Isi Artikel Utama

Abstrak

Kelurahan Tunggulwulung merupakan salah daerah di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang yang memiliki potensi daerah berupa kesenian budaya tradisional. Hal ini dapat menjadikan Kelurahan Tunggulwulung sebagai daerah yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kampung wisata budaya di Kota Malang. Perlu adanya pemberdayaan masyarakat Tunggulwulung melalui pelatihan tembang macapat. Melalui program kegiatan pengabdian masyarakat di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, diharapkan menjadi salah satu program yang tepat dalam membantu masyarakat Tunggulwulung meningkatkan potensi daerah sebagai Kampung Budaya Tunggulwulung Yang Berbhineka Tunggal Ika yang dikenal masyarakat luas, baik nasional maupun internasional. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perencanaan pelatihan tembang macapat; (2) terealisasikan pelaksanaan kegiatan pelatihan tembang macapat; (3) menumbuhkan kesadaran dari hasil kegiatan pelatihan tembang macapat; dan (4) mengetahui hambatan-hambatan kegiatan pelatihan tembang macapat. Penelitian ini menggunakan metode Partisipatory Action Research (PAR) dengan tahapan: Plan (Perencanaan), Action (Tindakan), Observe (Pengamatan), dan Reflect (Refleksi). Hasil pengabdian berbasis riset ini, yaitu (1) penyusunan materi kegiatan pelatihan tembang macapat pada tahap perencanaan; (2) pelaksanaan latihan tembang macapat bertempat di Sekolah Budaya Tunggulwulung; (3) kegiatan pelatihan ini dapat memberikan kontribusi terhadap Kelurahan Tunggulwulung dalam mendukung terciptanya kampung budaya; dan (4) hambatan pada pelatihan tembang macapat: a) sulit menemukan waktu dalam latihan,b) peserta pelatihan dari kalangan tertentu saja, dan c) warga Kelurahan Tunggulwulung tidak semua warga berasal dari Jawa, sehingga enggan mengikuti pelatihan.

 

Tembang Macapat: Motivator of Tunggulwulung Village

Towards the Malang City Cultural Tourism Village

 

ABSTRACT

 

Tunggulwulung Village is one of the areas in Lowokwaru District, Malang City which has regional potential in the form of traditional cultural arts. This can make Tunggulwulung Village an area that has the potential to be developed into a cultural tourism village in Malang. The need for community empowerment in Tunggulwulung through macapat song training. Through the community service program at the State Islamic University of Maulana Malik Ibrahim Malang, it is expected to be one of the right programs to help the people of Tunggulwulung improve the potential of the region as the Diverse Single Cultural Community of Tunggulwulung, known to the wider community, both nationally and internationally. This community service activity aims to: (1) know the planning of a macapat song training; (2) the implementation of macapat song training activities is realized; (3) raising awareness of the results of macapat song training activities; and (4) know the obstacles of macapat song training activities. This research uses the Participatory Action Research (PAR) method with stages: Plan, Action, Observe, and Reflect. The results of this research-based service, namely (1) the preparation of material for macapat song training activities at the planning stage; (2) the macapat song training exercise takes place at the Tunggulwulung Cultural School; (3) this training activity can contribute to the Tunggulwulung Village in supporting the creation of a cultural village; and (4) barriers to macapat song training: a) it is difficult to find time in training, b) only certain participants, and c) not all residents of Tunggulwulung Kelurahan are from Java, so they are reluctant to attend training.

 

Keywords: macapat song; Tunggulwulung Village; village of cultural tourism

Kata Kunci

tembang macapat Kelurahan Tunggulwulung kampung wisata budaya

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Abdul Bashith, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Jurusan Pendidikan IPS 

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Ali Nashith, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Jurusan Pendidikan IPS 

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Saiful Amin, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Jurusan Pendidikan IPS 

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Referensi

  1. Afniati, F. 2017. Kajian Nilai Moral Tembang Macapat Dalam Buku Mega Mendung Karangan Tedjasusastra dan Relevansinya Dengan Kehidupan Sekarang. Jurnal ADITYA, 3(1), 35–42.
  2. Amaya, A. B., & Yeates, N. 2014. Participatory Action Research: New Uses, New Contexts, New Challenges. The ESRC-DfID Conference on Poverty Reduction, 23.
  3. Efendi, Agus. (2011). “Mengenal Tembang Macapatâ€. Jurnal Widyatama, No.2 / Volume 20 / 2011.
  4. Fandeli, C. 2002. Perencanaan kepariwisataan alam. Retrieved from http://books.google.com/books?id=XwBSAQAAIAAJ
  5. Gumilang, G. S. 2017. Internalization of Philosophical Value “Tembang Macapat†In Guidance and Counseling. Prosiding Seminar Nasional Bimbingan Dan Konseling, 1(1), 62–77. Retrieved from http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/view/113
  6. Kartowagiran, B. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Tindakan. 22.
  7. Kindon, S., Pain, R., & Kesby, M. 2007. Participatory Action Research Approaches and Methods: Connecting People, Participation and Place. New York: Routledge.
  8. Launching Kampung Budaya Tunggul Wulung Yang Berbhineka Tunggal Ika—Malang News. 2018. Retrieved April 16, 2019, from https://malang-news.com/launching-kampung-budaya-tunggul-wulung-yang-berbhineka-tunggal-ika/
  9. MacDonald, C. 2012. Understanding Participatory Action Research. Canadian Journal of Action Research, 13(2), 34–50.
  10. Mubah, A. S. 2011. Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 24. Retrieved from http://journal.unair.ac.id/MKP@strategi-meningkatkan-daya-tahan-budaya-lokal-dalam-menghadapi-arus-globalisasi-article-4089-media-15-category-8.html
  11. Sejarah. 2018. Retrieved April 16, 2019, from Sekolah Budaya Tunggulwulung website: http://www.sekolahbudayatunggulwulung.com/sejarah/
  12. Setyaningrum, N. D. B. 2018. Budaya Lokal Di Era Global. Ekspresi Seni, 20(2), 102–112. https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392
  13. Suneki, S. 2012. Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Jurnal Ilmiah CIVIS, 2(1), 307–321.
  14. Surahman, S. 2017. Dampak Globalisasi Media Terhadap Seni Dan Budaya Indonesia. LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1). https://doi.org/10.30656/lontar.v2i1.334
  15. Weber, Max. (2019). 14 Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut Para Ahli Terlengkap. Retrieved from https://seputarilmu.com/2019/06/stratifikasi-sosial-menurut-para-ahli.html