Langkah-Langkah Penentuan Sebab Terjadinya Stunting Pada Anak

Isi Artikel Utama

Tri Kurniawati

Abstrak

Abstrak

 

Stunting memiliki frekuensi kejadian sakit infeksi sperti diare, panas, batuk dan pilek lebih sering dibandingkan dengan balita normal karena intake protein dan vitamin A yang kurang maksimal sehingga mempengaruhi daya tahan tubuh anak balita dimana kebutuhan akan zat gizi pada usia balita sangtlah karena digunakan untuk proses pertumbuhan.

Secara epidemologi yang berperan sebagai adalah intake zat gizi mikro (vitamin dan mikronutrien) dan kondisi infeksi berperan sebagai agent, sedangkan enviroment disini memiliki peran yang sangat besar dalam terjadinya stunting. Yang termasuk ke dalam kelompok enviroment adalah pemberian ASI ekslusif, BBLR, pendidikan orang tua, lingkungan, dan pendapatan keluarga.

Penyelesaian stanting dapat dilakukan dalam bidan kesehantan maupun diluar, penyelsaian stunting dengan melibatkan sektor lain itu sangat dibutuhkan. Aksi di tingkat nasional diperlukan untuk memperkuat keranngka kebijakan dan legislative, mekanisme kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia.

Dari telaah pustaka ini dapat disimpulkan  bahwa; Intake mikronutrien yang rendah khusunya vitamin A, zat besi dan Seng; Kejadian infeksi yang menyebabkan penurunan nafsu makan, penurunan absorbsi,yang akhirnya berakibat penurunan mikronutrien yang ada dalam tubuh; Penelitian tentang stunting perlu di tindaklanjuti karena stunting berpengaruh pada penentuan generasi berikutnya; Dibutuhkan penanganan stunting dengan pendekatan multisektor.

 

Kata Kunci: Stunting, multisektor, mikronutrient

 

Rincian Artikel

Referensi

  1. Abbas,Puji. 2011. Hubungan Pemberian Asi Ekslusif dengan Kejadian Infeksi. Majalah Ilmiah Sulta Agung:Vol 49, no. 123
  2. Burder, MJ.,Westerlu, AJ.2007. An Event –related Potential Study of Attetion and Recognition Memory in Infant with Iron Deficiency Anemia Pediatrics;120: e336-e345
  3. Deana K.Olney, Ernesto Pollitt, Patricia K.Kariger, Sabra S.Khalfan, Nadra S.Ali, James M.Tielsch.Young Zanzibari Zhildren with Iron Deficiency, Iron Deficiency Anemia, Stunting, or Malaria Have Lower Motor Activity Scores and Spend Less Time in Locomomotion.American Society for Nutrition.2007
  4. Hidayati L, Hamam Hadi, Amitya Kumara.2010. kekurangan Energi dan Zat Gizi Merupakan Faktor Resiko Kejadian Stunted pada Anak Usia 1-3 Tahun yang Tinggal di Wilayah Kumuh Perkotaan Kota Surakarta.Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, vol 3, No.1 Juni 2010 : 89-104
  5. Jones G, Steketee RW, Black RE, Bhutta ZA, Morris SS, Bellagio Child. 2003. Survival Study Group. Hpw Many Child deaths can we prevent this year? Lancet; 362: 65-71
  6. Keefe CJL, Couch SC, Philipson EH. Handbook of nutrition ang Pregnancy.USA: Humana Press; 2008.p. 27-28
  7. Keputusan Menteri Kesehatan Reoublik Indonesia no. 1995/Menkes/ SK/XII/2010.2011.Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Kementerian Kessehatan RI
  8. Khan, AA., Bano, N.,Salam,A. Child Malnutrition in South Asia, A. comparative Prespective. South Asian Survey;14(1): 129-145
  9. Khasanah, Nur. 2003. Hubungan Status Protein, Besi, Seng, Vitamin A, Folat dan Anthropometri Ibu Hamil trimester II dengan Bayi Berat lahir Rendah.Pasca Sarjana Undip.
  10. Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi. Papan Sinar Sinanti-bhatara, Jakarta: 8-49
  11. Muljati, Sri.,Agus Triwinarno, Dasuki Budiman.2011.Determinan stunting pada Anak usia 2-3 tahun di tinggkat propinsi.PGM, 34(1): 50-62
  12. Sudiman, Herman.2008.Stuntingatau Pendek: Awal Perubahan Fisologis atau Adaptasi Karena Perubahan Sosial Ekonomi yang Berkepanjangan.Media Litbang Kesehatan: XVIII no. 1: 33-43
  13. Suiraoka, IP dkk.2011. Perbedaan Konsumsi Energi Protein, Vitamin dan Frekuensi Sakit Karena Infeksi pada Anak Balita Status Gizi Pendek (Stunted) dan Normal di Wilayah Kerja Puskesmas Karangasem I.Jurnal Ilmu Gizi, volume 2 no. 1: 74-82
  14. Supariasa,Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
  15. Unicef Indonesia.2012. Ringkasan Kajiann.http://www.unicef.org/indonesia/id/A6_-_B_Ringkasan_Kajian_Gizi.pdf .Diakses tanggal 15 desember 2014. Pukul: 03.00 WIB
  16. Untoro,J.,Karyadi,E.,Wibowo,L.,Erhardt, MW.,Gross. R.2005. multiple Micronutrient Suplement Improve Micronutrient Status and Anemia But Not Growth and Morbidity of Indonesia Infant: A Randomized, Double Blind, Placebo-Controllled Trial.J.Nutr.135:639S-645S
  17. Zaenal Arifin, Dedi.2014. Analis Distribusi Stunting pada Balita di Kabupaten Purwakarta 2012.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/pustaka_unpad_analisis_sebaran_dan_faktor_risiko_stunting.pdf.di akses tanggal 5 Desember 2014