih, H. Y., & Agustin, T. P. (2019). Gambaran Ph Saliva Pada Anak Usia 5-10 Tahun (Kajian Pada Pasien Anak Di Klinik Pedodonsia Fkg Usakti). Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu, 1(1), 40–44. https://doi.org/10.25105/jkgt.v1i1.5149

Nurlinda, A., Sumiaty, & Hernianti. (2020). Pengaruh Konsumsi Kerupuk Singkong Ebi Biji Labu Kuning Terhadap Kebugaran Mahasiswa Soppeng Tahun 2020. 3, 230–236.

Pertiwi, F. D., Hariansyah, M., & Prasetya, E. P. (2019). Faktor Risiko Stunting Pada Balita Dikelurahan Mulyaharja Tahun 2019. Promotor, 2(5), 381. https://doi.org/10.32832/pro.v2i5.2531

Rahmah, N. Al. (2023). Gambaran Laju Aliran Dan pH Saliva Pada Anak Balita Stunting. 8.5.2017, 2003–2005.

Rahman, T., Adhani, R., & Triawanti. (2016). Hubungan Antara Status Gizi Pendek (Stunting) Dengan Tingkat Karies Gigi Tinjauan Pada Siswa Siswi Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Jurnal Kedokteran Gigi, I(1), 88–93.

Sirajuddin, S., Rauf, S., & Nursalim, N. (2020). Asupan Zat Besi Berkorelasi Dengan Kejadian Stunting Balita Di Kecamatan Maros Baru. Gizi Indonesia, 43(2), 109–118. https://doi.org/10.36457/gizindo.v43i2.406

Siregar, F. H. (2017). Perbedaan pH Saliva Dan Kadar Glukosa Darah Sebelum dan Sesudah Mengkonsumsi Nasi Putih (oriza Sativa) dan Singkong (Manihot Esculenta Crantz) (Vol. 5, Issue January).

World Health Organization. (2014). Global nutrition targets 2025: low birth weight policy brief (No. WHO/NMH/NHD/14.5). World Health Organization.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-02