Isi Artikel Utama
Abstrak
Kemampuan dan keterampilan membaca menulis mutlak menjadi kompetensi yang harus dimiliki setiap guru. Kemampuan membaca dapat diukur dalam kegiatan berbicara dan menulis. Kemampuan menulis mencerminkan keterampilan berbahasa secara keseluruhan. Berdasarkan observasi, dibutuhkan kegiatan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan menulis pada guru di desa Pakusari meliputi keterampilan menulis teks buku ajar dan artikel ilmiah. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini merupakan rangkaian kegiatan pengabdian Masyarakat (Abdimas) bertema literasi di Desa Pakusari mulai tahun 2017 hingga 2019. Hasil pelaksanaan Abdimas pada guru Sekolah Dasar dan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Pakusari menunjukkan bahwa keterampilan menulis guru sudah baik. Luaran dalam kegiatan ini berupa buku cerita, buku bergambar, dan lembar kerja siswa menjadi bukti konkret keterampilan mereka. Namun, kurangnya motivasi, sarana, dan pembiasaan menulis menjadi hambatan dalam kegiatan menulis. Untuk itu, diperlukan kerja sama semua pihak agar kompetensi guru bisa terus menerus ditingkatkan. Kompetensi guru yang baik akan menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan dan pembelajaran.
Kata Kunci: menulis; kompetensi guru.
Â
Optimization of Teacher's Writing Skills
ABSTRACT
The reading and writing skills have absolutely become competency that must be possessed by teachers. Reading ability can be measured through speaking and writing activities. Writing skills reflect overall language skills. Based on observations, training and mentoring activities are needed to improve writing skills of textbook and scientific articles for teachers in Pakusari . This training and mentoring activity is the series of Community Service (Abdimas) on literacy-based theme activities in Pakusari from 2017 to 2019. This activity was implemented for teachers of Elementary school and Early Childhood Education in Pakusari. The results of the implementation show that the teacher's writing competency is good. The teachers have been able to create story books, picture books, and student worksheets as the concrete evidence of their ability in writing skills. However, lack of motivation, tools, and habit of writing, have become obstacles in writing activities. For this reason, collaboration between all parties is needed so that teacher’s competencies can continuously be improved. Competent teacher is the basis in the development of education and learning.
Key Words: teacher competencies; writing.
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak cipta artikel dimiliki oleh jurnal AKSIOLOGIYA
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial 4.0 Internasional.
Referensi
- Amilia, F. (2018). Pemahaman dan habituasi untuk membangun kompetensi menulis praktis dan ilmiah. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 22-31.
- Amilia, F. (2018). Peran guru dalam pengembangan literasi sekolah. Seminar Nasional dan Workshop Metodologi Penelitian Pendidikan (pp. 15-22). Palangkaraya: Mitra Mandiri Persada.
- Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. (2015). Buku saku gerakan literasi sekolah: menumbuhkan budaya literasi di sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Fitria, H., Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2019). Upaya meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan penelitian tindakan kelas. Abdimas Unwahas, 4(1), 14-25.
- Mulyawan, B. (2012). Pengaruh pengalaman dalam pelatihan terhadap peningkatan kompetensi profesional guru. Media Komunikasi FPIPS, 11(1), 45-65.
- Musfah, J. (2012). Peningkatan kompetensi guru: melalui pelatihan dan sumber belajar teori dan praktik. Jakarta: Kencana.
- Richards, J. C., & Farrell, T. S. (2005). Professional development for language teachers: Strategies for teacher learning. Cambridge: Cambridge University Press.
- Sa’bani, F. (2017). Peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP melalui kegiatan pelatihan pada MTs Muhammadiyah Wonosari. Jurnal Pendidikan Madrasah, 2(1), 13-22.
- Sodiq, I., Suryadi, A., & Ahmad, T. A. (2014). Program guru menulis: upaya peningkatan komepetensi profesional guru sejarah dalam penulisan karya ilmiah di Kabupaten Semarang. Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran, 12(1), 42-47.
- Sungkono. (2009). Pengembangan dan pemanfaatan bahan ajar modul dalam proses pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 5(1), 1-13.
Referensi
Amilia, F. (2018). Pemahaman dan habituasi untuk membangun kompetensi menulis praktis dan ilmiah. Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 22-31.
Amilia, F. (2018). Peran guru dalam pengembangan literasi sekolah. Seminar Nasional dan Workshop Metodologi Penelitian Pendidikan (pp. 15-22). Palangkaraya: Mitra Mandiri Persada.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. (2015). Buku saku gerakan literasi sekolah: menumbuhkan budaya literasi di sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Fitria, H., Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2019). Upaya meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan penelitian tindakan kelas. Abdimas Unwahas, 4(1), 14-25.
Mulyawan, B. (2012). Pengaruh pengalaman dalam pelatihan terhadap peningkatan kompetensi profesional guru. Media Komunikasi FPIPS, 11(1), 45-65.
Musfah, J. (2012). Peningkatan kompetensi guru: melalui pelatihan dan sumber belajar teori dan praktik. Jakarta: Kencana.
Richards, J. C., & Farrell, T. S. (2005). Professional development for language teachers: Strategies for teacher learning. Cambridge: Cambridge University Press.
Sa’bani, F. (2017). Peningkatan kompetensi guru dalam menyusun RPP melalui kegiatan pelatihan pada MTs Muhammadiyah Wonosari. Jurnal Pendidikan Madrasah, 2(1), 13-22.
Sodiq, I., Suryadi, A., & Ahmad, T. A. (2014). Program guru menulis: upaya peningkatan komepetensi profesional guru sejarah dalam penulisan karya ilmiah di Kabupaten Semarang. Rekayasa: Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran, 12(1), 42-47.
Sungkono. (2009). Pengembangan dan pemanfaatan bahan ajar modul dalam proses pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 5(1), 1-13.