Isi Artikel Utama

Abstrak

Pesisir DI Yogyakarta, Kalurahan Poncosari memiliki potensi sumberdaya perikanan dan kelautan  yang belum dioptimalkan, yang disebakan oleh kurangnya jumlah   dan   keterampilan nelayan.  Kegiatan Pengabdian masyarakat Desa Binaan melaksanakan pengembangan profesi nelayan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, terutama generasi muda, terkait profesi nelayan. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi profesi nelayan dan magang nelayan untuk menambah jumlah (regenerasi atau pengkaderan nelayan). Hasil kegiatan sosialisasi diikuti oleh sekiat 40 orang pemuda, yang terdiri dari nelayan muda, petani, penambang pasir dan karang taruna. Hasil kuisioner sosialisasi menunjukan pengetahuan dan ketertarikan peserta terhadap profesi nelayan meningkat. Sosialisasi dilanjutkan kegiatan magang nelayang yang diikuti oleh 7 peserta dan dilaksanakan selama 4 hari, dengan hasil peningkatan kemampuan sangat baik, dimana peserta magang telah memiliki 90% kemampuan yang ditargetkan, sehingga dapat di klasifikasi pada nelayan pemula, berupa adaptasi dengan pelayaran, peningkatan keberanian dan keterampilan  procedural pengoprasian dan penangkapan ikan dengan pendampingan

Kata Kunci

Nelayan magang Poncosari

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Leni Sophia Heliani, Universitas Gadjah Mada

Staf pengajar di Teknik Geodesi dan peneliti di Pusat Studi Sumberdaya Kelautan, Universitas gadjah Mada. Bidang minat Geodesi fisis dan Hidrografi dan perubahan iklim

Referensi

  1. Abdurrahman, A., Arifin, S., & Harjito, D. A. (2008). Model Kebijakan Pemberdayaan Nelayan Bantul Ditinjau dari Perspektif Ekonomi dan Hukum. Jurnal Penelitian & Pengabdian, 6(1), 1–19.
  2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. (2019). Profil Kependudukan Kabupaten Bantul 2019. Bantul.
  3. Giyanti, S. (2015). Transformasi Menuju Pembangunan Kemaritiman di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diambil dari http://www.bappeda.jogjaprov.go.id/karya_perencanaan/detail/69-transformasi-menuju-pembangunan-kemaritiman-di-daerah-istimewa-yogyakarta
  4. Lathifah, A., & Christianti, L. (2018). Pola Hidup Nelayan Migran di Pelabuhan Pantai Sadeng Kecamatan Girisubo Kabupaten Gunung Kidul DIY. Jurnal Studi Budaya Nusantara, 2(1), 01–08. Diambil dari jsbn.ub.ac.id
  5. Partosuwiryo, S. (2002). Dasar Dasar Penangkapan Ikan. Yogyakarta.
  6. Partosuwiryo, S. (2015). Sejarah Nelayan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta.
  7. Pinto, Z. (2016). Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan (Studi Kasus di Pantai Kuwaru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY). Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 3(3). https://doi.org/10.14710/jwl.3.3.163-174
  8. Rahayuwati. (2019). Nelayan Pasca Pembangunan Pelabuhan Perikanan Pantai : Studi Kasus Pemaknaan Dan Fungsi Ritual Sedekah Laut Masyarakat Sadeng, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Semarang: Program Studi Sarjana Antropologi Sosial Universitas Diponegoro.
  9. Setiadi, A. (2018). Konsep “Among Tani Dagang Layar” Tata Ruang Wilayah DIY dan Pembangunan Kawasan Wisata Bahari. Seminar Nasional Riset dan Teknologi Terapan 8 (RISEKTRA 8).
  10. Suadi. (2002). Dari Petani Menjadi Nelayan: Kajian Historis Perikanan Tangkap Pantai Selatan Yogyakarta. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, IV(1).https://doi.org/10.22146/jfs.8869