Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Protokol Kesehatan Ibu Hamil di Masa Adaptasi Covid di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung Kab. Malang
DOI:
https://doi.org/10.30651/jkm.v8i1.16142Keywords:
Pandemi covidAbstract
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Protokol Kesehatan Ibu Hamil di Masa Adaptasi Covid di Wilayah Kerja Puskesmas
Sumberpucung Kab. Malang
Â
Ida Nuryati1) Rahmania Ambarika3)
Institut Ilmu Kesehatan Strada Kediri
E-mail:
Â
Â
ABSTRAK
Â
Â
Latar Belakang: Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa wanita hamil mengalami penyakit yang lebih parah ketika terinfeksi virus dari keluarga yang sama dengan virus SARS CoV- 2 dan dari virus saluran pernapasan lain seperti virus influenza. Penemuan penyakit klinis yang lebih parah pada wanita hamil ini lebih menonjol menjelang akhir kehamilan. Oleh karena itu, tidak dapat dikesampingkan bahwa wanita hamil dengan infeksi COVID- 19 berpotensi mengalami gejala yang lebih parah seperti pneumonia dan hipoksia yang ditandai, dengan cara yang mirip dengan orang yang mengalami imunosupresi atau memiliki kondisi yang mendasarinya seperti diabetes, kanker, atau penyakit paru-paru kronis. Pemerintah juga menetapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan 3M, yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer, serta menjaga jarak aman sosialisasi minimal 1 meter (Kemenkes R1, 2021).
Metodologi: Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain kuantitatif observasional dengan pendekatan analitik deskriptif dan dengan desain cross sectional study. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan protocol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar kuesioner. Pengambilan Sampel menggunakan Rumus Slovin. Pengujian bivariat dilakukan dengan uji Spearman dengan nilai p value < 0,05.
Hasil: Pada penelitian ini menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan kategori baik memiliki dukungan keluarga dalam kategori baik yaitu sebanyak 32 responden (64%). Setelah dilakukan uji statistik Spearman’s rho didapatkan nilai Pvalue (Sig. 2 tailed) sebesar 0,000, karena Pvalue < α (α = 0,05), yang artinya terdapat Hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan protocol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung.
Â
Kata Kunci: Pengetahuan ,Motivasi, Dukungan Keluarga, Protokol Kesehatan
Â
1. PENDAHULUAN
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa wanita hamil mengalami penyakit yang lebih parah ketika terinfeksi virus dari keluarga yang sama dengan virus SARS CoV- 2 dan dari virus saluran pernapasan lain seperti virus influenza. Penemuan penyakit klinis yang lebih parah pada wanita hamil ini lebih menonjol menjelang akhir kehamilan. Oleh karena itu, tidak dapat dikesampingkan bahwa wanita hamil dengan infeksi COVID- 19 berpotensi mengalami gejala yang lebih parah seperti pneumonia dan hipoksia yang ditandai, dengan cara yang mirip dengan orang yang mengalami imunosupresi atau memiliki kondisi yang mendasarinya seperti diabetes, kanker, atau penyakit paru-paru kronis (1).
Menurut literatur review, 7 persen orang hamil yang diskrining secara universal untuk COVID-19 dinyatakan positif, 73 persen dari orang-orang ini tidak menunjukkan gejala, dan orang hamil lebih cenderung tidak menunjukkan gejala daripada orang yang tidak hamil pada usia reproduksi dengan COVID-19. Dalam tinjauan sistematis lainnya, 95 persen infeksi COVID-19 pada orang hamil tidak menunjukkan gejala, dan 59 persen (95% CI 49-68 persen) tetap tanpa gejala melalui tindak lanjut (Berghella, Vincenzo Hughes, 2022). Menurut WHO, sejauh ini gejala yang akan dirasakan ibu hamil sama dengan yang lainnya. Dalam analisis 147 ibu hamil, hanya ada 8% yang memiliki gejala penyakit yang parah dan 1% dengan kondisi kritis. Ciri-ciri awal bila ibu hamil terpapar virus Corona, antara lain demam (78%), batuk (44%), nyeri otot (33%), rasa lemas menyeluruh (22%), sesak nafas (11%), dan sakit tenggorokan (22%). Akan lebih dicurigai apabila ada ibu hamil dengan riwayat bepergian ke daerah yang terdampak dalam waktu 14 hari terakhir atau pernah kontak dengan orang yang positif menderita COVID-19. Oleh sebab itu, harapannya ibu hamil tidak boleh panik, tetap tenang dan selalu waspada serta melakukan upaya pencegahan (3).
