Ekokiritik Sastra dalam Fabel “Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang” Karya Luis Sepulveda

Isi Artikel Utama

Agus Budiman
Holy Ichda Wahyuni
Radius Setiyawan

Abstrak

Berangkat dari menjamurnya persoalan lingkungan, beberapa tokoh mulai konsen terhadap kajian tentang keterkaitan erat antara lingkungan dan karya sastra sebagai bentuk gerakan kritis, yang lebih dikenal dengan ekokritik. Ekokritik merupakan pandangan yang menilai karakteristik dari suatu tulisan yang menggambarkan tentang efek budaya dan/atau manusia terhadap alam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap bagaimana representasi persoalan lingkungan dan keberpihakan pandangan ekokritik yang ditampilkan dalam fabel “Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang†karya Luis Sepulveda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan ekokritik. Data yang digunakan adalah sumber data primer, yakni berupa catatan teks dalam fabel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan melalui pandangan ekokritik sastra dari beberapa tokoh seperti Garrard dan Glofelty, fabel ini memiliki alur yang memang dalam setiap bagiannya menekankan representasi lingkungan dan hubungan timbal balik antar entitas di dalamnya. Terdapat tiga ranah pembahasan menurut teori Garrard dan Glofelty, yakni tentang habitat, pencemaran, binatang, dan ekorasism.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Clark, T. (2011). The Cambridge Introduction to Literature and the Environment. Cambridge University Press.
  2. Garrard, G. (2004). Ecocriticism. Routledge.
  3. Glotfelty, C. (1996). The Ecocriticism Reader: Landmarks in Literary Ecology. The University of Georgia Press.
  4. Goodbody, A. (2007). Nature, Technology and Cultural Change in Twentieth-Century German Literature: The Challenge of Ecocriticism. Palgrave Macmillan.
  5. Howarth, W. (1996). Some Principles of Ecocriticism." In The Ecocriticism Reader: Landmarks in Literary Ecology, by Cheryll Glotfelty and Harold Fromm. The University of Georgia Press.
  6. Huggan, G., & Tiffin, H. (2010). Postcolonial Ecocriticism. Routledge.
  7. Mishra, S. K., & Bidyabhaban, K. S. (2017). Ecocriticism _ in _ childrens _ literature About Us : http://www.galaxyimrj.com/about-us/ Archive : http://www.galaxyimrj.com/archive/ Contact Us : http://www.galaxyimrj.com/contact-us/ Editorial Board : http://www.galaxyimrj.com/editorial-board/ Submissi. January 2016.
  8. Pamungkas, O. Y. (2021). Sastra Hijau: Pendidikan Lingkungan dalam Novel Klasik. Jurnal Kridatama Sains Dan Teknologi, 3(02), 147–160. https://doi.org/10.53863/kst.v3i02.388
  9. Selden, R., Widdowson, P., & Brooker, P. (2021). Postcolonialist theories. In A Reader’s Guide to Contemporary Literary Theory. https://doi.org/10.4324/9781315835358-16
  10. Zulfa, A. N. (2021). Teori Ekokritik Sastra: Kajian Terhadap Kemunculan Pendekatan Ekologi Sastra Yang Dipelopori Oleh Cheryll Glotfelty. Lakon : Jurnal Kajian Sastra Dan Budaya, 10(1), 50. https://doi.org/10.20473/lakon.v10i1.29774