Penggusuran Pedagang Kaki Lima Sebagai Perbuatan Melanggar Hukum

Authors

  • Akmal Adicahya Malang Corruption Watch

DOI:

https://doi.org/10.30651/justitia.v1i1.600

Abstract

Mortgage abolishment because the expiration of the Right of Exploitation (HGU) , Right of Building (HGB), and Right of Use burdened not cause the abolishment of collateralized debt obligations. Duration HGU, HGB and wear rights expire, then the mortgage that is charged against the land becomes clear. This additional agreement means clear. Instead principal agreement (credit agreement) is not necessarily to be clear, and move on. In this case resulted in the creditors are in a weak position because of unpaid debts, Mortgage over land as collateral to remove. This study discusses the normative legal efforts to do the lender to avoid the possible risk of the abolishment of land rights based on Law Number 42 Year 1996, which includes the manufacture of promise land extend rights in the imposition of mortgage deed, power of attorney making mortgage charging time HGB changes become ownership rights residential, Object insurance burden for advantage mortgage holder mortgage, debitor to request additional collateral

References

Buku

Aldo Fellix Januardy. (2015). Kami Terusir: Laporan Penggusuran Paksa di Wilayah DKI Jakarta Januari-Agustus

Jakarta: LBH Jakarta.

Bagong Suyanto. (2013). Anatomi Kemiskinan dan Strategi Penanganannya. Malang: Intrans Publishing.

Jonathan Crowther. (1995). Oxford Advanced Learner‟s Dictionary. Oxford: Oxford University Press.

LBH Jakarta.(2015). Hukum Untuk Manusia atau Manusia Untuk Hukum. Jakarta: LBH Jakarta.

Munir Fuady. (2013). Perbuatan Melawan Hukum: Pendekatan Kontemporer, Bandung: Citra Aditya Bakti.

YLBHI. (2007). Pedoman Bantuan Hukum di Indonesia: Pedoman Anda Memahami Dan Menyelesaikan Masalah Hukum. Jakarta: YLBHI.

Philipus M. Hadjon dkk. (2015). Pengantar Hukum Administrasi Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press.

Ridawan HR. (2014). Hukum administrasi Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Satjpto Rahadjo. (2006). Pengantar Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.

SF Marbun dan Moh. Mahfud MD. (2011). Pokok-pokok hukum administrasi Negara. Yogyakarta: Liberty.

Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

United Nations. (2014). Fact Sheet No 25: Forced Evictions. New York and Geneva: United Nations.

Jurnal

Lucky At-Tamimi. (2013). Resistensi Warga Pinggir Rel Surabaya: Studi Deskritif Resistensi Tim Anti Penggusuran Masyarakat Pinggir Rel Surabaya Terhadap Pembangunan

Tol Tengah Kota Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.

Sharit K Bhowmik. (2010). Legal Protection for Street Vendors. Bengal: Jurnal Economic and Political Weekly.

Sharit K Bhowmik. (2005). Street Vendor in Asia: a Review, Jurnal Economic and Political Weekly.

Siti Manggar F. (2011). Penggusuran Sebagai Implikasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau Dalam Perspektif HAM: Studi Kasus Penggusuran Taman Bersih, Manusiawi, dan Berwibawa. Jakarta: Jurnal Kriminologi Indonesia.

Udji Asiyah. (2012). Pedagang Kaki Lima Membandel di Jawa Timur. Jakarta: Jurnal Masyarakat dan Kebudayaan Politik.

Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Peraturan Presiden No 125 Tahun 2012 Tentang Koordinasi Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima

Peraturan Menteri Dalam Negeri No 41 Tahun 2012 Pedoman Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima

Peraturan Daerah Kabupaten Malang No 15 Tahun 2013 Tentang Penataan Dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima

Internet

http://www.suara.com/news/2015/05/28/1

/kembali-tertibkan-pkl-ahokkita-bukan-menggusur,

diakses pada 25 April 2016

http://surabaya.tribunnews.com/2015/06/3

/kronologi-bentrok-anggota-satpolpp-kota-malang-dengan-pkl, diakses pada 25 April 2017

Published

2017-07-08

How to Cite

Adicahya, A. (2017). Penggusuran Pedagang Kaki Lima Sebagai Perbuatan Melanggar Hukum. Justitia Jurnal Hukum, 1(1). https://doi.org/10.30651/justitia.v1i1.600