Berdasarkan Jurnal Amorita, 2021 disebutkan bahwa usia kehamilan saat pasien terdiagnosis COVID-19 seluruhnya adalah ketika sudah aterm, yakni berkisar antara minggu 37-40 kehamilan, dengan rerata usia kehamilan 38,4 minggu. Hal ini dikarenakan Puskesmas telah melakukan skrining pasien materna yang telah menginjak usia aterm untuk melakukan pemeriksaan tes usap PCR, sehingga pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 segera dirujuk ke fasilitas kesehatan sekunder yang dapat melakukan prosedur SC elektif di ruang operasi bertekanan negatif untuk mengurangi paparan terhadap tenaga kesehatan yang menolong persalinan.
Namun demikian, pedoman RCOG telah melaporkan bahwa risiko absolut dari hal ini rendah . Laporan dari China telah dijelaskan bahwa presentasi klinis COVID-19 infeksi pada rentang wanita hamil dari tanpa gejala untuk ringan seperti flu gejala dengan temuan atipikal sesekali seperti leukositosis, dan prevalensi yang lebih tinggi dari lesi konsolidasi paru-paru di computed tomography (CT) pencitraan. Data baru yang muncul dari New York di Amerika Serikat yang melibatkan 43 wanita hamil yang dites positif COVID-19 menunjukkan pola keparahan penyakit yang serupa dengan orang dewasa yang tidak hamil dan dilaporkan ringan di 86%, parah di 9%, dan kritis. dalam 5% kasus (1). Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, pemerintah menetapkan kebijakan untuk membatasi segala kegiatan kemasyarakatan untuk mengurangi kemungkinan penularan Covid-19 pada masyarakat. Pemerintah juga menetapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan 3M, yaitu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun ataupun handsanitizer, serta menjaga jarak aman sosialisasi minimal 1 meter (Kemenkes R1, 2021). Pencegahan ini juga berlaku pada ibu hamil bahwa prinsip-prinsip pencegahan COVID-19 pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir di masyarakat meliputi universal precaution dengan selalu cuci tangan, menggunakan masker, menjaga kondisi tubuh dengan rajin olah raga dan istirahat cukup, makan dengan gizi yang seimbang, dan mempraktikkan etika batuk-bersin (Kemenkes RI, 2020).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dewi et al (2020) yang bertujuan menganalisis pengetahuan dan sikap ibu hamil trimester III terhadap pencegahan COVID-19. Hasil dari penelitiani ini terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan pencegahan covid-19 pada ibu hamil. Sikap tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan perilaku pencegahan covid-19 (Dewi et al., 2020). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siregar et al (2020) hasil dari penelitian ini didapati mayoritas responden (57%) memiliki pemahaman yang kurang tentang upaya pencegahan infeksi COVID-19.
Menteri Kesehatan Indonesia menjelaskan bahwa sesuai atas arahan Presiden Indonesia terkait tentang pelonggaran penggunaan masker dalam ruang terbuka merupakan salah satu tahap menuju endemic covid19, hal ini dilakukan berdasarkan data kekebalan atau antibody masyarakat Indonesia cukup tinggi. Pelonggaran masker ini dilakukan ditempat terbuka yang tidak padat. Namun demikian untuk populasi yang rentan atau dalam keadaan tidak sehat disarankan memakai masker sebagai upaya mencegah peluang tertular atau menularkan secara lebih optimal (Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional, 2022).
