Meningkatkan Kemampuan Bahasa Reseptif Anak Melalui Metode Bercerita Kelompok B RA Roudlotul Ulum Pasuruan
DOI:
https://doi.org/10.30651/pedagogi.v6i2.4362Abstrak
ABSTRAK
Sebagaimana dalam kurikulum 2004 diungkapkan bahwa kompetensi dasar dari pengembangan bahasa untuk anak usia dini yaitu anak mampu mendengar, berkomunikasi, memiliki perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemmpuan berbahasa reseptif anak melalui metode bercerita .Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak kelas B RA Roudlotul Ulum Tembero Tanggulangin Kejayan yang berjumlah 19 orang, terdiri dari 15 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, rentang usia subjek antara 5-6 tahun. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dua siklus dan setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Hasil penelitian membuktikan bahwa melalui metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif anak usia dini. Ini terbukti dengan meningkatnya hasil perhitungan setiap aspek disetiap pertemuan, yaitu kemampuan menyimak, kemampuan berbicara dan kemampuan membaca. Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini bahwa: melalui metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan berbahasa reseptif anak kelompok B RA Roudlotul Ulum Tembero Tanggulangin Kejayan.
Kata kunci: Bahasa Reseptif, Bercerita
Â
ABSTRACT
This research aimed to improve the receptive language skills of children trough storytelling. The subjects in this study were children kindergarten class B Roudlotul Ulum Tembero Tanggulangin Kejayan totaling 19 people, comprosing 15 men and 4 women, with an age range between 5-6 years old. This classroom action research was done in two cycles and each cycle is done with two meeting. This research show that trough storytelling can enhace early childhood receptive language skills. This proven by the increasing calculation result every aspect in every meeting, that is ability correct reading, ability converse and ability read. The conclusion of this research study that the class action: Through storytelling method can improve the receptive language skills of children in group B Roudlotul Ulum Tembero Tanggulangin Kejayan.
Keywords: receptive language, storrytelling
Referensi
Depdikbud,2014. Peraturan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:Depdikbud
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Ariyani. 2013. “Pengembangan Kemampuan Bahasa Melalui Metode Bercerita dengan Sandiwara Bonekaâ€, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dhieni, Nurbiana. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka
Latif, Mukhtar dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terjemahan oleh Suci Romadhon dan Apriwidiastuti. 1012. Person Education New Jersey: Indeks
Santrock, John W. 2004. Psikologi Pendidikan. Terjemah oleh Tri Wibowo. 2008. Jakarta: Kencana
Permendiknas No.58 Tahun 2009 Tanggal 19 September 2009 Tentang Standar Anak Usia Dini
Daroah. (2013). Meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode bercerita dengan media audio visual di Kelompok B1 RA Perwanida 02 Slawi. Retrieved from http://lib.unnes.ac.id/18889/1/1601910029.pdf.
Suhartono, Suparlan. 2009. Filsafat Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Gunarti Winda, Lilis Suryani, Azizah Muis.2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
1. HAK CIPTA
Hak cipta atas setiap karya yang diterbitkan dalam Jurnal Pedagogi adalah milik penulis.
2. LISENSI
Setiap karya dalam Jurnal Pedagogi dillisensikan dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
