Pengaruh Active Lower Range Of Motion Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Masa Pandemic Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang

Authors

  • Fitria Alisa STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
  • Mira Andika STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v7i2.11078

Keywords:

Kata Kunci, Ankle Brachial Index (ABI), active lower range of motion, Diabetes Mellitus Tipe 2

Abstract

ABSTRAK

Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Covid-19 menyerang hampir seluruh kalangan usia terutama orang yang mempunyai riwayat penyakit kronis (ko-morbid) memiliki risiko untuk terkena lebih sering dan dengan komplikasi yang lebih buruk dari penyakit ini. Riwayat penyakit kronis salah satunya adalah DM sebagai kelompok rentan. Latihan fisik atau aktifitas fisik merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan DM yang berfungsi untuk memperbaiki sensitivitas insulin dan juga untuk menjaga kebugaran tubuh di masa Pandemi COVID-19. Salah satu yang termasuk latihan fisik adalah active lower range of motion. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh  Active Lower Range of Motion Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien DM Tipe II Pada Masa Pandemic Di Puskesmas Andalas Padang. Desain penelitian menggunakan quasi eksperiment berupa pendekatan one group pretest-postest. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan besar sampel 11 orang. Uji statistik menggunakan Wilcoxon. Hasilnya ada pengaruh yang signifikan active lower range of motion terhadap Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien Diabetes Mellitus (p value = 0,003; α < 0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan active lower range of motion sebagai intervensi mandiri keperawatan yang dapat mempenagruhi nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.

 

 

Author Biographies

Fitria Alisa, STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

Keperawatan Medikal Bedah dan Dosen

Mira Andika, STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DAN DOSEN

References

ADA. (2008). Standards of Medical Care in Diabetes. Diabetes Care.

AHA. (2012). What is peripheral vascular disease? American Heart Association.

Ariyanti. (2012). Hubungan Perawatan Kaki dengan Resiko Ulkus Kaki nDiabetes Di RS PKU Muhammadiyah Yokyakarta.

Bare, G. B., & Smeltzer, C. S. (2010). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing. Volume 1. Journal of Chemical Information and Modeling. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Alih Bahasa Edisi 8 (Edisi 8). Jakarta: Salemba Medika.

Dachun, X., Li, J., Zou, L., Xu, Y., Hu, D., Pagoto, S. L., & Ma, Y. (2010). Sensitivity and specificity of the ankle-brachial index to diagnose peripheral artery disease: A structured review. Vascular Medicine. https://doi.org/10.1177/1358863X10378376

Dahlia, D., Diani, N., Husaini, H., Paulina, P., Makmun, M., Efriliana, E., … Permatasari, W. (2019). Gambaran Karakteristik Luka Berdasarkan Skor Mungs Dan Ankle Brakhial Indeks (ABI) Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Ulkus Diabetik. Dunia Keperawatan, 7(2), 134. https://doi.org/10.20527/dk.v7i2.6426

Dinas Kesehatan Kota Padang. (2020). Laporan tahunan tahun 2019 edisi 2020 1.

Djamaludin, D., Setiawati, S., & Yulendasari, R. (2019). Pengaruh latihan range of motion (ROM) ankle terhadap pencegahan terjadinya neuropati dan angiopati pada klien diabetes melitus. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(3), 263–269. https://doi.org/10.33024/hjk.v13i3.1941

Fang, L., Karakiulakis, G., & Roth, M. (2020). Are patients with hypertension and diabetes mellitus at increased risk for COVID-19 infection? The Lancet Respiratory Medicine, 8(4), e21. https://doi.org/10.1016/S2213-2600(20)30116-8

Hijriana, I., Suza, D. E., & Ariani, Y. (2016). Pengaruh Latihan Pergerakan Sendi Ekstremitas Bawah Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (Abi) Pada Pasien Dm Tipe 2. Idea Nursing Journal, 7(2), 32–39. https://doi.org/10.52199/inj.v7i2.6452

I D F Diabetes. (2019). International Diabetes Federation. The Lancet, 266(6881), 134–137. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(55)92135-8

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Infodatin-2020-Diabetes-Melitus.pdf.

Kishimoto, M., Ishikawa, T., & Odawara, M. (2020). Behavioral changes in patients with diabetes during the COVID-19 pandemic. Diabetology International, (0123456789). https://doi.org/10.1007/s13340-020-00467-1

Kozier. (2016). Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Megawati, S. W., Utami, R., & Jundiah, R. S. (2020). Senam Kaki Diabetes Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Untuk Meningkatkan Nilai Ankle Brachial Indexs. Jnc, 3(2), 1–6. Retrieved from http://jurnal.unpad.ac.id/jnc/article/view/24445

Mellisha, M. E. S. (2016). Effectiveness of Buerger Allen Exercise on Lower Extremity Perfusion and Pain among Patients with Type 2 Diabetes Mellitus in Selected Hospitals in Chennai. International Journal of Science and Research (IJSR).

Notoadmodjo, S. (2017). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

O’Brien, J., Edwards, H., Stewart, I., & Gibbs, H. (2013). A home-based progressive resistance exercise programme for patients with venous leg ulcers: a feasibility study. International Wound Journal, 10(4), 389–396. https://doi.org/10.1111/j.1742-481X.2012.00995.x

O’Donnell, M. E., Reid, J. A., Lau, L. L., Hannon, R. J., & Lee, B. (2011). Optimal management of peripheral arterial disease for the non-specialist. Ulster Medical Journal.

PERKENI. (2015). Konsensus Penggunaan Insulin. In Penatalaksanaan Diabetes Melitus Perkeni.

Rahayu, Ika Putri Wiji, Ismonah, S. (2017). Pengaruh Active Lower Range Of Motion (ROM) dan Heel Raise Exercise Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (ABI) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 1–8.

Rahman, A., Limantoro, C., & Purwoko, Y. (2012). Faktor-Faktor Risiko Mayor Aterosklerosis Pada Berbagai Penyakit Aterosklerosis Di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro.

Turan, Y. (2015). Does physical therapy and rehabilitation improve outcomes for diabetic foot ulcers? World Journal of Experimental Medicine. https://doi.org/10.5493/wjem.v5.i2.130

Wicaksono, A. (2020). Aktivitas Fisik Yang Aman Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha, 8(1), 10–15.

Published

2022-06-07