Permainan Edukatif Dan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

Isi Artikel Utama

Nina Veronica

Abstrak

Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan yang perlu untuk diberikan stimulasi sejak anak usia dini. Perkembangan kognitif berhubungan dengan pola berfikir, pemecahan masalah dan imajinasi anak. Perkembangan kognitif anak dapat dikembangkan melalui permainan, karena bermain merupakan hal yang dekat dengan anak dan dunia anak adalah dunia bermain. Permainan tidak semuanya berdampak baik bagi anak, sehingga orang tua dan guru harus mengetahui tujuan dan manfaat dari permainan itu sendiri bagi anak. Dalam kajian teori berikut akan membahas tentang permainan yang sesuai dengan kebutuhan anak terutama untuk mengembangkan aspek kognitif anak usia dini.

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Nina Veronica

Universitas Muhammadiyah Surabaya

Referensi

  1. Beaty, J J. (2014). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  2. Billett, S. (2017). Theorising the Co-occurrence of Remaking Occupational Practices and Their Learning. Practice Theory Perspectives on Pedagogy and Education, 68-86. DOI: 10.1007/978-981-10-3130-4_4.
  3. Heryanti, Vera. (2014).Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Permainan Tradisional (Congklak). Universitas Bengkulu.
  4. Indrijati, Herdina. (2017). Psikologi Perkembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  5. Khobir, A. (2009). Upaya Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif. Jurnal Forum Tarbiyah. 7 (2) hlm 195-208
  6. Mayesty, M. (1990). CreativeActivitis For Young Children4 th ed: Play, devlopment, and Creativity. New York: Delmark Publiser Inc.
  7. Monks, F J., A M P Knoers., Haditono, S T. (1999). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  8. Mulyasa, E. (2005).Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT. Remaja Rosda Karya
  9. Mursid. (2015). Belajar dan Pembalajaran Paud. Bandung: Rosdakarya.
  10. Musbikin, I. (2010). Buku Pintar PAUD. Jogjakarta: Laksana.
  11. Naughton, G Mac. (2003). Shaping Early Childhood: Learners, Curriculum and contexts. Midenhead, Berkshire: Open University Press.
  12. Salkind, N J. (2009). Teori-teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa Media
  13. Santrock, J W. (2007). Perkembangan Anak (Volume 1). Jakarta: Erlangga.
  14. Schunk, D H., (2012). Learning Theories (Ed). Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
  15. Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
  16. Sujiono, Y N. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:PT Indeks.
  17. Suyadi&Dahlia. (2014). Implementasi Dan Inovasi Kurikulum Paud 2013. Program Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
  18. Suyadi. (2009). Psikologi Belajar Paud.Yogyakarta: Pedagogja.
  19. Veronica, Nina. (2015). Peningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Tebak Namaku pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Sekargadung. Online dalam http://karya-ilmiah-um.ac.id/index.php/KSDP/search/authors/view?fristName=VERONICA&affiliation=Mahasiswa&country=ID
  20. Wong, R K S. (2017). Do Hong Kong Parents Engage in Learning Activities Conducive to Preschool Children’s Mathematics Development?. Early Mathematics Learning and Development, 2, 165-178. DOI: 10.1007/978-981-10-2553-2_10.
  21. Worthington, M., Oers, B V. (2016). Pretend Play and The Cultural Foundations Of Mathematics. European Early Childhood Education Research Journal. 24 (1), 51–66. DOI: 10.1080/1350293X.2015.1120520.