Berdasarkan studi pendahulan yang dilakukan di Puskesmas Sumberpucung Kab.Malang pada April 2020 sampai dengan Desember 2021 terdapat ibu hamil dengan Covid-19 dengan jumlah 47 ibu hamil, 45 ibu hamil hidup dan 2 oarang ibu hamil meninggal. Pada Ibu hamil dengan Covid-19 dikarenakan tidak patuhnya pada protocol Kesehatan, dari 30 ibu hamil didapatkan 9 ibu hamil patuh pada protocol Kesehatan dan 21 ibu hamil tidak patuh.
Dari uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang faktor-faktor kepatuhan protocol kesehatan pada ibu hamil di Puskesmas Sumepucung.
Â
2. METODE
Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain kuantitatif observasional dengan pendekatan analitik deskriptif dan dengan desain cross sectional study. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan protocol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar kuesioner. Pengambilan Sampel menggunakan Rumus Slovin. Penelitian ini dilakukan di Wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung Kabupaten Malang penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus sampai dengan 10 September 2022. Teknik analisis Rumus Uji Spearman Rank.
Â
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Table 4.6 Distribusi Frekuensi Data Khusus Responden Berdasarkan Pengetahuan
Â
Table 4.7 Distribusi Frekuensi Data Khusus Responden Berdasarkan Motivasi
Â
Table 4.8 Distribusi Frekuensi Data Khusus Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga
Â
Table 4.9 Tabulasi silang Faktor faktor yang mempengaruhi kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung Kab. Malang yaitu Pengetahuan dan Motivasi
Â
Table 4.10 Tabulasi silang Faktor faktor yang mempengaruhi kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung Kab. Malang yaitu Pengetahuan dan Dukungan keluarga
Â
Table 4.11 Tabulasi silang Faktor faktor yang mempengaruhi kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sumberpucung Kab. Malang yaitu Motivasi dan Dukungan keluarga
Â
PEMBAHASAN
4.1.     Mengidentifikasi hubungan antara Pengetahuan dengan kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Seseorang yang mempunyai keinginan untuk mendapatkan informasi atau maklumat tentu memiliki tujuan tertentu yaitu menemukan sebuah kebenaran yang telah terjadi. Dalam menghadapi sesuatu atau kondisi tertentu, seseorang perlu mempunyai bekal dasar yaitu sebuah pengetahuan guna menghindari hal – hal yang tidak diinginkan atau hal yang merugikan bagi seseorang tersebut.
Menurut Kozier (2010) dalam Pramono (2018) Faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan antara lain motivasi, persepsi, seberapa beratnya masalah pada kesehatan, dan tingkat perubahan gaya. Faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan antara lain motivasi, persepsi, seberapa beratnya masalah pada kesehatan, dan tingkat perubahan gaya. Dampak perubahan, pengetahuan, budaya dan tingkat kepuasan serta kualitas dari pelayanan kesehatan (Pramono, 2018).
Pada masa pandemi Covid – 19, pengetahuan akan pelaksanaan protokol kesehatan merupakan hal yang harus diperhatikan. Protokol kesehatan yang dimaksud secara umum harus memuat Perlindungan Kesehatan Individu Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang dapat menginfeksi manusia dengan masuknya droplet yang mengandung virus SARS-CoV-2 ke dalam tubuh melalui hidung, mulut, dan mata. Dalam penerapan kehidupan sehari – hari, protokol kesehatan sudah dipublikasikan kepada masyarakat dari pihak fasilitas pelayanan kesehatan maupun perangkat – perangkat yang berperan dalam pencegahan penularan Covid-19. Maka dari itu, diperlukan kesadaran akan kepatuhan masyarakat dalam upaya pencegahan penularan Covid – 19. Apabila masyarakat patuh akan pentingnya penerapan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid – 19, maka kesejahteraan taraf hidup masyarakat akan meningkat bahkan hingga memutus penularan Covid – 19 di masa pandemi.
