Pelaksanaan Internal Audit Terhadap Niat Whistleblowing Dalam Rangka Mencapai Good Corporate Governance Melalui Perceived Environmental Uncertainty (Pada Perusahaan Farmasi Di Sidoarjo)

Authors

  • Dina Dwi Oktavia Rini Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
  • Wiwit Hariyanto Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

DOI:

https://doi.org/10.30651/blc.v16i1.2454

Abstract

ABSTRACT 

The aim of this research are (1) to analyze the role of KPU in the implementation of internal audit on private sector organization; (2) to analyze the magnitude of whistleblowing intentions after the implementation of internal audits; (3) to analyze the magnitude of whistleblowing intentions after the implementation of internal audit if influenced by the PEU, (4) to analyze whistleblowing intentions to support the achievement of good corporate governance. This study will use qualitative methods, targeting middle and lower level managers of pharmaceutical companies in Sidoarjo, including: supervisors, department heads, managers. The result of this research is whistleblowing as a manifestation of internal audit which is indirectly influenced by perceived environmental uncertainty can play a role in achieving good corporate governance. The different PEUs play a role in conducting internal audits in increasing whistleblowing intentions between the private sector (pharmaceutical companies)

Keywords                   : Internal Audit, Whistleblowing, and good corporate governance

Correspondence to       : dinador@umsida.ac.id

 

ABSTRAK 

            Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis peran KPU dalam pelaksanaan audit internal pada organisasi sektor swasta; (2) untuk menganalisis besarnya niat whistleblowing setelah pelaksanaan audit internal; (3) untuk menganalisis besarnya niat whistleblowing setelah pelaksanaan audit internal jika dipengaruhi oleh PEU, (4) untuk menganalisis niat whistleblowing untuk mendukung pencapaian tata kelola perusahaan yang baik. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif, menargetkan manajer level menengah dan bawah dari perusahaan farmasi di Sidoarjo, termasuk: pengawas, kepala departemen, manajer. Hasil dari penelitian ini adalah whistleblowing sebagai manifestasi audit internal yang secara tidak langsung dipengaruhi oleh ketidakpastian lingkungan yang dirasakan dapat berperan dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik. Berbagai PEU berperan dalam melakukan audit internal dalam meningkatkan niat whistleblowing antara sektor swasta (perusahaan farmasi)

Kata kunci : Audit internal, Whistleblowing, dan tata kelola perusahaan yang baik

Korespondensi : dinador@umsida.ac.id

Author Biographies

Dina Dwi Oktavia Rini, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Wiwit Hariyanto, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

References

Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta.

Arief, dan Bambang. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Go Public Sektor Manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X.

Brandon. 2013. Whistle Blower. Diakses di http://www.scribd.com/doc/123318539/Whistle-Blower. Diakses pada tanggal 5 Juni 2017.

Desmiyawati. 2004. Pengaruh Strategi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broadscope dan Kinerja Organisasi. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 4 (2), 94-108.

Dzaky C.P., Vicky. 2014. Peran Audit Internal Dalam Upaya Mewujudkan GoodCorporate Governance. Universitas Widyatama.

Fahmi, Irham. 2013. Etika Bisnis: Teori, Kasus, dan Solusi. Alfabeta. Bandung.

Hakonsson, D. D. 2006. How Misfits Between Managerial Cognitive Orientations and Situational Uncertanty Affect Organizational Performance. Science Direct. Simulation Modelling Practice and Theory 4: 385-406

Libramawan, Irvandly Pratana. 2014. Pengaruh Penerapan Whistleblowing System Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Survey pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia SO Bandung). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2014. Bandung.

Jusoh, Ruzita. (2008). Environmental uncertainty, performance, and the mediating role of balanced scorecard measures use : evidence from Malaysia. International Review of Business Research Papers, 4 (2), 116-135.

Rahardian Malik. (2010), “Analisis Perbedaan Komitmen Profesional dan Sosialisasi Antisipatif Mahasiswa PPA dan Non-PPA Pada Hubungannya Dengan Whistleblowing (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro)â€. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.

Moloeng, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung

Musnadi, Said. 2006. Kajian tentang Struktur Kepemilikan Terkonsentrasi, Tipe Pemilik Tipe Pengendali sebagai Mekanisme Corporate Governance, serta Dampak Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Survey pada Emiten Non Keuangan di Bursa Efek Jakarta). Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Bandung.

Pickett, KH. Spencer. 2010. The Internal Auditing Handbook. Edisi ke-3. John Wiley & Sons Ltd.

Sagara, Yusra. 2013. Profesionalisme Internal Auditor dan Intensi Melakukan Whistleblowing. Jurnal Liquidity. Vol. 2 No. 1. 34-44.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung

Tunggal, Amin Wijaya. 2007. Corporate Governance. Harvarindo

http://catatankecil.blogspot.com/2013/04/lingkungan-organisasi.html

Issue

Section

Artikel