Isi Artikel Utama

Abstrak

Indonesia terkenal akan adat dan budaya yang masih dijunjung dan dipertahankan hingga saat ini. Salah satu budaya yang masih dianut adalah budaya dalam mengkonsumsi obat dari tanaman tradisional baik untuk pengobatan maupun menjaga stamina tubuh. Tanaman tradisional yang dikonsumsi ialah jamu, yang dipercaya khasiat dan efektifitasnya pada generasi – generasi sebelumnya. Maraknya obat – obatan golongan obat tradisional yang beredar bebas dan mudah diperoleh di masyarakat membuat kita harus berhati – hati dalam menggunakannya karena banyak yang belum terregistrasi di BPOM. Kegiatan pengabdian ini mengenalkan logo obat tradisional ke masyarakat dan mengenalkan bagaimana cara memastikan obat asli sebagai salah satu cara untuk pencegahan dini dalam memperoleh obat ilegal atau palsu dan melatih masyarakat Dusun Bebengan Desa Sriwedari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Jawa Tengah agar dapat mengolah tanaman herbal dari bentuk segar hingga dikonsumsi secara benar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ialah participatory rural apraissal (PRA), dimulai dari kegiatan sosialisasi hingga pendampingan di masyarakat. Sasaran kegiatan ini adalah ibu – ibu PKK setempat, sebanyak 35 orang mengikuti kegiatan ini. Warga Dusun Bebengan baru mengetahui tentang adanya logo obat tradisional dan cara mengolah TOGA yang benar setelah kegiatan ini. Hasil produk dari kegiatan ini berupa buku saku ramuan obat tradisional lengkap dengan dosisnya. Masyarakat menjadi tahu bagaimana cara mendapatkan dan mengolah tanaman obat dengan benar yang dapat digunakan sebagai terapi preventif, kuratif maupun rehabilitatif. 

Kata Kunci

Logo Obat Obat Tradisional Obat Legal TOGA

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Ni Made Ayu Nila Septianingrum, Universitas Muhammadiyah Magelang

Dosen Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Referensi

  1. Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2018). Masyarakat Harus Waspada Obat Ilegal Online. Retrieved from https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/15058/Masyarakat-Harus-Waspada-Obat-Ilegal-Online.html
  2. DirJenBinFarmaLkes. (2015). Buletin Infarkes Bugar Dengan Jamu. Buletin Infarkes.
  3. DirJenBinFarmaLkes. (2019). Perkembangan Obat Tradisional di Indonesia. Jakarta.
  4. Hasanah, A. N. (2016). Semua Orang Bisa Jadi Detektif Bahan Kimia Obat dalam Jamu Dengan Strip Test. Majalah Farmasetika, 1(1), 2004–2005.
  5. Indonesia, M. K. R. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit. Jakarta.
  6. Kementrian Kesehatan RI. (2017). KepMenKes N0.187 Tahun 2017 Tentang Formularium Ramuan Obat Tradisional Indonesia. Jakarta.
  7. Putri, D. R. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan Kefarmasian terhadap Kepuasan , Kepercayaan, & Loyalitas Konsumen Apotek. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(1), 23–29.
  8. Rina, W., Guswandi, & Harrizul, R. (2014). Pengaruh Cara Pengeringan Dengan Oven, Kering Angin Dan Cahaya Matahari Langsung Terhadap Mutu Simplisia Herba Sambiloto. Jurnal Farmasi Higea, 6(2), 126–133. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2012.12.040
  9. Salim, Z., & Munadi, E. (2017). Info Komoditi Tanaman Obat. Jakarta: Badan Pengkajian Dan Pengembangan Perdagangan.
  10. Septianingrum, N. M. A. N., Yuliastuti, F., & Hapsari, W. S. (2019). Pemanfaatan dan Penggunaan Secara Rasional Tanaman Obat Tradisional Sebagai Terapi Swamedikasi di Kampung KB , Magersari Kota Magelang. Engagement Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 208–216.
  11. Yuliastuti, F., Hapsari, W. S., & Mardiana, T. (2018). GeMa CerMat ( Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat ) bagi Guru Sekolah Dasar Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang. Community Empowerment, 3(2), 34–37.