Isi Artikel Utama

Abstrak

ABSTRAK

Pembuatan soal yang baik dan benar menjadi sayarat utama dalam menunjang kompetensi profesional pedagogik seorang dosen. Pembuatan soal merupakan bagian dari penilaian yang bertujuan untuk mengukur kompetensi minimal capaian yang diperoleh peserta didik setelah melaksanakan pembelajaran. Penerapan penilaian High Order Thinking Skills (HOTs) menjadi landasan pada sebuah penilaian dengan kemampuan pada ranah kognitif menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan  pembinaan dosen melalui bimbingan teknis ini adalah untuk meningkatkan kompetensi profesional Dosen Poltekkes Negeri Tanjung Karang mengenai bentuk penilaian konvensional dan otentik berbasis High Order Thingking Skills. Metode pembinaan bimtek yang digunakan dalam kegiatan ini adalah menerapkan strategi kontekstual, yaitu mengaitkan antara teori dengan praktik yang disampaikan  dengan metode praktik terbimbing yaitu sistim pengajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah yang dihadapi dosen program studi Teknologi Laboratorium Medis, Program Sarjana Terapan sebanyak 20 orang. Kegiatan bimtek memberikan wawasan dan peningkatan pemaham dosen mengenai Penyusunan kisi-kisi dan analisis soal HOTs. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta bernilai positif mengalami peningkatan dengan rataan skor N-gain sebesar 79 (dalang katagori tinggi). Kajian utama materi pembinaan yang memiliki tingkat pemahaman paling rendah adalah membuatan kisi soal dengan tingkatan kognitif C4, C5 dan C6. Dengan demikian, kegiatan bimbingan teknis dikatagorikan baik dengan berhasil meningkatkan pemahaman peserta secara menyeluruh baik secara teori maupun praktik kerja.

Kata Kunci: HOTs; kompetensi pedagogik; pengembangan soal; penilaian.

Increasing Pedagogic Competence through Question Forming Activities based on High Order Thingking Skills and Their Analysis for Lecturers of the State Polytechnic of Tanjung Karang 

ABSTRACT

Making good and correct from a questions becomes the main consideration in supporting the pedagogical professional competence of a lecturer. The making of questions is part of the assessment which aims to measure the minimum competency of the achievements obtained by students after accomplishing the learning. The application of High Order Thinking Skills (HOTs) assessments forms the basis of an assessment with the ability in the cognitive domain to analyze, synthesize and evaluate. The purpose of this activity was to provide guidance to lecturers through technical guidance is to improve the professional competence of Tanjung Karang State Polytechnic Lecturers regarding conventional and authentic assessment forms based on High Order Thingking Skills. The technical guidance method used in this activity are applying contextual strategies, namely linking theory with practice delivered with guided practice methods, namely teaching systems oriented to solving problems faced by lecturers of Medical Laboratory Technology Study Program, Applied Bachelor Program as many as 20 people. The bimtek activity provided insight and increased understanding of lecturers regarding the compilation of the grid and analysis of HOTs questions.The results of the activity showed that there was an increase in the understanding of positive-valued participants that had increased with an average N-gain score of 79 (high category). The main study of coaching material that has the lowest level of understanding is to make a grid of questions with cognitive levels C4, C5 and C6. Therefore, the technical guidance activities are categorized as good by successfully increasing participants' overall understanding both in theory and work practice.

Keywords: HOTs; pedagogical competence; problem development; assessment.

 

Kata Kunci

HOTs kompetensi pedagogik pengembangan soal penilaian

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Dina Maulina, Universitas lampung

Pendidikan Biologi

Referensi

  1. Afandi & Sajidan. 2018. Stimulasi keterampilan berpikir tingkat tinggi konsep dan implementasinya dalam pembelajaran abad-21. Sebelas Maret University Press. ISBN: 978-602-397-167-1.
  2. Anderson, W.L. & Krathwolhl, R.D. (2001). A. Taxonomy for Learning, teaching and assesing: A revision taxonomy of educational objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.
  3. Archambault, J. 2008. The Effect of Developing Kinematics Concepts Graphically Prior to Introducing Algebraic Problem Solving Techniques. Action Research Required for the Master of Natural Science Degree with Concentration in Physics; Arizona State University.
  4. Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
  5. Azwar, Syaifuddin. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  6. Chabib, T. M. 2001. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
  7. Creswell, J. W., & Guetterman, T. C. (2019). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research (6th Ed). New York, US: Pearson.
  8. Joy Net. 2019. Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik. Diunduh pada laman: https://www.academia.edu/16858926/Aspek_dan_Indikator_Kompetensi_Pedagogik. (diakses tanggal: 30 Oktober 2019)
  9. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) tahun 2019.
  10. King, F.J., Goodson, L., & Rohani. 2006. Higher Order Thinking Skills. Center for Advancement of Learning and Assessment
  11. Lewis, A., & Smith, D. 1993. Defining High Order Thinking. Theory into Practice, 32 (3): 131-137.
  12. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar Nasional Perguruan Tinggi pasal 4 Standar penilaian pembelajaran.
  13. Purnanto, A.W. dan Mahardika, A. 2016. Pelatiahan pembuatan soal interaktif dengan program Wondershare Quiz Creator bagi guru Sekoalh Dasar di Kota magelang. WARTA LPM, Vol .19 (2): 141-148.
  14. Rosidin, Undang. 2017. Evaluasi dan Asesmen Pembelajaran. Yogyakarta: Media Akademi
  15. Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
  16. Suryabrata, Sumadi. 1987. Pengembangan tes hasil Belajar. Jakarta: Rajawali.
  17. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.