Perkembangan Perbankang Syariah Asia Tenggara Berdasarkan Regulasi
Abstract
Perbankkan syariah setiap negara khususnya di Asia Tenggara dalam transaksi-transaksi pada bank syariah harus berdasarkan prinsip syariah. Indonesia dan Malaysia menjadi kiblat dan model pengembangan keuangan syariah di dunia. Melalui fungsi intermediasi perbankan syariah berperan menghidupkan sektor riil melalui penerimaan dan penyaluran dana. Adanya kesenjangan kualitas di masing-masing negara, perbedaan dapat dilihat dari segi regulasi, jumlah dan pertumbuhan kualitas aset keuangan syariah, SDM, Fatwa dan berbagai isu lainnya. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia didukung juga oleh otoritas keagamaaan Majelis Ulama Indonesia, Dewan Syariah Indonesia dan Dewan Pengawas Syariah Indonesia, dan regulasi lainnya sejak tahun 1992 sampai tahun 2011 dan POJK.Malaysia juga menganut dual level pengawasan, yaitu pada level makro terdapat Shariah Advisory Council (SAC) pada Bank Central Malaysia (BNM) yang berfungsi dalam fatwa keuangan syari’ah, Central Banking Act (CBA) 2009, regulasi sejak tahun 1963. Dalam perkembangannya perbankan syariah Malaysia lebih dulu yaitu pada tahun 1963 dan Indonesia pada tahun 1992 walaupun mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim.
References
A. Buku
A.Wangsawidjaja.Z (2012), Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: Graedia Pustaka Utama
Adrian Sutedi (2009), Perbankan Syariah Tinjauan Dan Beberapa Segi Hukum, jakarta: Ghalia Indonesia
Neni Sri Imaniyati (2013), Perbankan Syariah Dalam Perspektif Hukum Ekonomi, Bandung: Mandar Maju
Sunarjati Hartono (1988), Kapita Selekta Perbandingan Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti
Yahia Abdul- Rahman (2010), The Art Of Islamic (Banking) And Finance- Toolsand Techniquis For Commonity- Based Banking, Canada, Jhone Wiley & Sons, Inc
Zainuddin Ali (2008), Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta: Sinar Grafika
Muhammad Abdul Mun’in Al-Jammal (2000), Ekonomi Islam, Ensiklopedia, Jilid 1, Dewan Bahasa Dan Pustaka Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS, Selarong Darul Ehson, Malaysia.
Muhammad Abdul Mun’in Aljammal ( ), Ekonomi Islam, Ensiklopedia, Jilid 2, Dewan Bahasa Dan Pustaka Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS, Apang/Hulu Helang Selarong Darul Ehson, Malaysia.
Fatwa Mufti Kerajaan Isu-Isu Kewenangan Himpunan Tahun 1962-1999 Negara Brunei Darussalam (2000), MR Print Sdn Bhd, Malaysia.
B. Artikel Jurnal
Ali Rahma (2015), Analisis Deskriptif Perkembangan Perbankan Syariah Di Asia Tenggara, The Journal of Tauhidinomics Vol.1 No.2, Fakultas Hukum dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ali Rahma (2015), Analisis Sistem Tata Kelola Syari’ah Bagi Perbankan Syari’ah Di Indonesia Dan Malaysia, Jurnal Bimas Islam, Vol. 8 No. 1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Dedi Iskamto (2016), Industri Keuangan Bank Syariah Nasional Dalam Masyarakat Ekonomi Asean, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam Vol.1 No.1, Fakulta Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Padang.
Lastuti Abbakar dan Tri Handayani (2017), Percepatan Pertumbuhan Syariah Melalui Implementasi Tata Kelola Syariah , Jurnal Law Justice Vol. 2 No. 2, Fakultas Hukum Universitas Pajajaran, Bandung
Lastuti Abubakar dan Tri Handayani (2017), Perkembangan Transaksi Perbankan Dan Inplikasinya Terhadap Pembaharuan Hukum Perdata Indonesia, Justitia Jurnal Hukum, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah, Vol.1 No. 2, Surabaya
Yuli Andriansyah (2009), Kinerja Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kontribusinya bagi Pembangunan Nasional, La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, Vol III No.2, UII, Yogyakarta
C. World Wide Web
Agus Triyanto & Rusni Hassan (2008), Penyelesaian Sengketa Bisnis Keuangan Islam Melalui Pengadilan di Malaysia Dan Relevansinya Dengan Indonesia, Jurnal Hukum. Vol.15 No.2, UII Jogyakarta, ,diakses dari https://media.neliti.com, pada tanggal 24 juni 2020
Muhammad Ghozali, Muhamad Ulul Azmin & Wahyu Nugroho (2019),Fallah Jurnal Ekonomi Syariah, Universitas Darussalam Gontor,, diakses dari ejournal, umm.ac.cid, pada tanggal 24 Juni 2020.
Siti Maria Wardayati, (2011), Implikasi Shariah Governance Terhadap Reputasi Dan Kepercayaan Bank Syariah, Jurnal Penelitian Soosial Keagamaan, Walisongo, Vol. 19 No. 1, diakses dari ttp://scholar.google.co.id, tanggal 3 Agustus 2018
Suherman Rasyidi (2016), Efektivitas Pengawasan Penerapan Prinsip Syariah Oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) (Studi Kasus Pada PT.BPRS Amanah Sejahtera adalah Skripsi dari Devika Refgiani), et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol.3 No.9, hlm. 760 diakses dari e-journal.unair.ac.id, tanggal 22 Agustus 2018
D. Peraturan
Undang-Undang N0.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Atas Perubahan Undang-Undang N0. 7 Tahun 1992
Undang-Undang N0.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
Undang-Undang N). 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Peraturan Bank Indonesia N0. 6/PBI/2004 Tentang Bank Umum yang Melasanakan Kegiatan Usaha berdasarkan Prinsip Syariah.
Peraturan Bank Indonesia N0.11/3/PBI/2009 Tentang Bank Umum Syariah.
Peraturan Bank Indonesia N0.11/3/PBI/2009 Tentang Pelasanaan Good Corparate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Surat Edaran BI N).7/19/DpbS/2006 Perihal Pedoman Pengawasan Syariah Dan Tata Cara Pelaporan Hasil Pengawasan Syariah.
Surat Edaran Bank Indonesi N0.8/19/Dpbs/2006 Tentang Pedoman Pengawasan Syariah dan Tata Cara Pelaporan Hasil Pengawasan Bagi DPS
Surat Keputusan DSN-MUI N0.03/2000 Tentang Petunjuk Pelasanaan Penetapan
Islamic Finance Service Act (IFSA) 2013
Central Bank of Malaysia AcT (CBA)
Islamic Baking Act(IBA)
Central Bank Of Malaysia Act (CBA) 11958
Banking and Financial Institution Act (BAFIA) 1989
Takaful Act 1984
Shariah Governance Framework (SGF) for Islamic
Financial Institutions (IFSs) 2010
Guedelines on the Governance of Shariah Coommitlee for the Islamic Financial INSTITUTIONS 2004
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License