IMPLEMENTASI KEGIATAN KHITOBAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING SANTRI PONDOK PESANTREN ASSYAFI'IYAH PUTRA BUNGAH GRESIK

Abstrak

Public speaking atau kemampuan berbicara di depan umum merupakan keterampilan penting bagi santri sebagai generasi penerus dakwah Islam. Di Pondok Pesantren Assyafi’iyah Putra Bungah Gresik, keterampilan ini ditingkatkan melalui kegiatan khitobah. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis implementasi kegiatan khitobah dalam meningkatkan kemampuan berbicara santri, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, serta mengevaluasi efektivitasnya dalam membangun kepercayaan diri santri ketika berbicara di depan umum. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diperoleh merupakan hasil dari observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan santri, pengurus, pembimbing, serta dokumentasi kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan khitobah yang dilaksanakan secara rutin berkontribusi signifikan dalam meningkatkan keterampilan berbicara santri. Faktor pendukung utama keberhasilan program ini meliputi motivasi dari pembimbing, dukungan dari pengurus pesantren, pemberian penghargaan bagi santri yang tampil terbaik, serta konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan khitobah. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya, seperti kurangnya keberanian sebagian santri untuk berbicara di depan umum, minimnya kesadaran santri akan pentingnya keterampilan ini, serta kurangnya pengalaman berbicara di hadapan audiens. Untuk mengatasi kendala ini, pesantren dapat mengoptimalkan metode pelatihan berbasis teknologi, memperkuat sistem pendampingan bagi santri yang kurang percaya diri, serta mengadakan kompetisi pidato guna meningkatkan jiwa kompetitif mereka. Dengan strategi yang lebih efektif dan perbaikan berkelanjutan, kegiatan khitobah dapat menjadi instrumen yang lebih optimal dalam membentuk santri yang tidak hanya mahir dalam public speaking, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam terhadap materi yang mereka sampaikan.

Public speaking is an essential skill for santrias, the next generation of Islamic preachers. At Pondok Pesantren Assyafi’iyah Putra Bungah Gresik, this skill is enhanced through khitobah activities. This study aims to analyze the implementation of khitobah in improving santri’s speaking abilities, identify supporting and inhibiting factors, and evaluate its effectiveness in building their confidence when speaking in public. This research employs a qualitative method with a case study approach. Data was collected through observations, in-depth interviews with santri, administrators, mentors, and documentation of khitobah activities. The findings indicate that regular khitobah sessions significantly contribute to enhancing santri’s speaking skills. The main supporting factors for this program’s success include motivation from mentors, support from pesantren administrators, rewards for the best-performing santri, and consistency in conducting khitobah activities. However, several challenges remain, such as some santri's lack of confidence in speaking publicly, limited awareness of the importance of this skill, and insufficient experience in addressing an audience. To overcome these obstacles, the pesantren can optimize technology-based training methods, strengthen mentoring systems for less confident santri, and organize speech competitions to boost their competitive spirit. With more effective strategies and continuous improvements, khitobah can become a more optimal instrument in shaping santri who are not only proficient in public speaking but also have a deep understanding of the material they deliver.