POLA ASUH ANAK USIA PRA SEKOLAH BAGI IBU DENGAN PERAN GANDA

Isi Artikel Utama

Ervin Nurul Affrida

Abstrak

Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan pergeseran peran bahwa tidak hanya ayah yang bekerja, tetapi ibu juga demikian sehingga disebut memiliki peran ganda. Adanya peran ganda membuat peran sebagai ibu dalam mengasuh anak terbagi dengan peran sebagai wanita karir. Apalagi jika anak telah memasuki usia pra sekolah, peran ibu semakin diperlukan karena anak berada pada masa keemasan (goden period), jendela kesempatan (window of opportunity) dan masa kritis (critical period) (Depkes RI, 2010). Pengasuhan yang dilakukan oleh ibu dengan peran ganda memiliki pola yang berbeda-beda, sehingga penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif ini berfokus pada bentuk-bentuk pola asuh ibu dengan peran ganda. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk pola asuh ibu dengan peran ganda menunjukkan bentuk kolaborasi pola asuh, artinya tidak hanya penggunaan satu jenis pola asuh saja, seperti pola asuh demokrasi, otoriter, atau permisif, melainkan gabungan dari dua jenis pola asuh atau lebih.  Temuan lain dalam penelitian ini yaitu teridentifikasinya pola pengasuhan positif (positive parenting) yang dilakukan oleh ibu dengan peran ganda melalui (1) pengawasan terhadap aspek perkembangan anak meliputi aspek perkembangan fisik, kognitif, emosi-sosial, dan perilaku, (2) adanya komunikasi efektif, dan (3) penerapan disiplin positif pada anak.

 

Kata Kunci: Anak Pra Sekolah; Pola Asuh; Peran Ganda

Rincian Artikel

Referensi

  1. Abidin, R.R. (1995). Parenting Stress Index-Professional Manual. 3 rd. Ed. Odessa FL: Psychological Assesment Resources.
  2. Boyatzis, R.E. (1998). Transforming Qualitative Information: Thematic Analysis and Code Development. Sage Publication.
  3. Couzy, M. (2012). Conflicting Roles: Balancing Family and Professional Life-a Chalengge for Working Women. Linnaeus University: Thesis School of Business and Economics.
  4. Depkes RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
  5. Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Keluarga. (2016). Buku Seri Pendidikan Orang Tua.
  6. Elisabeth, B. Hurlock. (1990). Psikologi Perkembangan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
  7. Elisabeth, B. Hurlock. (2001). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang.
  8. Fakih, M. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
  9. Gunarsa, Gunarsa. (2000). Psikologi Praktis: Anak Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
  10. Michelle, Z. R. & Louise. L. (1974). Women, Culture and Society. Stanford: Stanford University Press.
  11. Moleong, L.J. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  12. Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  13. Santrock, J.W. (2002). Perkembangan Masa Hidup Edisi ke-5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
  14. Santrock, J.W. (2007). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). (Penerj. Tri Wibowo B.S) Jakarta: Kencana.