The Authority of Execution by Court on the International Arbitration Decision
Abstrak
The winner of SIAC (Singapore International Arbitration Center) Number 062/08 made an Indonesian national legal effort, namely the application for recognition and implementation of international arbitration decisions as stipulated in article 65 of Act Number 30 of 1999 concerning Arbitration and Alternative Dispute Resolution. However, after the application was registered with the Central Jakarta Court, it provided a decree which basically refused because the arbitration dispute was not included in the scope of the trade and violated public order. Because he received rejection of the recognition and implementation of the arbitration ruling from the Central Jakarta Court, the winner of the SIAC arbitration award filed an appeal to the Supreme Court Number 01 K / Pdt.Sus / 2010 whose result was justifying the previous Decision of the Central Jakarta Court and obtaining assertion that there was no even foreign powers can interfere with the ongoing legal process in Indonesia. This clearly violates public order, according to the Supreme Court ruling. Thus, the international arbitration award cannot get recognition and cannot be implemented in the Republic of Indonesia.
Keywords: Supreme Court, International Arbitration, recognition and implementation of international arbitration
Referensi
Batubara, S., & Purba, O. (2013). ARBITRASE INTERNASIONAL PENYELESAIAN SENGKETA INVESTASI ASING Melalui ICSID, UNCITRAL, dan SIAC. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.
CARON, D., & CAPLAN, L. (2013). OXFORD COMMENTARIES ON INTERNATIONAL LAW THE UNCITRAL ARBITATION RULES. London: Oxford University Press.
Dr. Sukarmi, S. (2008). CYBER LAW KONTRAK ELEKTRONIK dalam bayang-bayang pelaku usaha. Jakarta: PUSTAKA SUTRA.
Gatot, S. (2006). Arbitrase dan Mediasi di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hiariej, E. O., Agusman, D. D., Nugraha, P. C., Purwanto, H., Hikmah, M., & Sidqi, A. (2013). Jurnal Hukum dan Perjanjian Internasional. JURNAL OPINIO JURIS, XIII, 84.
Marzuki, P. M. (2005). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Groub.
panggabean, J. I., Suhaidi, Leviza, J., & Siregar, M. (2015). ANALISIS YURIDIS PENOLAKAN EKSEKUSI PUTUSAN ARBITRASE INTERNASIONAL. USU LAW JOURNAL, III, 51.
Parthiana, W. (2002). HUKUM PERJANJIAN INTERNASIONAL BAG.: 1. BANDUNG: PENERBIT MANDAR MAJU.
Presiden, R. I. (2018). UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999 TENTANG ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA. Retrieved December 24, 2018, from Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional: https://www.atrbpn.go.id/Publikasi/Peraturan-Perundangan/Undang-Undang/undang-undang-nomor-30-tahun-1999-2088
SIAC (Singapore International Arbitration Centre). (2017). SIAC. Retrieved MAY 9, 2019, from SIAC: http://www.siac.org.sg/
Tang, Z. S. (2014). Jurisdiction and Arbitration Agreements in International Commercial Law. New York: Routledge.
United Nations. (2008). 2008 Treaty Event Universal Participation and Implementation - Dignity and Justice for All of Us. Retrieved April 02, 2019, from United Nations Information Servise: http://www.unis.unvienna.org/pdf/Treaty_2008_fact_sheet_1.pdf
Wijayanti, A. (2002). Penulisan Hukum Normatif. Bandung: Lubuk Agung.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah  Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
2. Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat Effect of Open Access).