Pengetahuan dan kepatuhan protokol kesehatan merupakan dua variabel yang saling berkesinambungan. Apabila salah satu dari variabel yang dimaksud tidak dijalankan dengan semestinya maka upaya dalam menghadapi situasi dan kondisi tidak bisa berjalan dengan maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Seperti halnya dengan hubungan pengetahuan dan kepatuhan protokol kesehatan pada ibu hamil pada masa pandemi, apabila seorang ibu hamil ingin menghadapi situasi dan kondisi serta menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan ibu hamil pada masa pandemi namun ibu hamil tersebut tidak memiliki pengetahuan akan protokol kesehatan maka harapan ibu hamil tidak akan bisa dicapai dengan maksimal dan begitu juga sebaliknya.
Â
4.2.     Mengidentifikasi hubungan antara Motivasi dengan kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung
Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Dalam kehidupan seseorang motivasi merupakan hal yang harus diberikan pada lingkungan sekitar yang membutuhkan banyak motivasi. Motivasi yang diberikan oleh orang – orang terdekat terutama pada anggota keluarga sendiri tentu akan memberikan banyak manfaat bagi seseorang yang membutuhkan sebuah motivasi. Pada hakikatnya, motivasi memiliki tiga usur utama yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa terdapat ketidakseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang mereka harapkan. Sedangakan, dorongan merupakan suatu hal mengenai kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan.
Pada pandemi Covid – 19 tentu masyarakat mengalami banyak gejolak dalam pikiran maupun mental dikarenakan efek dari pandemi. Dalam lingkup keluarga berperan banyak dalam memberikan motivasi sesama anggota keluarga guna meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Hal ini dikarenakan Covid – 19 merupakan sebuah virus yang harus dihindari khususnya pada ibu hamil tentu akan mengganggu pikiran serta mentalnya, dengan adanya motivasi baik dari keluarga maupun dari orang – orang sekitar tentang kepatuhan akan menjalankan protokol kesehatan akan dapat dijalankan secara maksimal.
Â
4.3.     Mengidentifikasi hubungan antara Dukungan Keluarga dengan kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung
Dukungan keluarga merupakan sebauh proses yang terjadi sepanjang masa kehidupan, dukungan yang diberikan pada setiap siklus perkembangan kehidupan. Dengan adanya dukungan yang telah diberikan oleh keluarga pada anggota keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga (Friedman, 2010 dalam Yani, 2019).
Dukungan keluarga adalah bentuk perilaku melayani yang dilakukan oleh keluarga baik dalam bentuk dukungan emosional, penghargaan/penilaian, informasi dan instrumental. Keluarga berfungsi mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarganya agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi dalam bentuk mengenal masalah kesehatan, kemampuan mangambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, kemampuan merawat anggota keluarga yang memerlukan perawatan, kemampuan memodifikasi lingkungan agar tetap sehat dan optimal, dan kemampuan memanfaatkan sarana kesehatan yang tersedia pada lingkungan sekitarnya.
Dukungan keluarga sangat diperlukan dalam menghadapai masa pandemi Covid – 19 karena dukungan keluarga dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dengan adanya dukungan antar anggota keluarga dapat meningkatkan keharmonisan, kekeluargaan yang semakin erat, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan yang pada lingkup keluarga. Dengan begitu, sebuah keluarga dapat menghadapi segala situasi dan kondisi khsususnya pandemi Covid – 19 dengan baik dan maksimal.
Â
4. PENUTUP
A.       KESIMPULAN
1.        Mengidentifikasi hubungan antara Pengetahuan dengan kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung
2.        Mengidentifikasi hubungan antara Motivasi dengan kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung
3.        Mengidentifikasi hubungan antara Dukungan Keluarga dengan kepatuhan protokol kesehatan ibu hamil di masa adaptasi covid di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung
B.        SARAN
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti harus memberikan sesuatu yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan, instansi atau lembaga serta berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun saran – saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan penelitian ini diantaranya :
1.        Saran Bagi Tempat Penelitian
Penelitian ini memberikan informasi seputar penerapan protokol kesehatan dalam meminimalisir penyebaran Covid – 19, diharapkan penelitian ini mampu dijadikan sebagai motivasi dalam penerapan protokol kesehatan bagi masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Sumberpucung sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
2.        Saran Bagi Institusi Pendidikan
Saran bagi institusi pendidikan yang dapat peneliti berikan adalah penelitian ini disarankan untuk menjadi bahan referensi atau literasi dalam meningkatkan kualitas baca para mahasiswa serta dapat digunakan sebagai acuan dalam menulis karya skripsi selanjutnya.Â
3.        Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meningkatkan ketelitian dengan baik dalam kelengkapan data penelitian dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan, tanpa melupakan nilai keaslian khususnya dibidang kebinanan.
