PEMBENTUKAN MODERASI BERAGAMA MELALUI PENGUATAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI PONDOK PESANTREN ASSALAM MANADO
DOI:
https://doi.org/10.30651/sr.v9i01.25545Abstrak
Pembentukan moderasi beragama melalui penguatan sikap toleransi antar umat beragama merupakan langkah penting dalam menciptakan harmoni sosial di tengah masyarakat yang sangat heterogen. Moderasi beragama, yang mengutamakan sikap yang bijak dan jalan tengah dalam beragama, menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga kedamaian dan persatuan. Dalam konteks Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, sikap toleransi antar umat beragama memiliki peran krusial dalam mengurangi potensi konflik dan radikalisasi. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud untuk memetakan nilai-nilai toleransi yang diimplementasikan dalam kehidupan bersama dalam keragaman melalui dialog, keteladanan, regulasi ataupun kebijakan lokal yang sangat inklusif. Pemhaman akan pentingnya sikap moderasi beragama dapat mengantarkan seseorang pada sikap saling toleran, menghargai. Peningkatan pemahaman tentang pentingnya moderasi beragama, dapat menjauhkan dari sikap-sikap ekstrimisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penguatan moderasi beragama dapat diwujudkan melalui pendekatan keteladanan dan kebersamaan, saling toleran dalam bingkai hidup bersama dalam keberagaman.
The formation of religious moderation through strengthening attitudes of tolerance between religious communities is an important step in creating social harmony in a very heterogeneous society. Religious moderation, which prioritizes a wise attitude and a middle way in religion, is one of the main pillars in maintaining peace and unity. In the context of Indonesia which consists of various tribes, religions, and cultures, an attitude of tolerance between religious communities has a crucial role in reducing the potential for conflict and radicalization. Therefore, this study intends to map the values of tolerance that are implemented in living together in diversity through dialogue, role models, regulations or local policies that are very inclusive. Understanding the importance of an attitude of religious moderation can lead someone to an attitude of mutual tolerance and respect. Increasing understanding of the importance of religious moderation can distance one from attitudes of extremism. The results of this study indicate that strengthening religious moderation can be realized through an approach of role models and togetherness, mutual tolerance in the framework of living together in diversity.
Referensi
Alamsyah, F., & Suryani, “Moderasi Beragama dalam Perspektif Islam,” J. Islam dan Moderasi, 2021.
Arifin, Z., & Mahfud, “Moderasi Beragama dan Pendidikan Toleransi di Indonesia,” J. Pendidik. Agama Islam. 18(2), 213-227, 2023.
Aulia, M., & Fitria, “Pendidikan Toleransi dan Moderasi Beragama dalam Perspektif Multi-Agama,” J. Keagamaan Multikultural, 8(4), 59-72, 2023.
Baharuddin, “Judul: Penguatan Moderasi Beragama dalam Masyarakat Plural,” J. ilmu Pendidikam Islam, 2023.
Fauzi, M., & Fatimah, “Judul: Peran Lembaga Keagamaan dalam Penguatan Moderasi Beragama,” J. Agama dan Masyarakat, 15(3), 121-135, 2022.
Hasan, “"Moderasi Beragama dan Radikalisasi di Indonesia: Sebuah Kajian Sosial.,” J. Stud. Sos. dan Polit. 20(4), 89-104., 2022.
Hidayat, A., & Andika, “Dialog Antar Umat Beragama dalam Pembentukan Moderasi Beragama,” J. Komun. Agama, 17(3), 44-58, 2023.
Nugroho, R., & Iskandar, “Pendidikan Toleransi dan Moderasi Beragama di Era Pasca-Pandemi,” Penerbit Sinar Dunia, 2022.
Rahman, “Membangun Kebersamaan dalam Keberagaman: Studi Kasus Moderasi Beragama di Indonesia,” J. Stud. Keagamaan, 22(2), 50-64, 2024.
Rahmat, M., & Budianto, “Moderasi Beragama: Teori dan Implementasinya di Indonesia,” J. Moderasi Beragama, 10(1), 134-145, 2023.
Suryana, I., & Putra, “‘Konsep Moderasi Beragama di Era Digital: Tantangan dan Peluang.,’” J. Pemikir. Agama, 2023.
Shafwan, Muhammad Hambal. “KONSEP WASATHIYAH DALAM BERAGAMA PERSPEKTIF HADIS NABAWI.” Studia religia 6, no. 1 (2022): 78–89. https://journal.um-surabaya.ac.id/Studia/article/view/13187.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Muyassir Arief, M. Nurul Humaidi

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah:
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License






