Konversi Ideologi Muhammadiyah Ke Gerakan Front Pembela Islam (FPI)

Authors

  • Sholihul Huda Dosen Prodi Studi Agama-agama UMSurabaya

DOI:

https://doi.org/10.30651/ah.v4i2.2643

Abstract

Abstrak
Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang ingin memotret fenomena terkait
proses, faktor, bentuk dan dampak konversi ideologi dikalangan aktifis
Muhammadiyah ke FPI di daerah Paciran Lamongan. FPI merupakan salah satu
pewujudan dari gerakan Islam Transnasional di Indonesia dengan mengusung
ideologi keagamaan radikal, yang sangat berbeda dengan ideologi keagamaan
yang dipraktekan oleh Muhammadiyah yaitu moderasi Islam. FPI memiliki model
dakwah amar ma‟ruf nahi mungkar yang diaplikasikan secara fisikal-ekstrim
dengan cara memaksa, intimidasi dengan swipping kepada kelompok yang
dianggap melakukan maksiat. Model dakwah FPI ini disambut dan didukung oleh
sebagian aktifis Muhammadiyah di Paciran Lamongan, padahal secara ideologi
dan strategi dakwah kedua kelompok ini berbeda. Dan menariknya
Muhammadiayah di Pantura secara ideologi dan jaringan dakwahnya sangat kuat
dibanding dengan daerah-daerah lain di Jawa Timur tetapi mengapa sebagian
aktifisnya muda konversi ideologi. Fenomena ini tentu sedikit banyak akan
menganggu konsolidasi Muhammadiyah dan citra Islam di Indonesia. Jenis
penelitian adalah kualitatif-fenomenologis, informan penelitian adalah aktifis
Muhammadiyah yang aktif di FPI, teknik pengumpulan data wawancara, SGD
dan telaah kepustakaan, analisa data menggunakan multidisiplin keilmuan
(politik, ideologi, sosiologi, dll). Hasil penelitian proses konversi terjadi melalui
jalur kultural, dalam bentuk infiltrasi pemikiran (Ghazwul Fikri), dengan faktor
kondisi obyektif masyarkat yang maksit dan kekecewaan terhadap elit
Muhamamdiyah, berdampak pada radikalisasi, erosi ideologi dan arabisme tradisi
keagamaan dikalangan Muhamamdiyah.

Published

2019-04-04

Issue

Section

Artikel