Isi Artikel Utama

Abstrak

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengatasi masalah yang sedang berkembang di Bantar Gebang yaitu sebagai salah satu wilayah daerah Bekasi yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah terakhir kawasan megapolitan Jabodetabek. Bantar Gebang selama ini dikenal sebagai daerah kumuh dengan kondisi perekonomian masyarakat bertaraf rendah (miskin). Sehingga muncul inisiatif anak-anak muda untuk membentuk suatu komunitas usaha kecil dengan memanfaatkan limbah kayu, plastik, dan kertas sebagai bahan dasar pembuatan produk kreatif, yaitu komunitas The Kingdom of BGBJ (Biji-Biji Bantar Gebang). BGBJ dibangun atas bantuan, dukungan, dan dedikasi para pengunjungnya. Komunitas ini menyediakan berbagai pelatihan, pendampingan, bantuan sandang, papan dan pangan untuk masyarakat yang tidak memiliki akses ke sumber daya ini. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan ini, diharapkan dapat memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memutus siklus kemiskinan serta menciptakan lingkungan yang sehat dan aman. Namun untuk dapat mengembangkan program ini, BGBJ mengakui bahwa sumber daya yang dimilikinya belum paham akan strategi pemasaran. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pemasarannya yang hanya dilakukan sebatas pada komunikasi offline yaitu Word of Mouth (WoM). Dengan permasalahan tersebut, maka dibuatlah suatu program pemberdayaan kepada peserta komunitas BGBJ dan masyarakat tentang pemahaman pemasaran digital (digital marketing) serta kegiatan pendukung lainnya yang bermanfaat. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pendekatan model community development yang diberikan dalam bentuk sosialisasi dan edukasi serta pelatihan dan pendampingan selama 3 bulan, terhitung dari bulan Juni – Agustus 2020. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan ini dapat diterima secara efektif dan para peserta dinilai sudah siap untuk beradaptasi menghadapi era 4.0. Hal ini dapat diukur berdasarkan survei yang dilakukan sebelum maupun setelah kegiatan pemberdayaan dilakukan. Meskipun demikian, terdapat evaluasi bahwa pengembangan program ini harus dilakukan secara berkelanjutan, dikarenakan masih terdapat sebagian peserta yang memerlukan arahan dan bimbingan lebih lanjut.

Kata kunci: BGBJ; digital; media sosial; strategi pemasaran; 4.0.


Socialization and Digital Marketing Education to the BGBJ Community in Bantar Gebang Facing Era 4.0 

ABSTRACT

The purpose of this activity is to address a growing problem in Bantar Gebang, known as one of the Bekasi areas which is used as the final waste disposal site for the Jabodetabek megapolitan area. Bantar Gebang has been known as a slum area with low economic conditions (poor). So that the initiative of young people emerged to form a small business community by utilizing wood, plastic, and paper waste as basic materials for making creative products, they are The Kingdom of BGBJ (Bantar Gebang Seeds) Community. BGBJ was built on the help, support and dedication of its visitors. This community provides a variety of training, mentoring, clothing, shelter and food assistance for people who do not have access to these resources. With this empowerment, it is hoped that it can provide an alternative for the community to break the cycle of poverty and create a healthy and safe environment. However, to be able to develop this program, BGBJ admits that its resources do not understand the marketing strategy. This can be seen from its marketing activities which are only limited to offline Word of Mouth (WoM) communication. With these problems, an empowerment program was made for BGBJ community participants and the public regarding the understanding of digital marketing (digital marketing) and other useful supporting activities. The method of implementing activities is carried out with a community development model approach which is given in the form of socialization and education as well as training and mentoring for 3 months, starting from June - August 2020. The result showed that the empowerment activity can be accepted effectively, and the participants are considered ready to adapt to the 4.0 era. This can be measured based on a survey conducted before and after the empowerment activity was carried out. However, there is an evaluation that the development of this program must be carried out continuously, because there are still some participants who need further direction and guidance.

Keywords: BGBJ; digital; social media; marketing strategy; 4.0.

Kata Kunci

BGBJ digital marketing 4.0

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Janette Maria Pinariya, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Wakil Rektor I

Anita Yunia, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Asisten Rektor

Referensi

  1. Adi, Rukminto, Isbandi. (2003). Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial. Seri Pemberdayaan Masyarakat 02. Jakarta: FISIP UI Press.
  2. Christiawan, R. (2019). My Article Tanggung Jawab Endorser. Retrieved form https://swa.co.id/swa/my-article/tanggung-jawab-endorser.
  3. Harahap, L. (2019). Sampah Jakarta Bikin Resah. Retrieved from https://www.merdeka.com/jakarta/sampah-jakarta-bikin-resah.html
  4. Mardikanto, T. (2014). CSR Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Korporasi. Bandung: Alfabeta.
  5. Mulyadi, D. (2017). Pengembangan Kepedulian Masyarakat TPA Bantar Gebang Akan Pentingnya Pendidikan dalam Meningkatkan Taraf Kehidupan Merdeka. Bekasi: STIE Pertiwi Bekasi.
  6. Pinariya, J.M. (2019). Literasi dan Sosialisasi Internet Ramah Anak. Jurnal Abdi MOESTOPO, 2(2), 50-56.
  7. Sumaryadi, I. (2005). Perencanaan pembangunan daerah otonom & pemberdayaan masyarakat. Jakarta: Citra Utama.
  8. Wahyudi, E. (2015, November 5). TPST Bantargebang dari Waktu ke Waktu. Retrieved Maret 17, 2020, from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20151104214119-20-89538/tpst-bantargebang-dari-waktu-ke-waktu.
  9. Yunia, A., Pinariya, J.M. (2019). Rumah Kreatif dan Inovasi Sebagai Program Pemberdayaan Masyarakat Kampung Muara Bahari. Jurnal Servite LSPR, 1(1), 25-39.