Ḫalaqah Tradition in Building Rabbani Characters in Pesantren Al-Islam Lamongan, East Java, Indonesia

Authors

  • Muhammad Hambal

DOI:

https://doi.org/10.30651/sr.v2i1.1740

Abstract

This research aims to reveal the basis of the ẖalaqah practice in the Pesantren al-Islam Lamongan, the implementation of the learning and formation of character through ẖalaqah, and the way the system may build Islamic personality. The method used in this reseach was qualitative. The results of this research are as follows. Firstly, the ẖalaqah practiced in the pesantren al-Islam was based on the ideas presented by the kyais and the management  as formulized in the khiththah  of the pesantren namely to have a ­rabbani generation with faith and sincerity, good morals, high spirituality, wide knowledge insights, healthy and strong physical condition, and readiness to make some propaganda about Islam. Secondly, the implementation of ẖalaqah in Pesantren al-Islam may be classified into two categories.  (1) ẖalaqah taklim, intended to give some insights to the santries on the right aqidah and the  correct worship. The employed techniques of the halaqah implementation were bandongan, sorogan  or the combination of the two. (2) ẖalaqah tarbiyah, intended to build santries to become muslims with noble morals and with some awareness and spirits of teaching  and of struggling Islam. The technique of the ẖalaqah implementation is to give materials of tazkiyat al-nafs accompanied with 'amaliah ibadah sunnah, and teaching and harakah materials and also guidance in reciting the Holy Qur'an and in guiding the characters.

References

Al-A’dhami, M.M. (1413H). Dirasaat fil Hadits al-Nabawi. Beirut: al-Maktab al-Islami.

Afandi, R. (2011). Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Paedagogia, Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 1, No. 1, h. 85-98.

Ainiyah, N. (2013). Pembentukan Karakter melalui Pendidikan Agama Islam. Jurnal al-Ulum Vol. 13, No. 1, h. 25-38.

Arikunto, S. (1991). Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta.

Creswell, J.W. (2013). Reseach Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Terj. Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

................ (2013). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Agama RI (2001). "Pola Pembelajaran di Pesantren". Dirjen Bimbingan Islam, Proyek Peningkatan Pondok Pesantren.

Dhofier, Z. (2011). Tradisi Pesantren; Study tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.

Fuad, M. (2013). Halaqah Sebagai Model Bimbingan Kelompok untuk Mengembangkan Kepribadian Muslim (Studi Etnografis pada Komunitas Jama’ah Tarbiyah di Kota Purwokerto). Disertasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Al-Ghazali (1980). Ihya’ ulum al-din. Beirut: Dar al-Fikr.

Ghufron, A. (2010). Integrasi Nilai-Nilai Karakter Bangsa Pada Kegiatan Pembelajaran. Jurnal Cakrawala Pendidikan Edisi Khusu Dies Natalis UNY, No. 2, h. 13-24.

Ginanjar, A. (2001). Emotional Spiritual Quotient. Jakarta: Arga.

Hawwa, S. (1984). al-Mustakhlash fi tazkiyat al-Nufus. Mesir: Dar al-Salam.

Ibnu Maskawaih, tt, Tahdzib al-Akhlaq. Kairo: Darul Kutub al-Ilmiah.

Ishomuddin (1997). Sosiologi Perspektif Islam. Malang: UMM Press.

Al-Jauziyah, I.Q. (2001). Ighatsatul Lahfan. Beirut: Darul kitab al-Arabi.

Lickona, T. (2012). Character Matters: Persoalan Karakter, terj. Juma Wadu Wamaungu, editor Uyu Wahyuddin dan Suryani. Jakarta: Bumi Aksara.

……….. (2012). Educating for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter, terj. Juma Wadu Wamaungu, editor Uyu Wahyuddin dan Suryani. Jakarta: Bumi Aksara.

Lubis, S.H. (2010). Menggairahkan Perjalanan Halaqah: Kiat agar Halaqah Lebih Dahsyat Full Manfaat. Yogyakarta: Pro-U Media.

Mahmud, A.A.H. (2004). Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

………… (2008). Perangkat-Perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin. Surakarta: Era Intermedia.

Moleong, L.J. (2003). Metodologi Peneltian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mukhtar, M. (2001). Madrasah; Sejarah dan Perkembangannnya. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.

Mulkan, (2013), Paradigma Intelektual Muslim. Yogyakarta: Sipress.

Munjin (2008). Internalisasi Nilai-Nilai Budi Pekerti Pada Anak. Jurnal Komunika Vol. 2, No. 2, h. 219-232.

Al-Nadawi, A.H.A. (1969). Nahwa al-Tarbiyah al-Islamiyah al-Hurrah fi al-Hukumat wa al-Bilad al-Islamiyah. Beirut: Darul Irsyad.

Nashir, M.R. (2005). Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nata, A. (2013). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Depok: PT. Rajawali Pres.

Rahardjo, D. (1983). Dunia Pesantren dalam Peta Pembaharuan. Jakarta: LP3ES.

.............. (2009). Intelektual Intelegensia dan Perilaku Politik Bangsa; Risalah Cendekiawan Muslim. Bandung: Mizan.

Steenbrink, K.A. (1986). Pesantren, Madrasah, Sekolah; Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. Jakarta: LP3ES.

Tafsir, A. (2010). Filsafat Pendidikan Islami. Bandung: PT. Rosda.

............... (2012). Ilmu Pendidikan Islami. Bandung: PT. Rosda.

Tobroni (2010). The Spiritual Leadership. Malang: UMM Press.

Ulwan, A.N. (2015). tarbiyatul aulad fil Islam (pendidikan anak dalam Islam). Solo: Insan Kamil.

Walid, M. (2011). Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Agama Islam; Studi tentang Pendidikan Karakter berbasis Ulul Albab di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Jurnal al-Qudwah Vol. 1, No. 5, h. 115-156.

Downloads

Published

2018-06-25

Issue

Section

Artikel