Hubungan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Belakang Padang Kota Batam
DOI:
https://doi.org/10.30651/jkm.v7i3.13472Kata Kunci:
Makanan Pendamping, Stunting, BalitaAbstrak
Stunting is a crhonic malnutrition problem caused by low nutrition intake. the prevalence of stunting in the District of Belakang Padang in 2020 is quite high 16.8% compared to the average of Batam City which is 7.21%. This study aims to determine the correlation between complementary feeding and the incidence of stunting in toddlers in the working area of the Puskesmas Belakang Padang, Batam City. This observational research use case control design on the toddlers years who are in Belakang Padang. The sampling technique is done by using purposive sampling with a sample of 36 subjects in each group. Data analysis was performed on univariate analysis and bivariate analysis using chi-square test with CI = 95%, significant level (α = 0,05).Statistical test result showed that complementary feeding have a significant relation with incidence of stunting (p = 0,005) and odd ratio 0,249. It is hoped that health services should increase the provision of information and education to mothers of toddlers about the importance of nutrition and the correct way of processing complementary feeding needed by toddlers in an effort to prevent stunting.
Referensi
Dinas Kesehatan Kota Batam. (2018). Data Jumlah Pemantauan Status Gizi Balita Tahun 2018. Dinas Kota Batam.
Dinas Kesehatan Kota Batam. (2019). Data Jumlah Pemantauan Status Gizi Balita Tahun 2019. Dinas Kota Batam.
Dinas Kesehatan Kota Batam. (2020). Data Jumlah Pemantauan Status Gizi Balita pada tahun 2020.
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau.
Donsu, J. D. T. (2017). Metodologi Penelitian Keperawatan. Pustaka Baru Press.
Fida, & Maya. (2012). PENGANTAR ILMU KESEHATAN ANAK. D-Medika.
Heriyani, R. (2019). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah (Pertama). CV.Trans Info Media.
IDAI. (2018). Booklet_Mpasi.Pdf.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman Kemenkes RI 2014.
Kemenkes RI. (2016). Situasi Balita Pendek Di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ISSN 2442-(Hari anak Balita 8 April), 1–10.
Kemenkes RI. (2017). Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Balita Tahun 2017. Buku Saku, 1–111.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. In Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia (Vol. 42, Issue 4).
Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Trans Info Media.
Molika. (2014). Variasi Resep Makanan Bayi. Jakarta : Kunci Aksara.
Notoatmodjo, S. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rinika Cipta.
Nova, M., & Afriyanti, O. (2018). Energi Dengan Stunting Pada Balita Usia 24±59 Bulan Di Puskesmas Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Perintis, 5(1997), 47–53.
Nuratif, H. A., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda Nic-Noc. Mediaction.
Nursalam. (2013). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Edisi 3). Salemba Medika.
Oktiawati, A. K., Setyaningrum, I., & R, D. (2017). Teori dan Konsep Keperawatan Pediatrik. Trans Info Media.
Par’i M, H., Harjatmo, P. T., & Wiyono, S. (2017). PENILAIAN STATUS GIZI. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Profil Kesehatan Indonesia. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2017 (Vol. 1227, Issue July).
Profil Kesehatan Indonesia. (2018). Profil Kesehatan Inonesia 2018 (Vol. 40, Issue 5).
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2018). Buletin Stunting. Situasi Balita Pendek (Stunting) Di Indonesia, 301(5), 1163–1178.
Riyanto, A. (2017). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Muha Medika.
Rukmawati, S., Astutik, P., & Slamet, P. R. (2020). The Relationship Between Complementary Feeding and Stunting Eventsin 2 to 5 Years of Age. Journal for Quality in Public Health, 4(1), 27–32.
Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (stunting). Tim Nasional Pecepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Septiari. (2012). Mencetak balita cerdas dan pola asuh orang tua. Nuha Medika.
Septikasari, M. (2018). Status Gizi Anak Dan Faktor Yang Mempengaruhui. UNY Press.
Setiyani, Astuti, & Sukesi, A. E. (2016). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah | Perpustakaan Poltekkes Bandung. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Soetjiningsih. (2014). Tumbuh Kembang Anak. EGC.
Supariasa, I., Bakri, B., & Fajar, I. (2016). Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC.
Surtato, Mayasari, D., & Indriyani, R. (2018). Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. 5, 540–545.
Tauhidah, N. I. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Journal of Midwifery and Reproduction, 4(1), 13.
Teja, M. (2019). Stunting Balita Indonesia Dan Penanggulangannya. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, XI(22), 13–18.
Virginia, A., Maryanto, S., & Anugrah, R. M. (2020). The Correlation Between Complementary Feeding and First Complementary Feeding Time With Stunting in Children of 6-24 Months in Leyangan Village, East Ungaran, Semarang Regency. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 12(27).
Widiastuti, N. R. (2019). Bersama Perangi Stunting. In Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik.
WHO, UNICEF & Group, W. B. (2018). Levels and Trends in Child Malnuutrition. 1–16.
Yusuf. (2015). Teori Perkembangan Pada Anak.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah:Â Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)