Isi Artikel Utama

Abstrak

Apoteker memiliki peran penting, karena peranannya tidak dapat dipisahkan dengan profesi lainnya dalam bidang kesehatan. Namun ternyata, profesi apoteker kurang dikenal oleh anak-anak sehingga perlu dilakukan program kemitraan masyarakat yang bertujuan untuk mengenalkan profesi apoteker sejak dini kepada siswa sekolah dasar melalui kegiatan pos simulasi profesi apoteker yang interaktif. Program dilakukan di Sekolah Alam Indonesia (SAI) Meruyung, Depok, Jawa Barat. Peserta kegiatan adalah siswa siswi kelas 5 dan 6 SD, yang total berjumlah 71 siswa. Metode yang dilaksanakan adalah pemberian materi singkat tentang profesi apoteker, kemudian dilanjutkan mengikuti kegiatan pos simulasi interaktif yang terdiri dari enam pos, meliputi pos pengenalan bentuk sediaan obat, pengenalan golongan obat, menonton video pembuatan obat di pabrik farmasi, meracik dan membungkus obat, menulis etiket obat, dan simulasi penyerahan obat serta pemberian informasi obat kepada pasien. Di awal dan akhir kegiatan, para siswa mengisi kuesioner sederhana sebagai bahan evaluasi. Hasil analisis menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang profesi apoteker dari 56,34% menjadi 95,77%. Melalui kegiatan ini, siswa peserta kegiatan dapat mengenal peran penting dari profesi apoteker, bahkan sebagian siswa peserta kegiatan (22,53%) kemudian memiliki cita-cita ingin menjadi seorang apoteker.

Kata Kunci

apoteker cita-cita simulasi profesi usia dini

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Nur Miftahurrohmah, Universitas Pancasila

Apoteker

Mengajar di Prodi S1 dan D3 Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Referensi

  1. Anidya, C. M., Taufikurrakhman, A., Akbar, Z., & Ningsih, E. S. (2013). Acil “Apoteker Cilikâ€: Upaya Membangkitkan Eksistensi Profesi Apoteker Dan Sistem Interpersonal Education Profesi Kesehatan Sejak Dini. Khazanah, 6(1), 35–40. https://doi.org/10.20885/khazanah.vol6.iss1.art4
  2. Anonim. (2018). Apoteker Mengajar Beri Kelas Inspirasi ke Siswa. http://www.doknews.com/News/Pendidikan/Apoteker-Mengajar-Beri-Kelas-Inspirasi-ke-Siswa.html.
  3. Diana, H., Pratama, A. N. W., & Pratoko, D. K. (2013). IbM Apoteker Kecil. Repository.Unej.Ac.Id. https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/57899
  4. Gultom, I. (2017). Dik, Ini Lho yang Perlu Kamu Tahu Kalau Mau Jadi Apoteker. In Kompasiana (pp. 1–2). https://www.kompasiana.com/irmina.gultom/5891b74ff77e61ed0cc005ec/dik-ini-lho-yang-perlu-kamu-tahu-kalau-mau-jadi-apoteker?page=1&page_images=1
  5. Koransindo. (2017). 10 Cita-Cita Idaman Anak Indonesia, Dokter paling Diminati. https://lifestyle.sindonews.com/berita/1263701/166/10-cita-cita-idaman-anak-indonesia-dokter-paling-diminati
  6. Mardiati, N., Andina, L., Wati, H., Musfirah, Y., & Akbar, D. O. (2018). Aku “Apoteker Cilik†Di Sekolah Dasar Negeri 4 Sungai Besar Banjarbaru Kalimantan Selatan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG, 2(1). https://doi.org/10.34128/mediteg.v2i1.13
  7. Presiden RI. (2009). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 (2009th ed.). Kemenkumham RI. https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/pp512009.pdf
  8. Presiden RI. (2014). Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. In Presiden Republik Indonesia (pp. 1–78). http://www.pdpersi.co.id/diknakes/data/regulasi/undang_undang/uu362014.pdf
  9. Satria. (2016). Dosen UGM Gagas Apoteker Cilik _ Universitas Gadjah Mada.
  10. Widiastuti, T. C., Kiromah, N. Z. W., & Ledianasari. (2018). Peningkatan Pengetahuan Tentang Obat Melalui Kegiatan Apoteker Kecil Untuk Siswa Sekolah Dasar Di Desa Selogiri Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. Urecol, 36, 182–188.