Isi Artikel Utama

Abstrak

Pelaksanaan belajar dari rumah meningkatkan paparan anak pada gawai. Penggunaan gawai oleh anak usia sekolah, perlu dibarengi dengan pendampingan orang tua agar dapat mengendalikan durasi dan konten yang diakses. Penggunaan gawai berlebihan berpotensi menimbulkan gangguan tajam penglihatan (miopia). Anak dengan gangguan tajam penglihatan perlu terapi kacamata agar dapat berfungsi dengan baik di lingkungannya dan mencegah perburukan penyakit. Pada umumnya anak tidak mengeluhkan tentang gangguan penglihatan, tetapi ada tanda yang dapat diperhatikan oleh orang tua atau guru yaitu sering menyipitkan/mengusap mata, melihat dengan jarak sangat dekat atau sering mengeluh pusing atau mual. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemeliharaan kesehatan mata siswa kelas 1 di SD Kr. Baptis Surabaya. Metode yang digunakan adalah dengan diskusi kelompok terfokus, webinar tentang kesehatan mata, cara menjaga dan mencegah perburukan gangguan penglihatan pada guru dan wali murid, pemeriksaan tajam penglihatan dan koreksi kacamata untuk murid. Prevalensi gangguan tajam penglihatan pada murid sebesar 81.25% dan 50% diantaranya menderita astigmatisma miopia simpleks. Miopia pada anak perlu diterapi dengan kacamata untuk mencegah terjadinya miopia berat saat anak bertumbuh dewasa dan meningkatkan prestasi akademik serta membuka peluang karier masa depan anak. Program skrining tajam penglihatan mata anak di sekolah adalah langkah mudah deteksi dini gangguan tajam penglihatan untuk optimalisasi perkembangan anak bangsa.

Kata Kunci

Belajar dari rumah gawai gangguan tajam penglihatan miopia kacamata

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Victor Tandean, Universitas Ciputra

Departemen Klinis

Hudi Winarso, Universitas Ciputra

Departemen Biomedik

Florence Pribadi, Universitas Ciputra

departemen biomedik

Referensi

  1. Aparna, J., Devi, R. G., & Jyothipriya, A. (2019). Eye complications in children due to excessive use of electronic gadgets. Drug Invention Today |, 12. https://doi.org/10.2139/ssrn.645402
  2. Barria, F., Conte, F., Muñoz, S., Leasher, J. L., & Silva, J. C. (2018). Prevalence of refractive error and spectacle coverage in schoolchildren in two urban areas of Chile. Pan American Journal of Public Health, 42(61), 1–8. https://doi.org/10.26633/RPSP.2018.61
  3. Basri, S. (2014). Etiopatogenesis Dan Penatalaksanaan Miopia Pada Anak Usia Sekolah. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 14(3), 181–186.
  4. Dotulong, D. J., Rares, L. M., & Najoan, I. H. M. (2021). Computer vision syndrome. E-CliniC, 9(1), 20–25. https://doi.org/10.35790/ecl.9.1.2021.31707
  5. Hanum, Z. (2021). Kemenkominfo: 89% Penduduk Indonesia Gunakan Smartphone. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/humaniora/389057/kemenkominfo-89-penduduk-indonesia-gunakan-smartphone
  6. Hidayat. (2009). PENGENDALIAN DIRI SALAH SATU KETERAMPILAN KECERDASAN EMOSIONAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEJAK DINI. Salah Satu Keterampilan Kecerdasan Emosional Madrasah, II(1), 13.
  7. IDAI. (2020). Rekomendasi IDAI Selama Anak Menjalani Sekolah dari Rumah.pdf (p. 5). IDAI.
  8. Indrarini, I. A., S, H. S., Saraswati, L. D., & Udiyono, A. (2016). Gambaran miopi pada anak sekolah dasar di daerah rural dan urban. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), 410–416. https://media.neliti.com/media/publications/106494-ID-gambaran-miopi-pada-anak-sekolah-dasar-d.pdf
  9. Jan, C. L., Timbo, C. S., & Congdon, N. (2017). Children’s myopia: prevention and the role of school programmes. Community Eye Health Journal, 30, 37–38. http://www.un.org/sustainabledevelopment/education/]
  10. Kemp, S. (2021). Digital2021_GlobalReport_en.pdf. https://hootsuite.widen.net/s/zcdrtxwczn/digital2021_globalreport_en
  11. Lingham, G., Mackey, D. A., Lucas, R., & Yazar, S. (2020). How does spending time outdoors protect against myopia? A review. British Journal of Ophthalmology, 104(5), 593–599. https://doi.org/10.1136/BJOPHTHALMOL-2019-314675
  12. Marsden, J., Stevens, S., & Ebri, A. (2014). How to measure distance visual acuity. Community Eye Health, 27(85), 16. /pmc/articles/PMC4069781/
  13. Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19), (2020) (testimony of Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia). https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/se-mendikbud-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-penyebaran-covid19
  14. Nurjanah. (2018). Myopia Screening in Elementary Student At Temanggung District. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(2), 134–140.
  15. Standar Nasional Pendidikan, (2021) (testimony of Pemerintah Republik Indonesia). https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Salinan PP Nomor 57 Tahun 2021.pdf
  16. Pristiwatin, D. S., Widyawati, I. Y., & Wahyuni, E. D. (2013). Penggunaan Kaca Mata Koreksi pada Anak Usia Sekolah dengan Miopia terhadap Prestasi Belajar Di SDN Pacar Keling VI Surabaya. Critical, Medical, and Surgical Nursing Journal, 1(2), 108–114.
  17. Shukla, P., Vashist, P., Singh, S. S., Gupta, V., Gupta, N., Wadhwani, M., Bharadwaj, A., & Arora, L. (2018). Assessing the inclusion of primary school children in vision screening for refractive error program of India. Indian Journal of Ophthalmology, 66(7), 935. https://doi.org/10.4103/IJO.IJO_1036_17
  18. Syafi’in, S., & Suhita, B. M. (2021). Impaired Vision Function Due to Use of Gadget. Journal for Quality in Public Health, 4(2), 83–86. https://doi.org/10.30994/jqph.v4i2.195
  19. Wahid, R., Pribadi, F., & Wakas, B. E. (2020). Digital Activism: Covid-19 Effects in Campus Learning. Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal, 3(3), 1336–1342. https://doi.org/10.33258/birle.v3i3.1174
  20. Walline, J., Lindsley, K., Vendula, S., Cotter, S., Mutti, D., Ng, S., & Twelker, J. (2020). Interventions to slow progression of myopia in children (Review). Cochrane Database of Systematic Reviews, 1. https://doi.org/10.1002/14651858.CD004916.pub4
  21. Wardany, Y., Arfiza, N. H., & Arfianti, A. (2018). Pengaruh Kelainan Refraksi terhadap Prestasi Belajar Murid Sekolah Dasar X Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Melayu, 1(2), 81. https://doi.org/10.26891/jkm.v1i2.2018.81-87
  22. WHO. (2019). World report on vision.
  23. Wu, P. C., Chen, C. T., Lin, K. K., Sun, C. C., Kuo, C. N., Huang, H. M., Poon, Y. C., Yang, M. L., Chen, C. Y., Huang, J. C., Wu, P. C., Yang, I. H., Yu, H. J., Fang, P. C., Tsai, C. L., Chiou, S. T., & Yang, Y. H. (2018). Myopia Prevention and Outdoor Light Intensity in a School-Based Cluster Randomized Trial. Ophthalmology, 125(8), 1239–1250. https://doi.org/10.1016/j.ophtha.2017.12.011

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.