Isi Artikel Utama

Abstrak

Adolescence is a transmission period to adulthood involving a physical, physic and social changes. Adolescents seeking for identity tend to be reckless in dealing with problem including sexuality and reproductive health problem. Unhealthy behavior can be seen from the two perspectives (environment and growth). According to Islam the healthy  social interaction should do no harms to oneself and others. Islam has a rule the adolescent social interaction. SMP Islam Nudia and SMP Kesatian 2 Semarang are our partness in PKM, both have a similar problem related to juvenile delinquency in which  the information related to reproductive health are commonly obtained from internet and  lack of understanding on the proper social interaction based on Islam. The method applied was an education on the reproductive health for the students grade 7 and 8 using  tasawuf,  physical examination of female students, the role of school health unit  (UKS)  and training for UKS personnel as peer educator. The education can improve the knowledge and awareness and behavior. The Hb evaluation showed a case of moderate and severe anemia. There was a standardized UKS and UKS as peer educators in the  schools.

Kata Kunci

juvenile delinquency adolescent reproductive health tasawuf method peer educator the role of School Health Unit (UKS)

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Noveri Aisyaroh, Universitas Islam Sultan Agung

Tenaga Pengajar, departemen Kebidanan (Kesehatan Reproduksi, Nifas dan Menyusui)

Referensi

  1. Andrews, Gilly. (2009). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi
  2. Wanita Edisi 2. Jakarta: EGC.
  3. Badriah, Dewi Laelatul. (2011). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Refika Aditama.
  4. BKKBN. (2013). Program GenRe dalam Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja. BKKBN Jawa Tengah.
  5. Depkes RI. (2008). Pedoman Perencanaan Pembentukan dan Pengembangan Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Kab/Kota. Jakarta. Depkes RI.
  6. Dhamayanti, Meita & Asmara, Anita. (2017). Remaja :Kesehatan dan Permasalahannya. IDAI.
  7. Imron, Ali. (2012). Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja: Peer Educator & Efektivitas Program PIK-KKR di Sekolah. Jogjakarta. Ae-Ruzz Media.
  8. Imam al-Qusyairy an-Naisyaburi, (2000). Risalah Qusyairiyyah Induk Ilmu Tasawuf, Surabya : Risalah Gusti, Cet ke Empat.
  9. Jumantoro, Totok & Samsul Munir Amin. (2005). Kamus Ilmu Tasawuf, sinar Grafika Offset, cet, pertama.
  10. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. (2014). Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah
  11. Mustafa Zahri, (1995). Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, Surabaya: PT. Bina Ilmu.
  12. Peraturan Bersama antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Agama Republik Indonesia, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 6/X/PB/2014, No. 73 Tahun 2014, No. 41 Tahun 2014, No. 81 Tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah.
  13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madsrasah Aliyah (SMA/MA).
  14. Sudarsono. (2008). Kenakalan Remaja : Prevensi, Rehabilitasi, dan Resosialisasi. Jakarta. Rineka Cipta.
  15. Jumantoro, Totok & Samsul Munir Amin. (2005). Kamus Ilmu Tasawuf, sinar Grafika Offset, cet, pertama.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.