Isi Artikel Utama

Abstrak

Keterbatasan daya saing produk batik karya remaja difabel di Griya Harapan Difabel (GHD) menandakan perlunya pendekatan inovatif yang mampu menggabungkan nilai budaya lokal dengan proses kreatif. Upaya ini menjadi penting untuk memperkuat keunikan dan nilai jual karya mereka di pasar batik Jawa Barat. Kampung Adat Cireundeu di Jawa Barat memiliki kearifan lokal dalam ketahanan pangan berbasis singkong yang kaya nilai edukatif dan filosofis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas remaja difabel di GHD melalui knowledge transfer budaya pangan Cireundeu sebagai inspirasi dalam perancangan motif batik. Metode yang digunakan adalah partisipatif-kolaboratif melalui sesi edukasi, diskusi interaktif, workshop desain batik, dan workshop implementasi. Peserta diajak memahami filosofi ketahanan pangan lokal dan menerjemahkannya ke dalam visual motif batik menggunakan teknik stilasi sesuai dengan persepsi masing-masing. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap nilai budaya lokal serta kemampuan dalam mengekspresikan ide ke dalam desain visual. Beberapa karya bahkan menunjukkan orisinalitas tinggi dan potensi untuk dikembangkan menjadi produk budaya yang bernilai jual. Kesimpulannya, pendekatan budaya lokal dalam kegiatan desain mampu mendorong kreativitas remaja difabel sekaligus memperkuat nilai identitas lokal dalam karya visual mereka. Kegiatan ini juga menjadi strategi inklusif dalam penguatan peran difabel dalam praktik kebudayaan berbasis desain.

Kata Kunci

budaya lokal kreativitas. ketahanan pangan motif batik pemberdayaan masyarakat difabel

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Pratiwi, D. S., & Taufik, , M. (2025). Penguatan Kreativitas Remaja Griya Harapan Difabel melalui Desain Motif Batik Berbasis Ketahanan Pangan Cireundeu. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(4), 352–362. https://doi.org/10.30651/aks.v9i4.27616

Referensi

  1. Asriani, A., Dinar, M., Hasan, M., Said, M., & Inanna, I. (2021). Transfer Pengetahuan dalam Perspektif Pendidikan Ekonomi Informal: Revitalisasi Nilai dan Motif Kain Sutera di Kabupaten Wajo dalam Era Fashion Modern. Soedirman Economics Education Journal,3(2),58-70. https://doi.org/10.32424/seej.v3i2.3978
  2. Erik Armayuda & Reven Praga Deva. (2019). Panduan Transformasi Produk Budaya Menjadi Produk Kreatif Budaya Melalui Model Map (Studi Kasus Topeng Malangan). Jurnal Citra Dirga, 1(2), 50-58. https://doi.org/10.33479/cd.v1i02.253
  3. Ero, P. E. L., Bandong, I., & Mustadi, A. (2024). Penguatan Literasi Budaya dan Kewargaan Melalui Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Toraja. JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan), 9(1), 12-20. https://doi.org/10.24269/JPK.V9.N1.2024.PP12-20
  4. Fajarwati, R. S., & Agustin, S. A. (2019). Eksplorasi Desain Motif Baru Batik Majapahit dengan Metode Desain Partisipatif. Jurnal Sains dan Seni ITS, 8(1), 101-106. https://doi.org/10.12962/j23373520.v8i1.41717
  5. Gülru F. Özkan-Seely, Cheryl Gaimon, Stylianos Kavadias (2015). Dynamic Knowledge Transfer and Knowledge Development for Product and Process Design Teams. Manufacturing & Service Operations Management17(2):177-190. https://doi.org/10.1287/msom.2014.0507
  6. Indrawati, M., & Sari, Y. I. (2024). Memahami warisan budaya dan identitas lokal di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS, 18(1), 77-85. https://doi.org/10.21067/jppi.v18i1.9902
  7. Jabbaril, G. A. (2021). Ketahanan Hidup Masyarakat Kampung Adat Cirendeu dalam Perspetif Antropologis. Jurnal Budaya Etnika, 2(1), 35-42. https://doi.org/10.26742/be.v2i1.1152
  8. Jhundy, B. A., & Wahyuningsih, U. (2023). Stilasi Tanaman Carica Sebagai Sumber Ide Motif Batik. BAJU: Journal of Fashion and Textile Design Unesa, 4(2), 97-106.
  9. https://doi.org/10.26740/baju.v4n1.p96-102
  10. Laksana, D. N. L., Awe, E. Y., Sugiani, K. A., Ita, E., Rawa, N. R., & Noge, M. D. (2021). Desain pembelajaran berbasis budaya. Penerbit Nem.
  11. Nurimani, R. A. ., & Kusuma, P. (2023). Perancangan Identitas Visual Kampung Batik Semarang. Cilpa: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Rupa, 8(2), 133–143. https://doi.org/10.30738/cilpa.v8i2.15700
  12. Nurcahyanti, Desy & Sachari, Agus & Destiarmand, Achmad. (2020). Peran Kearifan Lokal Masyarakat Jawa Untuk Melestarikan Batik Tradisi di Girilayu, Karanganyar, Indonesia. Mudra Jurnal Seni Budaya. 35. 145-153. 10.31091/mudra.v35i2.816. Peran Kearifan Lokal Masyarakat Jawa Untuk Melestarikan Batik Tradisi di Girilayu, Karanganyar, Indonesia
  13. https://doi.org/10.31091/mudra.v35i2.816
  14. Pransiska, V., & Mubarat, H. (2024). Perancangan Komunikasi Visual Pengenalan Tari Pegi Mantang Kabupaten Banyuasin. Besaung: Jurnal Seni Desain dan Budaya, 9(1), 46-56. https://doi.org/10.36982/jsdb.v9i1.3689
  15. Ramdhan, R. M. A., & Sonani, N. (2025). Pemberdayaan Pengrajin Batik Lokal Dalam Mengembangkan Batik Motif Bogor Sebagai Representasi Budaya Indonesia Di Mata Dunia. Celebes Journal of Community Services, 4(2), 204-214.
  16. Ramadhanti, A.A., Bahari, N., & Purwantoro, A. (2024). Proses Kreatif Batik Disabilitas Komunitas Sriekandi Patra di Tawangsari Boyolali. Andharupa.
  17. https://doi.org/10.33633/andharupa.v10i02.10070
  18. Setlhatlhanyo, K. N., Dallabona, A., & Sinha, P. (2019). A framework for developing culturally significant designs for the leather industry in Botswana. World Transactions on Engineering and Technology Education, 17(1), 104-109.
  19. Triatmanto, B., Apriyanto, G., & Hidayatullah, S. (2024). Model Pemberdayaan Masyarakat Holistik: Berorientasi Potensi Lokal. Uwais Inspirasi Indonesia.