Pembiasaan Senam Otak Untuk Meningkatkan Konsentrasi Pada Anak Adhd Tk Beranda Istimewa Kabupaten Ngawi

Isi Artikel Utama

Fatimatul Lutfiana
Narendradewi Kusumastuti
Nur Dwi Sukmono

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran umum pembiasaan senam otak untuk meningkakan konsentrasi pada anak ADHD di TK Beranda Istimewa. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel pada penelitian ini sebanyak 4 anak ADHD di Taman Kanak-kanak (TK) Beranda Istimewa, dengan analisis data adalah teknik triangulasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembiasaan senam otak untuk anak ADHD sudah dapat terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat melalui evaluasi yang dilakukan setiap kegiatan senam otak. Pembiasaan senam otak yang dilakukan dengan gerakan-gerakan sederhana sesuai dengan kemampuan anak dapat menstimulasi perkembangan otak, dan meningkatkan konsentrasi belajar pada anak ADHD.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Aviana, R., & Hidayah, F. F. (2015). Pengaruh tingkat konsentrasi belajar siswa terhadap daya pemahaman materi pada pembelajaran kimia di SMA Negeri 2 Batang. Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 3(1), 30–33.
  2. Demuth, E. (2008). Pedoman senam otak bagi guru. Jakarta: Yayasan Kinesiology Indonesia, 107–120.
  3. Dennison, P. E., & Dennison, G. E. (2002). Brain Gym (Senam Otak) Gerakan Sederhana untuk Belajar dengan Keseluruhan Otak. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
  4. Febriani, F., & Rukiyah, R. (2019). PENGEMBANGAN PERMAINAN PESAN BERANTAI UNTUK KONSENTRASI ANAK DI KELOMPOK A TK KARTIKA II-1 PALEMBANG. Tumbuh Kembang: Kajian Teori Dan Pembelajaran PAUD, 6(1), 69–82.
  5. Hasanah, U., Ahmad, R., & Karneli, Y. (2017). Efektivitas Layanan Penguasaan Konten untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa.
  6. Khotimah, S. H., Sunaryati, T., & Suhartini, S. (2020). Penerapan Media Gambar Sebagai Upaya dalam Peningkatan Konsentrasi Belajar Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 676. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.683
  7. Kusumastuti, N. (2020). Implementasi Pilar-Pilar Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age, 4(02), 333–344. https://doi.org/10.29408/jga.v4i02.2525
  8. Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif, cetakan XXIX. Bandung: PT. Remaja, Rosdakarya.
  9. Prasetyo, W., & Saputra, S. A. (2017). Pengaruh senam otak terhadap daya ingat anak kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Keperawatan, 6(1), 36–40.
  10. Santoso, H. (2012). Cara memahami dan mendidik anak berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
  11. Susanto, R. (2018). Pengkondisian Kesiapan Belajar Untuk Pencapaian Hasil Belajar Dengan Gerakan Senam Otak. Jurnal Eduscience Volume, 3(2).
  12. Wijayanti, A. (2021). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Modern, 6(3), 130–140.
  13. Yanuarita, A. (2012). Memaksimalkan otak melalui senam otak.
  14. Zulaini, Z. (2017). MANFAAT SENAM OTAK. JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, 15(2), 62–70. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/JIK/article/view/6140