4.        Saran Bagi Masyarakat
Saran bagi tempat penelitian adalah penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi baca dalam mengingkatkan kesadaran akan pentingnya memberikan dukungan kepada keluarga tentang penerapan protokol kesehatan masyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas Sumberpucung.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Alimul Hidayat A.A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Jakarta : Heath Books
Amorita dkk. 2021. Karakteristik Ibu Hamil dengan Covid 19 dan LUARAN Persalinannya di RS Kasih Ibu Surakarta. Diakses Online Tanggal 26-8-2022. https://jurnal.ugm.ac.id/jkr
Arikunto & Suharsimi. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Imas Masturoh & Nauri Anggita T. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan : Kemenkes
Manuaba , Ida Bagus . 2002 . Ilmu  Kebidanan , Penyakit  Kandungan Dan
             Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC
Nursalam. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Rineka Cipta
Saifudin Abdul Bari, 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sarah. 2021. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan C19 di Puskesmas Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara.Journal of Muslim Community Health (JMCH) Vol 2, No 1, Januari – Maret 2021.
Sarwono . 2002 . Ilmu Kebidanan . Jakarta : EGC
Simanjuntak dkk. 2021. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Dalam Memutuskan Penyebaran Covid 19. Journal of Healthcare Technology and Medicine. Vol. 7 No. 2 Oktober 2021
Soekidjo Notoadmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Varney Helen, Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor. 2003. Asuahan Kebidanan. Jakarta . Buku Kedokteran EGC
Wiknjosastro, Hanifa . 2003 . Ilmu Kebidanan . Jakarta : YBPSP
Yunia dkk. 2022. Analisis Faktor Kepatuhan Ibu Hamil terhadap Protokol Kesehatan Covid 19 saat Melakukan Kunjungan ANC. Research Article. Published : 5 April 2022. Midwiferia Jurnal Kebidanan. 8 : 1.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
References
Alimul Hidayat A.A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Jakarta : Heath Books
Amorita dkk. 2021. Karakteristik Ibu Hamil dengan Covid 19 dan LUARAN Persalinannya di RS Kasih Ibu Surakarta. Diakses Online Tanggal 26-8-2022. https://jurnal.ugm.ac.id/jkr
Arikunto & Suharsimi. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Imas Masturoh & Nauri Anggita T. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan : Kemenkes
Manuaba , Ida Bagus . 2002 . Ilmu Kebidanan , Penyakit Kandungan Dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC
Nursalam. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Rineka Cipta
Saifudin Abdul Bari, 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sarah. 2021. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Terhadap Protokol Kesehatan C19 di Puskesmas Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara.Journal of Muslim Community Health (JMCH) Vol 2, No 1, Januari – Maret 2021.
Sarwono . 2002 . Ilmu Kebidanan . Jakarta : EGC
Simanjuntak dkk. 2021. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Dalam Memutuskan Penyebaran Covid 19. Journal of Healthcare Technology and Medicine. Vol. 7 No. 2 Oktober 2021
Soekidjo Notoadmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Varney Helen, Jan M. Kriebs, Carolyn L. Gegor. 2003. Asuahan Kebidanan. Jakarta . Buku Kedokteran EGC
Wiknjosastro, Hanifa . 2003 . Ilmu Kebidanan . Jakarta : YBPSP
Yunia dkk. 2022. Analisis Faktor Kepatuhan Ibu Hamil terhadap Protokol Kesehatan Covid 19 saat Melakukan Kunjungan ANC. Research Article. Published : 5 April 2022. Midwiferia Jurnal Kebidanan. 8 : 1.
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah:Â Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)