Isi Artikel Utama

Abstrak

Kegiatan bercocok tanam tidak hanya dilakukan oleh pria, wanita pun mampu melakukan kegiatan pertanian. Salah satunya adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Kota Banjarbaru melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Berdasarkan hasil observasi, selama ini hasil pertanian yang diperoleh langsung dijual atau dikonsumsi sendiri saja, terkadang tidak habis terjual dan dikonsumsi sehingga terbuang sia-sia karena umur simpan yang pendek. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan pelatihan untuk anggota KWT agar dapat mengolah hasil pertaniannya dengan baik. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengolah hasil pertanian serta menghitung harga pokok produksi nugget terong yang diolah. Metode yang digunakan yaitu pemberian materi dan tutorial pembuatan nugget terong. Hasil dari kegiatan ini yaitu peserta dapat membuat nugget   terong secara mandiri di rumah dan berdasarkan hasil pretest dan posttest menunjukkan peningkatan pemahaman tentang menghitung harga pokok produksi, dari yang sebelum pemberian materi rata-rata nilai sebesar 49.94 dan setelah pemberian materi meningkat menjadi 76,79. Untuk keberlanjutan program, kegiatan pembuatan nugget terong ini diharapkan terus berlanjut agar dapat menambah penghasilan keluarga. 

Kata Kunci

Nugget terong Olahan Hasil Pertanian KWT Mawar

Rincian Artikel

Referensi

  1. Darwanto, Toto, R. S., & Setiawan, A. H. 2018. Pengembangan Produksi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sektor Pertanian berbasis Potensi Lokal. Jurnal Rekomen (Riset Ekonomi Manajemen), 1(2). https://doi.org/10.31002/rn.v1i2.710
  2. Fauziyah, R. 2021. Punya Frozen Food? Bisa Disimpan Berapa Lama? https://linisehat.com/punya-frozen-food-bisa-disimpan-berapa-lama/
  3. Kalil, & Aenurohman, E. A. 2020. Dampak Kreativitas Dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja Ukm Di Kota Semarang. Jurnal Penelitian Humaniora, 21(1), 69–77. https://doi.org/10.23917/humaniora.v21i1.8581
  4. Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian. 2022. Pengembangan UMKM menjadi Necessary Condition Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/4136/pengembangan-umkm-menjadi-necessary-condition-untuk-mendorong-pertumbuhan-ekonomi#:~:text=Jakarta%2C 20 Mei 2022&text=Kontribusi UMKM tercatat mencapai kisaran,dan bisa pulih dengan baik
  5. Kementerian Koperasi dan UMKM. 2022. Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2018-2019. https://kemenkopukm.go.id/uploads/laporan/1650868533_SANDINGAN_DATA_UMKM_2018-2019 =.pdf
  6. Mulyadi. 2015. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
  7. Dinas Ketahanan Pangan Pemalang, 2021. Pertemuan dan Koordinasi Kegiatan P2L. https://dispertan.pemalangkab.go.id/index.php/2021/06/21/pertemuan-dan-%0Akoordinasi-kegiatan-p2l/%0A
  8. Supriyadi, D. 2022. Pelatihan Kewirausahaan Bagi Umkm Bidang Pertanian: Kreativitas Dan Inovasi Dalam Usaha Pertanian Deddy Supriyadi. Jurnal Ilmiah Abdimas, 3(1), 75–80.
  9. Suryawati, N., & Irawati, D. Y. 2022. Inovasi Dodol Buah Salak untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani Salak di Desa Bilaporah, Kabupaten Bangkalan. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(4), 659–665. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30651/aks.v6i4.12770
  10. Suwitari, N. K. E., Yudiastari, N. M., & Suariani, L. 2018. PKM Pembuatan Aneka Nugget di KWT Teratai 8 dan 9 Dusun Segah Desa Asahduren Pekutatan Jembrana. WICAKSANA, Jurnal Lingkungan & Pembangunan, 2(2), 9–17. https://doi.org/https://doi.org/10.22225/wicaksana.2.2.2018.9-17
  11. Widadi, S., Kartika, W., Parwoto, & Syafiin, H. N. 2022. Pemberdayaan UMKM Tas Batik dan UMKM Pot Sabut Kelapa Dalam Menentukan Biaya Produksi. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(3), 350–361. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30651/aks.v6i3.10850

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.