Isi Artikel Utama

Abstrak

Porang sebagai komoditi ekspor yang bernilai jual tinggi saat ini sedang mengalami penurunan harga akibat terhentinya ekspor. Petani porang mengalami kerugian besar mengingat modal besar yang telah dikeluarkannya. Kegiatan pendampingan masyarakat di Ponorogo ini bertujuan melatih keterampilan dalam mengolah porang menjadi kuliner berbahan porang yang bernilai ekonomi tinggi. Metode pelaksanaan program melalui diskusi partisipatif, FGD dan  pelatihan lewat demo masak makanan berbahan dasar porang yang dilakukan 24-27 Juni 2022 di Desa Karangpatihan, Ponorogo. Program pendampingan diikuti oleh ibu-ibu PKK, Dharma Wanita, mahasiswa, kepala desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Dinas Pertanian dan petani porang. Hasil yang didapat adalah munculnya minat dan niat untuk mencoba mengembangkan kuliner porang meski dalam lingkup kelompok kecil, setelah berkembang  akan diperluas guna dijadikan industri rumahan. Kendala yang muncul yaitu adanya stigma bahwa porang itu gatal, meski mereka juga paham cara menghilangkannya. Mereka berharap jika pangan berbahan porang ini benar-benar dapat diterima masyarakat dan sesuai dengan selera  warga, mereka akan memproduksinya secara massal. Diharapkan  komoditas pangan lokal ini akan menghasilkan tambahan pendapatan serta mampu mendukung ketahanan pangan masyarakat dan negara.

Kata Kunci

ketahanan pangan kuliner peningkatan ekonomi porang

Rincian Artikel

Referensi

  1. Behera, S. S., & Ray, R. C. (2016). Nutritional and Potential Health Benefits of Konjac Glucomannan, a Promising Polysaccharide of Elephant Foot Yam, Amorphophallus konjac K. Koch: Review. Food Reviews International, 33(1).
  2. Damanik, J., & Cemporaningsih, E. (2021). Peningkatan Penggunaan Makanan Lokal Berbahan Baku Singkong dalam Pariwisata. In Regulasi, Inovasi dan Promosi Singkong untuk Kedaulatan Pangan (pp. 135–154). Yogyakarta: PSPK UGM.
  3. Hudayana, B., Laksono, P. M., Anantasari, E., & Subagyo, A. (2021). Regulasi, Inovasi dan Promosi Singkong untuk Kedaulatan Pangan. Jember, Universitas Jember.
  4. Lontoh, A. P., Santosa, E., Kurniawati, A., & Sari, M. (2019). Yield Evaluation of Selected Clones Apomictic Iles-Iles (Amorphophallus muelleri Blume) on Second Growing Period. J. Agron. Indonesia, 47(2), 171–179. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.24831/jai.v47i2.19445
  5. Mohammadpour, S., Amini, M. R., Shahinfar, H., Tijani, A. J., Shahavandi, M., Ghorbaninejad, P., Djafarian, K., & Shab-Bidar, S. (2020). Effects of Glucomannan supplementation on weight loss in overweight and obese adults: A systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Obesity Medicine, 19(100276). https://doi.org/10.1016/j.obmed.2020.100276
  6. Puspitorini, P. S., Cahyono, P. A., & Admiral, E. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Jembul Dengan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Chips Porang Dalam Meningkatkan Daya Saing. International Journal of Community Service Learning, 3(4), 244–251. https://doi.org/10.23887/ijcsl.v3i4.15723
  7. Santosa, E., Sugiyama, N., Hikosaka, S., & Kawabata, S. (2003). Cultivation of Amorphophallus muelleri Blume in Timber Forests of East Java, Indonesia. Jpn J Trop Agr, 47(3), 190–197. https://doi.org/10.11248/jsta1957.47.190
  8. Shi, X.-D., Yin, J.-Y., W.Cui, S., Wang, Q., Wang, S.-Y., & Nie, S.-P. (2020). Plant-derived glucomannans: Sources, preparation methods, structural features, and biological properties. Trends in Food Science & Technology, 99, 101–116. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.tifs.2020.02.016
  9. Shi, X.-D., Yin, J.-Y., Zhang, L.-J., Huang, X.-J., & Nie, S.-P. (2019). Studies on O-acetyl-glucomannans from Amorphophallus species: Comparison of physicochemical properties and primary structures. Food Hydrocolloids, 89, 503–511. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.foodhyd.2018.11.013
  10. Sirotkin, A. V. (2021). Can konjac (Amorphophallus konjac K. Koch) and it constituent glucomannan be useful for treatment of obesity? Obesity Medicine, 24(100343). https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.obmed.2021.100343
  11. Subagyo, A. (2014). Modified Cassava Flour (MOCAF), Dari Singkong Menjadi Aneka Produk Berkelas. Jember, Universitas Jember.
  12. Suharko, & Hudayana, B. (2020). Rural women and food security: diversification of cassava-based foods in Gunungkidul District, Yogyakarta. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 8(2), 1–14. https://doi.org/10.22500/8202029845
  13. Wahidah, B. F., Afiati, N., & Jumari. (2021). Community knowledge of Amorphophallus muelleri Blume: Cultivation and utilization in Central Java, Indonesia. Biodiversitas, 22(7), 2731–2738. https://doi.org/10.13057/biodiv/d220722
  14. Widjaja, E. A., Rahayuningsih, Y., Rahajoe, J. S., Ubaidillah, R., Maryanto, I., Walujo, E. B., & Semiadi, G. (2014). Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014. LIPI Press, Kementerian Lingkungan Hidup, Bappenas, Global Environmental Facility, UNDP.
  15. Wigoeno, Y. A., Azrianingsih, R., & Roosdiana, A. (2013). Analisis Kadar Glukomanan pada Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Menggunakan Refluks Kondensor. Biotropika: Journal of Tropical Biology, 1(5), 231–235.

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.