Isi Artikel Utama

Abstrak

Omah Iwak Badher Bank ialah salah satu destinasi wisata di Kabupaten Blitar yang dikelola oleh POKMASWAS Fajar Bengawan. Penelusuran reviewer pada google.co.id mendapatkan total 77 orang pemberi ulasan dengan rata-rata rating 4.5. Penelitian ini bertujuan untuk menilai rating destinasi terhadap responden terpilih, ialah mahasiswa S1 dan S3 Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan UB Malang. Total responden berjumlah 46 mahasiswa, 33 ialah mahasiswa S1 dan 13 mahasiswa S3. Kedua kelompok responden mendapat kesempatan yang sama untuk mengunjungi destinasi wisata. Rating dan penilaian terhadap destinasi dilakukan dengan memberikan 12 jenis pertanyaan kepada masing-masing resonden. Hasil penelitian mendapatkan bahwa rating responden mahasiswa S1 (3,7±0,57) dan S3 (3,7±0,48) lebih rendah dibandingkan dengan penilaian publik (4,5). Hal ini menunjukkan kualitas destinasi yang menjadi perhatian mahasiswa lebih tinggi dibandingkan dengan umum. Kesediaan membayar mahasiswa S1 (Rp. 150.000 Trip-1) pada destinasi wisata relatif lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa S3 (Rp. 250.000 Trip-1). Sebagai destinasi wisata baru, Omah Iwak Badher Bank perlu melakukan peningkatan jasa untuk meningkatkan kualitas destinasi.

Kata Kunci: kesediaan membayar, jasa wisata, wisata alam, POKMASWAS

 

Willingness-To-Pay To Omah Iwak Badher Bank Tourism Destination

ABSTRACT 

Omah Iwak Badher Bank is one of the tourist destinations in Blitar Regency which is managed by POKMASWAS Fajar Bengawan. A reviewer search on google.co.id found a total of 77 reviewers with an average rating of 4.5. This study aimed to assess the destination rating of selected respondents, are undergraduate and doctoral students of the UB’s Faculty of Fisheries and Marine Science Malang. The total respondents were 46 students, 33 were S1 students and 13 were S3 students. Both groups of respondents received the same opportunity to visit tourist destinations. Rating and assessment of destinations was done by giving 12 types of questions to each respondent. The results found that the average rating of undergraduate student respondents was 3.7±0.57, and 3.7±0.48 for S3 students, respectively. These were lower than that of public assessment (4.5). This indivated that the quality of destination that are of concern to students is higher than the public. Willingness-t-pay of undergraduate students (Rp. 150,000 Trip-1) at tourist destinations was relatifly lower compared to doctoral students (Rp. 250,000 Trip-1). As a new tourist destination, Omah Iwak Badher Bank needs to improve its services to improve the quality of the destination.

Keywords: willingness-to-pay, tourism services, nature tourism, POKMASWAS

Kata Kunci

kesediaan membayar jasa wisata wisata alam POKMASWAS

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Dewa Gede Raka Wiadnya, Ichthyofauna FPIK Universitas Brawijaya

lektor kepala

Referensi

  1. Harlyan, L. I., Sari, S. H. J., Yona, D. 2017. Fish Apartment as a Solution for Increasing Fish Catch in Pacitan Water, East Java. J. Innov. Appl. Technol., 3(1):376–380.
  2. Horowitz, J. K, McConnell, K. E. 2003. Willingness to accept, willingness to pay and the income effect. J. Econ. Behav. Organ. 51(4):537–545.
  3. Indrawati, I. 2017. Pengembangan community based tourism rumah apung Rembeng Raya pantai Mbangko’an sebagai wisata edukasi kelautan: pendampingan POKMASWAS dalam optimalisasi rumah apung Rembeng Raya pantai Mbangko’an di Dusun Karanggongso Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo. UIN Sunan Ampel Surabaya.
  4. Jones, T, Wood, D, Catlin, J, Norman, B. 2009. Expenditure and ecotourism: predictors of expenditure for whale shark tour participants. J. Ecotourism. 8(1):32–50.
  5. Kiss, A. 2004. Is community-based ecotourism a good use of biodiversity conservation funds?. Trends Ecol. Evol., 19(5):232–237.
  6. Nasution, A. M., Wiranto, S, Madjid, A. 2018. Sinergi antara kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) dan pembinaan desa pesisir (BINDESIR) untuk membentuk satuan armada nelayan (SATARMANEL) dalam rangka mencegah ancaman keamanan maritim. Keamanan Maritim, 4(1):1-5.
  7. Ratri, A. D. A. 2019. Peran kelompok masyarakat pengawas (POKMASWAS) dalam penyadaran konservasi penyu pantai Taman Kili-Kili (Studi di Dusun Bendogolor, Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek). University of Muhammadiyah Malang.
  8. Susilo, E, Purwanti, P, Lestariadi, R. A. 2015. Keberlanjutan ‘Kejung Samudra’ dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya mangrove di Pancer Cengkrong dan Damas, Pantai Prigi, Trenggalek, J. Kebijak. Sos. Ekon. Kelaut. dan Perikan., 5(1):19–25.
  9. Suwarsono, D. A. 2018. The Role of Community-Based Surveillance (POKMASWAS) in Combating Illegal Fishing in Indonesia. Thesis, Flinders University, College of Science and Engineering.
  10. Viyanda, F. T. 2015. Rencana Strategis Pengembangan Kelompok Masyarakat Pengawas Samudra Bakti Di Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Universitas Brawijaya.
  11. Yuliana, E, Winata, A. 2012. Pengaruh Karakteristik Dan Persepsi Terhadap Tingkat Partisipasi Anggota Dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas). Sumber Daya Kelautan Dan perikanan. Bumi Lestari J. Environ, 12(2):1-5.
  12. Zalatan, A, Ramirez, A, Gaston. 1996. Soft ecotourism: the substitution effect. Tour. Rev. 51(4): 42–48.