Pengaruh Mitos Terhadap Sikap Masyarakat pada Penyandang Disabilitas dalam Cerpen Pelangi dalam Kenangan
Sari
The Influence of Myth on Society Attitude to Disability People in The Short Stories Pelangi dalam Kenangan
ABSTRAK
Cerpen Pelangi dalam Kenangan memberikan gambaran mental dan fisik penyandang disabilitas yang dilihat melalui kutipan cerpen kemudian dimaknai secara denotasi dan konotasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat makna denotasi dan makna konotasi dari beberapa simbol yang hadir di dalam cerpen ini sebagai respon atau sikap masyarakat terhadap tokoh penyandang disabilitas. Sikap atau respon yang ditunjukkan masyarakat dipengaruhi oleh mitos-mitos yang berkembang di masyarakat terkait para penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes dengan metode deskriptif analisis. Sumber data penelitian adalah cerpen Pelangi dalam Kenangan. Teknik pengumpulan data adalah teknik baca, simak, dan catat. Berdasarkan hasil penelitian terdapat tiga simbol yang menggambarkan fisik dan mental penyandang disabilitas dalam cerpen yaitu simbol “Nyiur”, “Mata Kopong/juling”, dan “Keistimewaan”. Di dalam teks juga digambarkan sikap atau respon masyarakat terhadap tokoh penyandang disabilitas yang dominan memberikan respon negatif. Hanya tokoh Aku yang memberikan respon positif. Suara tokoh Aku mengajak pembaca untuk meningkatkan empati kepada penyandang disabilitas.
Kata kunci: Denotasi, Konotasi, Mitos, Respon, Disabilitas
ABSTRACT
The short story Pelangi in Memories provides a mental and physical picture of persons with disabilities which is seen through the short story quotations which are then interpreted in terms of denotations and connotations. The purpose of this research is to look at the denotative meanings and connotative meanings of several symbols that are present in this short story as a response or attitude of society towards figures with disabilities. The attitude or response shown by the community is influenced by the myths that develop in society regarding persons with disabilities. This research uses Roland Barthes' semiotic theory with a descriptive analysis method. The source of the research data is the short story Pelangi in Memories. Data collection techniques are reading, observing, and note-taking techniques. Based on the results of the study, there are three symbols that describe the physical and mental abilities of persons with disabilities in short stories, namely the symbols "Nyiur", "Eyes Kopong/squint", and "Specialties". The text also describes the attitude or response of the community towards figures with disabilities who predominantly give negative responses. Only my character gave a positive response. Character's voice I invite readers to increase empathy for disability people.
Keyword: Denotation, Connotation, Myth, Response, Disability
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ahmad, A. (2014). Pelangi dalam Kenangan. Ed: Nuning, dkk. 12 Pemenang Sayembara Menulis Kisah Disabilitas: Jika Aku Mereka. Jakarta: Gagas Media.
Anggraeni, D. M. (2019). Representasi Kelompok Minoritas Penyandang Disabilitas Netra dalam Film Dokumenter The Unseen Words. Jurnal Umsu 3(2). 1-18. Diperoleh dari http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/interaksi/article/view/3355
Aqila, Mayla M.N. (2022). Melawan Stigma terhadap Difabel. Diakses pada 4 Januari 2023 dalam tautan https://www.its.ac.id/news/2022/10/27/melawan-stigma-terhadap-difabel/
Barthes, R. (2017). Elemen-Elemen Semiologi. Yogyakarta: BASABASI.
Fardhiya, Z dan Sri Arjania. (2021). Mengenal Lebih Dekat Anak Difabel. Diakses pada 4 Januari 2023 dalam tautan https://www.readers.id/read/mengenal-lebih-dekat-anak-difabel/index.html.
Faruk, (2017). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Irmawati, W. (2017). Reinterpretasi Filosofi Mitos Seputar Kehamilan dalam Masyarakat Jawa di Surakarta: Dari Imajinatif Kreatif Menuju Filosofis yang Dinamis. Jurnal Buana Gender 2(2). 178-191. Diperoleh dari https://ejournal.uinsaid.ac.id/index.php/buana-gender/article/view/1097
Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Daring]. Tersedia di https://kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses 8 November 2022.
Lantowa, J., Nila, M. M., & Muh. K. (2017). Semiotika Teori, Metode, dan Penerapannya dalam Penelitian Sastra. Yogyakarta: Deepublish.
Lukmana, (2022). Analisis Semiotika Sosok Ibu Nussa Dalam Film Animasi “Nussa Bisa” di Channel Youtube Nussa Official. Jurnal Dakwah dan Komunikasi 4(1). 13-27. Diperoleh dari https://garuda.kemendikbud.go.id/documents/detail/2874801
Marwati, S & Ike Revita. (2019). Filosofi dalam Mitos Kehamilan Perempuan Minangkabau. Lisan: Jurnal Bahasa dan Linguistik, 8(2), 83-90. Diperoleh dari https://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/li/article/view/375
Rafkahanun, R. dkk. (2022). Representasi Budaya Ramadan Di Indonesia Dalam Iklan Gojek Versi Ramadan 2021: Kajian Semiotika Roland Barthes. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra. 15 (1). 111-121. Diperoleh dari http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Stilistika/article/view/8797
Ridwan, M. (2022). Analisis Semiotika Diskriminasi pada Film “The Hate U Give”. Journal of Discourse and Media Research, 1(1). 1-12. Diperoleh dari https://journal.rc-communication.com/index.php/JDMR/article/view/12
Rokhmansyah, A. (2014). Studi dan Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siregar, U. H. S., & Rosmilan, P. (2022). Analisis Diskriminasi Sosial Dalam Novel Ayah Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar BAHASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(2), 181-186. Diperoleh dari https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/Bahastra/article/view/4853/pdf
Tresna, I. C., Teddy. A.M., & Dyah A. W. S. (2021). Analisis Semiotika Sosok Disabilitas pada Serial Animasi Nussa. E Proceedings of Art & Design, 8(2). 762-769. Diperoleh dari https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/artdesign/article/view/14496
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.
DOI: http://dx.doi.org/10.30651/st.v16i1.15735
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.30651/st.v16i1.15735.g6010
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.