Isi Artikel Utama

Abstrak

Kelompok Banjar di Dusun Baru Murmas merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang telah ada sejak jaman dahulu dan merupakan warisan leluhur adat. Kelompok Banjar ini berfungsi dalam menjaga sistem krearifan lokal masayarakatnya, dan kegiatan yang dilakukan hanya bergerak dibidang sosial. Dengan potensi SDM dari kelompok banjar, maka tujuan pengabdian adalah mendampingi masyarakat dalam membentuk koperasi kelompok banjar sebagai salah satu penggerak ekonomi mandiri masyarakat pedesaan. Metode pengabdian menggunakan teknik Partisipatory Rural Apraisal (PRA). Kegiatan dalam PRA meliputi : Focus Group Discussion (FGD) penguatan kapasitas pengurus dan anggota kelompok banjar. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terbentuknya pengurus koperasi kelompok banjar. Koperasi yang terbentuk tetap terikat dengan awik-awik atau aturan sosial yang sudah ada pada Kelompok Banjar. Kegiatan awal yang dilakukan oleh pengurus koperasi adalah pengesahan pengurus, pelatihan pembukuan sederhana dalam pencatatan barang masuk dan keluar serta mendorong kelompok perempuan kreatif dalam membuat berbagai kerajinan tangan seperti tas berbahan tali kur. Selain itu koperasi kelompok banjar telah mencoba menggagas untuk menampung hasil sumber daya alam yang dimiliki oleh masyarakat sehingga dijual melalui koperasi. Harapannya dengan adanya kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat dalam membentuk koperasi kelompok banjar, masyarakat tidak akan tergantung pada pengepul sehingga harga jual hasil perkebunan dan pertanian bisa lebih tinggi.

Kata Kunci

Ekonomi FGD Kearifan Lokal Koperasi PRA

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Baiq Harly Widayanti, Universitas Muhammadiyah Mataram - UMMAT

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

 

Sinta ID: 6043858

Referensi

  1. Arsiyah. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Ekonomi Desa. Jurnal Wacana Vol 12 No 2, 370-375.
  2. Bantacut, T. (2013). Pembangunan Ketahanan Ekononomi dan Pangan Perdesaan Mandiri Berbasis Nilai Tambah. Jurnal Pangan Vol 22 No 2, 397-406.
  3. Fitriani. (2015). Penguatan Kapasitas Kelembagaan Gapoktan Melalui Pembentukan Koperasi Petani. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Volume 28 No 2, 63-69.
  4. Mauliana, M. I. (2019). Pelatihan Art-Enginering Untuk Meningkatkan Keterampilan Pemuda Karang Taruna Griya Asri Kalitengah. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Aksiologiya Vol 3 No 1, 39-49.
  5. Mustanir, A., & Rusdi, M. (2018). Participatory Rural Appraisal (PRA) sebagai Sarana Dakwah Muhammadiyah Pada Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Sidenreng Rappang. Prosiding Konferensi Nasional Ke-8 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah (hal. 1-9). Medan: Researchgate.net.publication.
  6. Nasrullah, D., Hidayatullah, A., & Unggul, S. (2017). Pendampingan E-Commerce dan Pendidikan di Cerme Kecamatan Ngimbang Lamongan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Aksiologiya Vol 1 No 1, 11-17.
  7. Sushanti, I. R., Idris, M., & Widayanti, B. H. (2019). Local Economis Studi on Tourism Development of Halal. Case Study : Rinjani Circle Area, Sembalun Sub DIstrict, East Lombok. Jurnal Ilmiah Bidang Ekonomi Vol 14 No 2, 167-180.
  8. Syahril, S., Hamzah, A., & Nasir, M. (2015). Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dan Bantuan Keuangan Peumakmue Gampung Terhadap Penanggulangan Kemiskinan di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi Vol 3 No 2, 54-64.
  9. Tamjuddin, Suhartono, & Mardoni, Y. (2018). Semangat Pemebentukan Koperasi Sugih Barokah Kampung Gunung Desa Kuripan, Ciseeng Bogor. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Sosial Responsibility Vol. 1 (hal. 1449-1457). Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara.
  10. Widjajanti, K. (2011). Model Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 15-27.